SuaraJogja.id - Gubernur DIY, Sri Sultan HB X meminta kabupaten/kota serius menangani masalah sampah. Hal ini menyusul kiriman sampah ke TPST Piyungan pasca penutupan TPST Piyungan pada 23 Juli 2023 lalu melebihi kapasitas yang ditentukan.
Berdasarkan data Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (PUP ESDM) DIY, ada peningkatan jumlah sampah yang dibuang ke TPST Piyungan saat ini dari Kota Yogyakarta. TPST tersebut seharusnya hanya menampung 100 ton sampah per hari dari Kota Yogyakarta. Namun pada kenyataannya sampah yang dikirim ke TPST tersebut sekitar 180 ton per hari.
"Sampah itu wewenang di kabupaten/kota, bukan wewenang saya (pemda diy-red). Pokoknya sampah bukan wewenang saya, tak kembalikan. Soalnya kalau tidak dibegitukan kota dan kabupaten tidak mau belajar, masyarakat tidak mau belajar," papar Sultan di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Jumat (25/08/2023).
Menurut Sultan, apabila hingga 5 September 2023 mendatang tidak ada perubahan dalam pengelolaan sampah di kabupaten/kota, maka Pemda DIY tidak segan-segan kembali menutup TPST Piyungan. Sebab Pemda DIY sudah sekian puluh tahun memfasilitasi kabupaten/kota menampung sampah.
Namun masyarakat dan kabupaten/kota tidak juga mau mengelola sampah di masing-masing wilayah. Karenanya penutupan TPST Piyungan selama 45 hari dilakukan sebagai bentuk edukasi terhadap masyarakat dan kabupaten/kota agar mengelola sampah.
"Kalau nggak berubah ya tak tutup meneh. Masyarakat sendiri sudah terlalu manja. Sudah sekian puluh tahun difasilitasi. Begitu ditutup bingung dewe. Biarin aja kita juga harus mendidik masyarakat, jangan dimanjakan gitu," tandasnya.
Dengan adanya penutupan TPA Piyungan tersebut, lanjut Sultan, Pemda bisa memaksa kabupaten kota untuk mulai mengelola sampahnya secara mandiri. Apalagi kabupaten/kota tidak mengelola sampah terlebih dahulu sebelum dikirim ke TPST Piyungan. Akibatnya volume sampah yang masuk selalu meningkat tiap tahunnya.
"Ya sekarang terserah kabupaten mau ditindak apa tidak," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Baca Juga: Persoalan Sampah Dikeluhkan Wisatawan, Okupansi Hotel DIY di Bulan Agustus Merosot
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Tempat Netral yang Lebih Cocok Jadi Tuan Rumah Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Striker Langganan STY Tak Dipanggil Patrick Kluiver Berakhir Main Tarkam
- 2 Senjata Timnas Indonesia di Piala AFF U-23 2025, Bisa Juara?
- 5 Rekomendasi HP Android dengan Kamera Ultrawide, Murah dan Terbaik 2025!
- 5 Mobil Bekas buat Touring: Nyaman Dalam Kabin Lapang, Tangguh Bawa Banyak Orang
Pilihan
-
LIVE REPORT: Jepang vs Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Melihat Kepiawaian Kai, Wasit Sepak Bola Cilik Berusia 9 Tahun di Liga Bali Masters 2025
-
Satu Detik Kick-off Lawan Jepang, Timnas Indonesia Cetak Sejarah
-
6 Mobil Sedan Bekas Murah Juni 2025: Mulai Harga Rp 15 Jutaan, Tua Tapi Tangguh dan Perawatan Mudah!
-
5 Rekomendasi Sunscreen untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Proteksi Maksimal Kurangi Kerutan
Terkini
-
Permohonan Intervensi Ditolak, Kuasa Hukum Kecewa Singgung Ketidakadilan Hukum
-
Kisah Jemaah Haji 2025 Terlantar di Arafah hingga Makanan Tak Layak, DPR RI Bentuk Pansus
-
PN Sleman Tolak Intervensi Kasus Ijazah Jokowi: Langkah Mediasi Jadi Penentu
-
Diduga Sakit Hati Dagangan Tak Laku, Bocah di Sleman Nekat Gores Mobil dengan Cutter
-
Sleman Banjir Wisatawan, Mei 2025 Catat Rekor Kunjungan, Ini 3 Destinasi Favoritnya