SuaraJogja.id - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sleman Mae Rusmi Suryaningsih menyebut telah berhasil mengurangi produksi sampah dari pasar-pasar tradisional di wilayahnya. Hal itu seiring dengan program pemilahan dan pengolahan sampah yang dilakukan masyarakat.
Mae menuturkan telah melakukan sosialisasi kepada seluruh pasar tradisional yang ada di Sleman. Termasuk mengeluarkan surat edaran untuk pengurangan timbulan sampah yang ditujukan kepada seluruh pedagang.
"Jadi kami sudah sosialisasi untuk seluruh pasar, mengeluarkan surat edaran untuk pengurangan timbulan sampah pada seluruh pedagang, terutama memilah sampah anorganik dan organik," kata Mae dihubungi, Sabtu (2/9/2023).
Tak hanya melakukan pemilahan secara mandiri oleh masing-masing pedagang. Pihaknya juga bekerja sama dengan berbagai pihak untuk pengolahannya.
"Sekarang yang kita buang ke TPA ini yang betul-betul sudah residu. Kalau yang sayur mayur kalau memang ada yang membutuhkan untuk pakar ternak, kita persilakan mereka untuk membawa pulang untuk dikasih ke ternak," tuturnya.
"Jadi kadang-kadang ada orang yang nyari sisa-sisa sayur di pedagang grosir sayur itu. Pemulung juga kita persilakan memilah lagi di TPS," imbuhnya.
Selain itu, kata Mae, pihaknya sudah pula mengaktifkan dua pengolahan sampah organik yang bertempat di Pasar Sleman. Hasil pengolahan itu dibuat kompos dan selanjutnya digunakan untuk memupuk tanaman yang ada
"Jadi kita sudah 4 kali penyaringan pemilahan, kemudian sisanya dibuang," ujarnya.
Disebutkan Mae, produksi sampah pasar harian di Sleman berkisar antara 30-35 ton per hari. Setelah dilakukan pemilahan dan pengolahan kemudian turun menjadi 20an ton saja per hari.
Baca Juga: Harga Beras Sedang Mahal, Disperindag Sleman Sarankan Pangan Alternatif
"Produksi sampah perhari sekitar 30-35 ton, tapi itu terakhir setelah kita pilah sudah berkurang. Bisa berkurang sampah 6 ton lebih, ya bisa menjadi 20an ton per hari rata-rata, karenakan tiap hari beda-beda," tandasnya.
Sebelumnya, Bupati Sleman Kustini menyebut gerakan pilah sampah dari rumah tangga sudah banyak dilakukan masyarakat. Hal itu dilihat dari volume sampah harian di Bumi Sembada yang sudah berkurang hampir 50 ton.
"Mulai akhir Juni kemarin volume sampah harian kita turun dari 300-an ton per hari menjadi 254 ton per hari dan saya yakin sekarang lebih turun lagi. Ini berarti sudah banyak yang melakukan (pilah sampah) dan mulai efektif," ucap Kustini saat dikonfirmasi, Kamis (31/8/2023).
Gerakan pilah sampah dari rumah tangga sendiri mulai kembali gencar disosialisasikan sejak adanya wacana penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan bergulir pasa sejak Februari lalu. Salah satunya dengan menerbitkan Surat Edaran (SE) Bupati Sleman.
Selain itu, gerakan pilah sampah ini juga disosialisasikan hingga tingkat bawah. Tujuannya untuk mengajak masyarakat untuk peduli dan menekan produksi sampah.
Disampaikan Kustini, pihaknya juga tak lantas berdiam diri selama penutupan TPA Piyungan. Pemkab Sleman sendiri diketahui sudah membuat tempat penampungan sampah sementara (TPSS) di Tamanmartani.
Berita Terkait
-
Cara Unik dan Kreatif Keringkan Pakaian Sehabis Dicuci, Taruh di Tempat Sampah
-
Volume Sampah Turun Hampir 50 Ton per Hari, Bupati Sleman Klaim Gerakan Pilah Sampah Mulai Efektif
-
Dua Pekan TPA Sarimukti Kebakaran, Warga di Cimahi Kucing-kucingan Buang Sampah Sembarangan
-
Dihujat Usai Diduga Katai Arya Saloka Sampah, Kerabat Putri Anne Tak Gentar, Kini Bawa-Bawa Pelakor dan Lelaki Busuk
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Siapa Sebenarnya 'Thomas Alva Edi Sound Horeg', Begadang Seminggu Demi Bass Menggelegar
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Samsung dengan Fitur USB OTG, Multifungsi Tak Harus Mahal
-
Bukalapak Merana? Tutup Bisnis E-commerce dan Kini Defisit Rp9,7 Triliun
-
Investasi Kripto Makin Seksi: PPN Aset Kripto Resmi Dihapus Mulai 1 Agustus!
-
9 Negara Siaga Tsunami Pasca Gempa Terbesar Keenam Sepanjang Sejarah
-
Bantah Sengaja Pasang 'Ranjau' untuk Robi Darwis, Ini Dalih Pelatih Kim Sang-sik
Terkini
-
Soal Temuan Obat di Tubuh Diplomat Arya Daru, Keluarga Ungkap Hal Ini
-
Keluarga Besar Arya Daru: Kami Percaya Kebenaran akan Terungkap!
-
Catat! Jalan Tol Jogja-Solo Segmen Klaten-Prambanan Segera Berbayar
-
Geger Pantai Sanglen: Sultan Tawarkan Pesangon, Warga Bersikeras Pertahankan Lahan
-
Keluarga Sebut Diplomat Arya Daru Hanya Gunakan Satu Ponsel yang Kini Masih Hilang