SuaraJogja.id - Pakar hukum tata negara UGM, Zainal Arifin Mochtar meminta Komisi Yudisial (KY) ikut berperan meningkatkan integritas para hakim. Hal ini penting mengingat beberapa hakim terjerat kasus hukum seperti korupsi dan skandal lain alih-alih menegakkan hukum.
Apalagi saat ini jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) KY tak sebanding. Dengan jumlah SDM sekitar 300 orang, KY harus mengawasi lebih dari 8.000 hakim di 964 sektor pengadilan.
Peningkatan integritas hukum bisa terwujud bila KY mau memperkuat relasi dengan publik. Sebab partisipasi publik berperan dalam meningkatkan integritas hakim.
"Masyarakat adalah sumber informasi data, penyedia data. Kalau mau melihat dan mendapatkan rasa keadilan masyarakat maka dibutuhkan peran KY untuk menyerap data itu. Termasuk bagaimana hakim dan pengadilan menyerap data itu untuk mendapatkan konteks keadilan," papar Uceng--sapaan Zainal dalam Forum Diskusi 'Sinergi Bersama Mewujudkan Peradilan Bersih' di Yogyakarta, Sabtu (05/08/2023).
Baca Juga: Cara Duduk Mario Dandy saat Sidang Bak di Tongkrongan, Langsung Disemprot Hakim: Jaga Sikapmu!
Menurut Uceng, KY harus menyadari peran publik dan memperkuat relasi dengannya. Dengan demikian bisa menimbulkan rasa percaya publik pada lembaga negara tersebut.
"Makin dekat KY dengan publik maka KY akan makin dilindungi. Masyarakat juga perlu dilibatkan dalam proses perbaikan KY," tandasnya
Sementara Dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) sekaligus mantan Ketua KY, Suparman Marzuki meminta KY memaksimalkan fungsi dalam menjaga wewenang dan martabat hakim.
"KY perlu menganalisis putusan hakim tanpa perlu takut dicap menggerus independensi," ujarnya.
Suparman menambahkan, independensi KY sangat dibutuhkan dalam hukum. Tidak hanya saat hakim memeriksa namun juga saat mereka mengadili, dan memutus perkara.
"Tapi kalau sudah diputus maka sudah menjadi konsumsi publik. Upaya hukum (banding-red) silakan jalan tidak terganggu, tetapi KY bisa menjalankan kewenangan untuk menganalisis keputusan hakim. Kritik KY yang lugas, jelas, transparan itu perlu untuk menjaga integritas hakim," tandasnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Ancaman di Balik Krisis Hakim di Indonesia, Sulitnya Warga Dapat Keadilan
-
Indonesia Krisis Hakim, Kekurangan Hampir 2.000 Hakim Ancam Kinerja Peradilan
-
Hakim Tolak Eksepsi Tom Lembong, Sidang Kasus Impor Gula Dilanjut ke Tahap Pembuktian
-
Jadwal Padat Selama Ramadan, Irfan Hakim Putuskan Menginap di Hotel Sebulan Penuh
-
Jasa Raharja Gandeng UGM Sosialisasikan Keselamatan Berkendara ke Mahasiswa
Tag
Terpopuler
- Dukung Penyidik Tahan Nikita Mirzani, Pakar Justru Heran dengan Dokter Reza Gladys: Kok Bisa...
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Hotman Paris Skakmat Fidaus Oiwobo, Ketahuan Bohong Soal Keturunan Sultan Bima
Pilihan
-
Saham BJBR Anjlok, Aksi Jual Marak Usai Dirut dan Corsec Terjerat Korupsi Dana Iklan Bank BJB
-
Owner Wong Solo Grup Laporkan Pengusaha Asal Bekasi dalam Kasus Penipuan Investasi
-
Sosok Widi Hartoto Corsec Bank BJB Tersangka Kasus Korupsi Iklan, Punya Harta Miliaran Rupiah
-
Kembali Difitnah Soal Kirim Utusan ke PDIP, Jokowi: Diam dan Senyumin Aja
-
Driver Ojol Dapat 'Tunjangan Hari Raya (THR)' 2025, Ini Kriteria dan Syaratnya
Terkini
-
Pelaku Pembakaran Gerbong di Stasiun Yogyakarta Jadi Tersangka, KAI Alami Kerugian Rp 6,9 Miliar
-
Cakupan Kepemilikan Dokumen Kependudukan Bantul Capai Target Nasional
-
Pertama di Indonesia, Wamenkop Resmikan Koperasi Merah Putih Gapoktan Sidomulyo di Sleman
-
Ekonom UGM Soroti Isu Sri Mulyani Mundur, IHSG Bakal Memerah dan Sentimen Pasar Negatif
-
Nekat, Perempuan Asal Gunungkidul Ajak Suami Curi Motor dan Uang di Bekas Tempat Kerjanya