Sebab bila terlanjur parah, maka pengobatannya cukup mahal. Meski masuk program BPJS, diagnosa penyakit tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama.
"Bisa dicover bpjs, tapi perlu proses urutan pengobatan sampai ke obat injeksi," ungkapnya
Ditambahkan Oemar Saputra, Head of CSR and Corp Relations ERHA Clinic Indonesia, komunitas penyintas Psoriasis di DIY belum ada hingga saat ini. Padahal kenyataan kasus penyakit tersebut terus bermunculan.
"Karenanya kami mengumpulkan penyintas-penyintas psoriasis di jogja untuk saling berbagi dan menguatkan dalam komunitas karena penyakit ini tidak hanya menyangkut tubuh namun juga mental yang juga kena sehingga membutuhkan support dari lingkungan," imbuhnya.
Baca Juga: Kemarau Panjang di DIY Akibatkan Gagal Panen, Pemda Kebut Sitangki
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
Pilihan
Terkini
-
Liburan Sekolah, Sampah Menggila! Yogyakarta Siaga Hadapi Lonjakan Limbah Wisatawan
-
Duh! Dua SMP Negeri di Sleman Terdampak Proyek Jalan Tol, Tak Ada Relokasi
-
Cuan Jumat Berkah! Tersedia 3 Link Saldo DANA Kaget, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan
-
Pendapatan SDGs BRI Capai 65,46%, Wujudkan Komitmen Berkelanjutan
-
Kelana Kebun Warna: The 101 Yogyakarta Hadirkan Pameran Seni Plastik yang Unik dan Menyentuh