SuaraJogja.id - Persoalan sampah di DIY masih terus menjadi perhatian serius semua pihak. Selain pembatasan kuota sampah per wilayah yang bisa dibuang ke TPST Piyungan, sampah kini juga harus terdaftar di Dinas Linas Lingkungan Hidup (DLH) kabupaten atau kota masing-masing.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sleman, Epiphana Kristiyani. Ia menuturkan bahwa sampah-sampah yang nantinya akan dibuang ke TPA Piyungan haurs didaftarkan terlebih dulu.
"Artinya sampah yang bisa masuk ke TPA [Piyungan] itu yang sudah didaftarkan ke masing-masing DLH Kabupaten/Kota," kata Epi, Rabu (13/9/2023).
Dijelaskan Epi, aturan ini juga berlaku untuk para jasa pengangkut sampah yang dikelola swasta. Hal ini mengingat bahwa ada aturan terkait kuota buang sampah per wilayah di TPST Piyungan.
Baca Juga: Tak Hanya Sisi Dalam, Pemda DIY Pastikan Revitalisasi Sisi Luar Beteng Keraton Menyusul
Sejauh ini, DLH Sleman sudah mengantongi 45 pihak pengelola sampah swasta yang ada. Pihaknya lantas membuat jadwal untuk pengangkutan sampah dari 45 pihak swasta itu.
"Nah kita jadwalkan untuk 45 orang itu untuk bisa membuang sampahnya ke TPA Piyungan. Jadi per hari ada 5 swasta yang bisa ke sana. Per truk 5 ton, jadi 25 ton," ungkapnya.
Pengangkut sampah itu nantinya akan berulang dalam beberapa hari setelahnya. Koordinasi telah dilakukan kepada para pengelola sampah swasta tersebut untuk pengambil sampah di masyarakat.
"Nantinya pembicaraan dengan para pelanggannya. Mereka [pihak swasta] ya harus membuat perjanjian dengan apakah dia tiap hari ke rumah atau gimana, dari pemerintah sudah menjembatani," tuturnya.
DLH Sleman sendiri sejauh ini memiliki 27 armada truk yang siap beroperasi untuk mengangkut sampah-sampah di wilayahnya. Jumlah itu sudah termasuk truk untuk pengelolaan sampah swasta.
Kabupaten Sleman mendapat kuota 135 ton per hari untuk membuang sampah di TPA Piyungan. Berdasarkan dari catatan DLH Kabupaten Sleman, per Juni lalu, sampah yang dihasilkan dari Sleman 254 ton per hari.
Meskipun masih tinggi tapi jumlah itu disebut sudah berkurang dari sebelumnya yang sempat mencapai lebih dari 300 ton per hari. Dari jumlah tadi, dirinci Epi, sebanyak 173 ton sampah dikelola oleh DLH Sleman sedangkan 81 ton sisanya dikelola oleh swasta.
Ia memastikan DLH berusaha membagi jadwal secara adil. Terkait dengan waktu pembuangan sampah bagi pengelola swasta di wilayahnya.
"Semuanya kita harus adil bisa masuk kesana dan apalagi mereka sudah terlanjur melayani pelanggan," ujar dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- Moto G100 Pro Resmi Debut, HP Murah Motorola Ini Bawa Fitur Tangguh dan Baterai Jumbo
- 5 HP Harga Rp1 Jutaan RAM 8/256 GB Terbaik 2025: Spek Gahar, Ramah di Kantong
- 45 Kode Redeem FF Max Terbaru 4 Juli: Klaim Gloo Wall, Bundle Apik, dan Diamond
Pilihan
-
Daftar 6 Sepatu Diadora Murah untuk Pria: Buat Lari Oke, Hang Out Juga Cocok
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Baterai Jumbo Terbaik Juli 2025, Lebih dari 5.000 mAh
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Juli 2025, Multitasking Pasti Lancar!
-
Sekali klik! Link Live Streaming Piala Presiden 2025 Persib vs Port FC
-
7 Rekomendasi Tumbler Kekinian, Kuat Antikarat Dilengkapi Fitur Canggih
Terkini
-
Kicking Off a New Horizon: BRI Mulai Perjalanan Transformasi Berkelanjutan
-
Tak hanya Takbirdha, Dua Orang Penganiaya Driver ShopeeFood di Sleman Juga jadi Tersangka
-
Ricuh Kurir ShopeeFood di Sleman hingga Rusak Mobil, Dua Orang Ditetapkan jadi Tersangka
-
Mengamankan Diri dari Desakan Massa, Penganiaya Driver ShopeeFood di Sleman jadi Tersangka
-
Dalang Penggantian Plat BMW Maut Sleman Terungkap: Kenal Dekat dengan Keluarga Tersangka?