SuaraJogja.id - Festival Kebudayaan Yogyakarta (FKY) 2023 kembali digelar. Namun alih-alih fokus pada kegiatan kesenian, tahun ini FKY justru mengusung tema ketahanan pangan.
"Kami sudah mendapat banyak arahan dari bapak Gubernur, terutama mengenai pemaknaan dari kebudayaan. Selama ini secara nasional dalam berbagai kebijakan dan politik anggaran, kebudayaan disederhanakan hanya urusan kesenian saja, ini cara berpikir yang keliru," papar Koordinator Steering Committee FKY 2023, Butet Kartaredjasa di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Selasa (12/9/2023).
Menurut Butet, perubahan kerangka berpikir itulah yang membuat FKY tahun ini digelar berbeda. Laiknya perubahan kata kesenian menjadi kebudayaan dalam FKY, tema kegiatan yang dipusatkan di Kulon Progo ini juga diperluas.
FKY 2023 pada 24 September hingga 15 Oktober 2023 di Kulon Progo menyuguhkan beragam kebudayaan yang berkaitan erat dengan pangan. Berbagai seni yang ditampilkan juga akan berkaitan erat dengan pangan
"Artinya, nanti di fky, hal-hal yang berkaitan dengan masalah pangan, sumber pangan, isu pertanian, hasil pangan yang diolah menjadi karya kreatif, menjadi kuliner, semua akan ditampilkan," ungkapnya.
Sementara Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Lakshmi Pratiwi mengungkapkan FKY sudah berkembang sejak 35 tahun lalu. Kini rebranding mulai dilakukan sebagai usaha memaknai seluruh lini kehidupan manusia, yang salah satu aspeknya adalah kebudayaan.
"Kami mencoba memposisikan FKY menjadi satu festival ikonik di diy yang tidak hanya dimiliki satu sektor saja, tapi memang dimiliki oleh semua sektor dan masyarakat luas," paparnya.
Prosesi Pembukaan FKY 2023 akan dilaksanakan di Waduk Sermo Kulon Progo. Acara ini akan menjadi penanda dibuka dan dimulainya Festival Kebudayaan Yogyakarta 2023 "Kembul Mumbul".
"Di dalam prosesi pembukaan ini, terdapat berbagai kegiatan meliputi pawai, panggung pembukaan, dan berbagai kegiatan menarik lainnya," ujarnya.
Baca Juga: Luruskan Makna Kebudayaan, DIY Rebranding FKY 2023
Pada FKY tahun ini, kegiatan pawai mengangkat ketahanan pangan yang secara spesifik diejawantahkan melalui konsep syukuran agraria. Acara diikuti oleh kontingen dari empat kabupaten serta satu kota DIY dengan simbol memonumenkan 1000 hasil bumi yang dibawa peserta pawai.
"Panggung Pembukaan akan diisi oleh prosesi rasa syukur kepada alam yang telah melimpahkan sumber pangan," jelasnya.
Dian menambahkan, pihaknya telah melakukan berbagai penyesuaian terhahap konsep FKY sesuai visi-misi Gubernur DIY. Selain itu isu-isu yang berkembang di DIY selama ini.
"Tentunya FKY juga harus naik level, harus juga mampu menjawab tantangan-tantangan ke depan," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
Terkini
-
Perpustakaan Jogja Genjot Literasi: Ribuan Buku Baru & Inovasi Digital untuk Warga
-
STOP Bakar Sampah! Bupati Bantul Desak Warga Lakukan Ini untuk Selamatkan Lingkungan
-
DANA Kaget: Banjir Saldo Gratis Tiap Hari? Ini Link Aktif Raih Ratusan Ribu Rupiah
-
PSIM Jogja Dibantai Borneo FC: Pesta di Sultan Agung Berubah Jadi Mimpi Buruk
-
Perombakan Total OPD Gunungkidul: Apa Saja yang Berubah Tahun Depan?