Scroll untuk membaca artikel
Arendya Nariswari
Senin, 26 September 2022 | 14:40 WIB
Penampilan Symphony from Hell feat Riri Everyday di FKY 2022. (Istimewa)

SuaraJogja.id - Serangkaian acara Festival Kebudayaan Yogyakarta 2022 (FKY 2022) Merekah Ruah telah berjalan dengan lancar sejak pembukaan pada 12 September 2022. Meski enggan, hari terakhir festival ini telah tiba. Pelaksanaan FKY tahun ini dapat dikatakan istimewa sebab konsep yang dihadirkan tidak sekadar hybrid secara pilihan bentuk tayang, tetapi juga lokasi festival yang dibuat tersebar di berbagai titik strategis Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Usaha memperluas subjek maupun objek kebudayaan yang telah dilakukan FKY 2022 melalui berbagai program tentu patut diapresiasi. Kunjungan masyarakat ke FKY yang tercatat hingga 24 September 2022 total sebanyak 34.170 secara fisik dan 13.000 user secara daring.

Berbagai lini partisipasi juga dibuka selama FKY 2022 di mana terdapat 233 pendaftar relawan/volunteer, 270 pendaftar penampil panggung FKY, dan 567 pendaftar produk kreatif dan kuliner. Meskipun tidak semuanya dapat diakomodir untuk terlibat, tetapi antusias ini merupakan jumlah yang mengesankan dan akan menjadi evaluasi bagi FKY ke depannya.

Berbagai program telah dihadirkan, salah satunya yaitu kompetisi yang dirangkai dengan format Catatan Warga sebagai ruang keterlibatan publik dalam momentum pencatatan budaya FKY 2022. Dari 7 kategori kompetisi yang dihadirkan, masyarakat secara keseluruhan telah menyumbangkan 105 hasil Catatan Warga melalui karya cipta lagu anak, karya minecraft, foto cerita air dan tanah, podcast cerita misteri, sketsa masa depan air dan tanah, dan video tutorial mengelola tanaman pangan.

Baca Juga: Teteg Wetan Kulon Progo Siap Ditutup 20 September 2022, Dishub Beberkan Rekayasa Lalu Lintasnya

Pembacaan laporan pelaksanaan FKY 2022 oleh Doni Maulistya selaku ketua. (Istimewa)

Hadir pula program Pasar FKY sebagai ruang untuk UMKM produk kreatif dan kuliner. Selain pasar produk kreatif dan kuliner di Taman Kuliner Condongcatur, tahun ini jangkauan pasar FKY berusaha diperluas melalui program lain yaitu Aktivasi Komunitas dengan pasar rilisan fisik musik dan program Peristiwa Sastra dengan bazar buku sastra.

Seluruh rangkaian FKY 2022 telah melibatkan subjek budaya sebanyak 1.749 orang yang meliputi seniman, masyarakat pelaku budaya, pegiat industri kreatif dan kuliner, praktisi dan tenaga ahli, serta 193 orang pegiat festival.

Sementara itu, sinergi antara FKY dengan kabupaten/kota di DIY pada tahun ini telah melibatkan 89 perupa baik perseorangan maupun kelompok dan 56 kelompok penampil kesenian dari berbagai kapanewon. Menariknya, terdapat pula penampil kontingen Dinas Kebudayaan dari luar DIY, yaitu kontingen Kabupaten Paser (Kalimantan Timur), kontingen Kabupaten Penajam Paser Utara (Kalimantan Timur), kontingen Kabupaten Lampung Selatan (Lampung), dan kontingen Kabupaten Jembrana (Bali).

Penampil Kontingen Lampung di FKY 2022. (Istimewa)

Melalui strategi penyelenggaraan yang tersebar, FKY terlaksana tersebar di 69 lokasi di seluruh wilayah DIY, baik yang digunakan sebagai ruang perekaman subjek maupun penyelenggaraan kegiatan. Lokasi ini meliputi ruang kegiatan budaya, ruang publik, ruang domestik, ruang komunitas, kampus, situs, dan cagar budaya.

FKY 2022 menghasilkan 54 konten pencatatan yang tersaji dalam situs web fky.id, baik yang secara khusus dipersiapkan sebagai konten daring lewat program Dokumenter Foto, Dokumenter Video, dan Alih Media Pertunjukan, maupun hasil rekaman dan pencatatan atas kegiatan fisik seperti pada program Pameran, Peristiwa Sastra, Pertunjukan, Wicara, dan Aktivasi Komunitas.

Baca Juga: Sudah Lama Direncanakan, Teteg Wetan Kulon Progo Segera Ditutup

Acara penutupan secara resmi dilakukan pada Minggu, 25 September 2022 pukul 16.00 WIB di Taman Kuliner Condongcatur. Pada acara ini, pengumuman seluruh pemenang kompetisi Catatan Warga FKY 2022 dibacakan sekaligus dilakukan penyerahan hadiah secara simbolis. Khusus untuk kompetisi e-sport minecraft, pemenang sudah diumumkan secara langsung setelah kompetisi selesai pada 23 September 2022 dan pemenang kompetisi Cipta Lagu Anak diumumkan setelah pertunjukan final pada 24 September 2022. Seluruh nama pemenang kompetisi Catatan Warga dan hasil catatannya dapat dilihat melalui situs web www.fky.id.

Pada seremonial penutupan, Doni Maulistya selaku Ketua I, menyampaikan laporan pelaksanaannya. Maulistya menyampaikan bahwa melalui strategi penyelenggaraan dan berbagai program yang telah dihadirkan, FKY 2022 dimaksudkan untuk menumbuhkan kesadaran publik tentang pencatatan kebudayaan, juga sebagai upaya menghadirkan ruang festival yang menyajikan hiburan dan pengalaman yang baik sekaligus sebagai ruang berbagi pengetahuan bagi masyarakat.

Data kebudayaan yang dihadirkan dengan beragam bentuk dan medium harapannya juga dapat dimanfaatkan oleh publik secara luas di masa mendatang. Selanjutnya Dian Lakshmi Pratiwi, S.S., M.A. selaku Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY dalam sambutannya menyampaikan apresiasi tak terhingga kepada seluruh pihak yang terlibat dan tergerak mulai dari pelaksana hingga subjek dan objek kebudayaan.

Bahwasanya FKY 2022 sejalan dengan tema G20 di mana kebudayaan adalah jalan hidup berkelanjutan dan kebijaksanaan lokal dari masyarakat menjadi bagian dari upaya mempertahankan kehidupan berkelanjutan tersebut. “Catatan kebudayan yang dihasilkan melalui kerja festival ini merupakan data kebudayaan kita hari ini yang dapat terus dipelajari dan dikembangkan oleh masyarakat luas sebagai sumber inspirasi dan pengetahuan untuk masa depan”, tambahnya. Sambutan selanjutnya oleh Sekretaris Daerah DIY yang dibacakan oleh Aris Eko Nugroho S.P., M.Si. (Paniradya Pati Kaistimewaan) sekaligus menutup FKY 2022.

Aris Eko menyampaikan FKY menjadi salah satu pencapaian di bidang seni dan budaya, yang dihasilkan oleh para budayawan. Harapannya ke depan, FKY dapat terus menggambarkan, mendokumentasikan, dan merayakan keberdayaan warga masyarakat di dalam mengapresiasi kebudayaan.

Acara dilanjutkan dengan prosesi penyiraman bibit pohon trembesi menggunakan air yang terkumpul saat seremoni pembukaan. Bibit pohon ini kemudian diserahkan kepada lima panitia FKY yang berasal dari lima kabupaten/kota di DIY.

Pohon trembesi sendiri merupakan jenis pohon yang mempunyai kemampuan merawat air di bawahnya. Selain itu, ia juga menyerap karbondioksida lebih banyak dibanding pohon lain sehingga dapat membantu mengurangi polusi udara. Penyerahan bibit trembesi kepada panitia muda ini merupakan simbol dan harapan atas regenerasi dalam kerja kebudayaan.

Load More