SuaraJogja.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY mencatat ada lebih dari 16 kecamatan di wilayahnya yang mengalami krisis air bersih. Hal ini disinyalir sebagai dampak dari musim kemarau panjang yang masih berlangsung.
Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD DIY Lilik Andy Aryanto menuturkan 16 kecamatan terdampak kekeringan itu tersebar di tiga kabupaten yakni Gunungkidul, Bantul serta Kulon Progo. Di Gunungkidul sendiri tercatat masih menjadi wilayah yang paling banyak terdampak kekeringan.
"Kalau di Gunungkidul itu potensinya ada 14 kecamatan terdiri dari 55 desa. Kalau di Bantul di Dlingo, lalu Kulon Progo belum menyebut detailnya cuma masih sedikit sekali permintaannya (dropping air bersih)," kata Lilik saat dihubungi, Selasa (15/8/2023).
Diungkapkan Lilik, setidaknya sudah ada 60 tangki air bersih yang disalurkan ke 14 kecamatan di Gunungkidul itu. Stok air bersih itu dicukupi oleh pemerintah kecamatan dan BPBD kabupaten setempat.
Baca Juga: Kekeringan Sumsel Meluas, Kualitas Udara Cenderung Memburuk
"Dari 14 kecamatan itu tadi ada beberapa wilayah, jadi tidak seluruh wilayah kecamatan itu. Namun, ada satu RT dalam satu kecamatan, itu kan hitungannya sudah satu kecamatan," terangnya.
Beberapa kecamatan terdampak krisis air bersih di Gunungkidul itu di antaranya Saptosari, Semanu, Ngawen, Panggang, Paliyan, Tepus, dan Rongkop. Sejumlah wilayah masih tercukupi stok air bersih yang berasal dari Pamsimas.
"Playen, Wonosari itu aman, terutama yang distribusi air melalui PDAM, karena sekarang air melalui Pamsimas kan juga sudah banyak. Sehingga itu juga cukup menekan kekeringan," tuturnya.
Untuk Kulon Progo sendiri, disampaikan Lilik, memang sudah ada wilayah yang meminta dropping air. Pengiriman air bersih juga telah dilakukan sebanyak lima tangki.
"Sudah (ada permintaan air bersih) dari kulon Progo tadi menginformasikan sudah dropping lima tanki air, kapasitas 25 ribu liter," ucapnya.
Baca Juga: Kekeringan Melanda, Warga Bandung Barat Jadikan Permukaan Waduk Saguling sebagai Lahan Pertanian
Lilik menyebut setidaknya ada masih total 1.000 lebih tangki air bersih yang bisa dimanfaatkan untuk warga terdampak kekeringan. Untuk saat ini pihaknya memastikan penanganan kekeringan di tiga kabupaten tersebut masih terkendali.
BPBD DIY juga terus berkoordinasi dengan Dinas Sosial DIY terutama untuk dropping air bersih di wilayah terdampak kekeringan. Namun untuk saat ini dampak kekeringan masih dapat ditangani wilayah masing-masing.
"Dari informasi yang kami peroleh dari kabupaten kota, baik Gunungkidul, Bantul dan Kulon Progo ini masih bisa menangani sendiri untuk dropping airnya," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- 6 Pilihan HP RAM 12 GB Dibawah Rp2 Juta: Baterai Jumbo, Performa Ngebut Dijamin Anti Lag!
- Polemik Ijazah Jokowi Memanas: Anggota DPR Minta Pengkritik Ditangkap, Refly Harun Murka!
- 5 Pilihan Mobil Bekas Honda 3 Baris Tahun Muda, Harga Mulai Rp50 Jutaan
- 5 AC Portable Murah Harga Rp350 Ribuan untuk Kamar Kosan: Dinginnya Juara!
Pilihan
-
Harga Emas Antam Lompat Tinggi, Cek Deretannya
-
Siapa Takeyuki Oya? Bawa Liga Jepang Melesat Kini Jadi GM Urus Liga Indonesia
-
QJMotor Cito 150 Diperkenalkan di Jakarta Fair, Motor Sport Mini dengan Transmisi Matic
-
Pemain Keturunan Yogyakarta Bisa Langsung Gabung Timnas Indonesia U-20 Tanpa Naturalisasi
-
Liga Putri Digelar Bareng Pilpres 2029, Bakal Jadi Alat Politik?
Terkini
-
JP Morgan Borong Saham BBRI, Sinyal Kuat Kepercayaan Global ke BRI
-
Sekolah Swasta Jogja Siap Gratiskan Pendidikan, Asal... Dana Pemerintah Harus Cukup
-
Selain Bukan Kurir ShopeeFood Resmi, Dua Tersangka Pengerusakan Mobil Polisi Tak Saling Kenal
-
Dulu Panen, Sekarang Gigit Jari: Curhat Pedagang dan Jukir Pasca Relokasi Parkir ABA di Jogja
-
Pasangan Couplepreneur Ini Dapat Dukungan BRI, Ekspansi Bisnis Sampai Amerika