SuaraJogja.id - Pemuda berinisial HS (20) yang berurusan dengan kepolisian hingga nekat melakukan penganiayaan ke adik kelasnya menggunakan sejumlah benda yang ia miliki. HS bahkan menggunakan benda berupa kelamin sapi jantan untuk melukai korbannya.
HS yang merupakan alumni SMP N 1 Berbah warga Dusun Jomblang RT/ RW 004/ 027 Kalurahan Tegaltirto Kapanewon Berbah Sleman ini tega menganiaya lima siswa SMP di mana dua di antaranya adalah siswa yang meminta tolong kepada HS.
Lima orang siswa SMP yang menjadi korban adalah tiga anak dari SMP Muhammadiyah Piyungan dan dua anak dari SMP N 1 Berbah. Salah satu alat yang digunakan untuk menganiaya kelima siswa tersebut adalah alat kelamin sapi jantan yang telah dikeringkan.
Kelima korban adalah siswa SMP N 1 Berbah masing-masing MFR, BABK dan RNP. Dan dua pelajar SMP Muhammadiyah Piyungan masing-masing BRPP dan MDS. Mereka mengalami luka memar di muka, punggung dan sejumlah tempat di tubuhnya.
Kapolsek Berbah Kompol Parliska Febriananto menuturkan aksi penganiayaan tersebut terjadi di rumah pelaku di Dusun Jomblang Rt.04 Rw.27 Kelurahan Sendangtirto Kapanewon Berbah, Sleman pada hari Jumat (8/9/2023) sekitar pukul 20.30 WIB. Aksi tersebut dilaporkan Sabtu (10/9/2023) dinihari.
"Para korban dipanggil ke rumah pelaku. Kebetulan mereka saling mengenal," tutur dia, Senin (11/9/2023).
Saat itu, tersangka meminta para korban datang ke rumah tersangka dengan alasan untuk klarifikasi. Kemudian tersangka menyuruh korban berbaris menjadi dua barisan depan dan belakang.
Setelah itu, tersangka mulai memukuli para korban dengan ikat pinggang di bagian punggung. Tak hanya itu, pelaku juga meminta korban untuk tengkurap setelah itu diinjak di bagian dada. Tersangka juga menganiaya dengan cara di pukul dengan Doblestick.
"Tersangka juga memukul korban dengan alat kelamin sapi yang sudah dikeringkan," ujarnya.
Baca Juga: Diduga Akibat Persoalan Futsal, Pemuda di Sleman Nekat Aniaya Adik Kelasnya
Berdasarkan informasi yang berhasil dikumpulkan, korban dari SMP Muhammadiyah Piyungan dianiaya karena belum membayar denda yang dilanggar saat bermain Futsal sebesar Rp500 ribu.
Sementara siswa SMP N 1 Berbah dianiaya karena permasalahan pembuatan kaos yang belum selesai.
Usai dianiaya, para korban diminta untuk pulang ke rumah masing-masing. Dan Pada Sabtu (9/9/2023) sekitar pukul 03.00 WIB ada orangtua korban yang melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Berbah.
"Pelaku kemudian kami bawa ke Polsek Berbah untuk diproses lebih lanjut," terangnya.
Diberitakan sebelumnya, peristiwa penganiayaan tersebut dipicu dari pertandingan futsal antara SMP N 1 Berbah dengan SMP Muhammadiyah Piyungan. Di mana terjadi kesepakatan tidak boleh membawa pemain dari luar sekolah.
Kebetulan siswa SMP Muhammadiyah Piyungan itu ingkar janji karena membawa pemain dari luar. Sehingga harus didenda Rp500 ribu kepada siswa SMP N 1 Berbah.
Berita Terkait
Terpopuler
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 6 Oktober 2025, Banjir Ribuan Gems dan Kesempatan Klaim Ballon d'Or
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga Mulai Rp6 Jutaan, Ramah Lingkungan dan Aman Digunakan saat Hujan
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Tanpa Calvin Verdonk, Ini Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
Terkini
-
Radiasi Cesium-137 di Cikande Bisa Bertahan 30 Tahun, Pakar Ingatkan Bahayanya
-
Skema Baru Prabowo: Dana Rp200 T Siap Cair, Kampus Jogja Jadi 'Problem Solver' Industri
-
Bukan Asal Manggung! Ini 7 Spot Resmi Pengamen di Malioboro, Ada Lokasi Tak Terduga
-
Nataru 2025: Pemerintah Gercep Benahi Infrastruktur, AHY Janjikan Libur Aman dan Nyaman!
-
Pasca Tragedi Ponpes Al-Khoziny, AHY Minta Pemda Perketat Pengawasan Bangunan Pesantren