SuaraJogja.id - Kabupaten Gunungkidul sudah bebas dari Malaria sejak 2014 lalu. Sembilan tahun Bumi Handayani terbebas dari penyakit tersebut, baru-baru ini ditemukan larva nyamuk Anopheles yang bisa membawa vekotor penyebab Malaria.
Hal itu merupakan survei yang telah dijalankan oleh 30 puskesmas di Gunungkidul selama 1-18 Oktober 2023 kemarin. Hal ini menjadi kewaspadaan terutama penanganan dan antisipasi munculnya penyakit tersebut.
"Benar sesuai hasil pemeriksaan dari Dinkes DIY [temuan larva nyamuk Anopheles]," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Gunungkidul, Sidiq Heru Sukoco dikutip dari Harianjogja.com---jaringan Suarajogja.id, Senin (30/10/2023).
Heru melanjutkan dari hasil serro survei vektor daerah reseptif Malaria yang keluar menjadi catatan Dinkes untuk melakukan pencegahan. Harapannya Malaria tak lagi muncul di wilayah setempat.
Baca Juga: Kasus Malaria di Riau, 95 Persen Berasal dari Rokan Hilir
Langkah Dinkes Gunungkidul untuk mencegah bertumbuhnya larva tersebut sedang ditangani oleh OPD terkait. Pencegahan sedang dikoordinasikan lebih lanjut untuk ke depan.
"Hasil Survei kami laporkan dulu ke Kepala Dinkes, yang jelas komitmen kami untuk mencegah dan mengendalikan potensi penyebaran penyakit," ungkap dia.
Hal yang paling mungkin dilakukan oleh Pemkab Gunungkidul saat ini adalah memantau perkembangan vektor dengan pemetaan daerah-daerah reseptif Malaria.
Upaya menekan sebaran larva yang bisa saja meningkat dapat dilakukan dengan pengeringan atau pembersihan. Jika temuan di daerah atau genangan air yang luas dapat disebar benih ikan yang terdeteksi Nyakum Anopheles.
"Memang kita sudah bebas, tapi langkah-langkah agar kasus Malaria tak muncul lagi perlu dilakukan. Pokoknya jangan sampai muncul lagi Malaria Indigenous," kata dia.
Baca Juga: Ciri-ciri Nyamuk Anopheles Penyebab Malaria yang Suka Hidup di Genangan Air
100 Titik
Dinkes DIY sendiri melaluo Entomolog Kesehatan, Rega Darmawan menyebutkan bahwa jajarannya sudah memetakan daerah reseptif Malaria di Gunungkidul. Sebanyak 100 titik lokasi terpilih dilakukan pencidukan titik identifikasi larva Nyamuk Anopheles yang masuk dalam koordinat lokasi.
Survei larva nyamuk Anopheles ini meliputi perairan yang jernih di alam terbuka. Biasanya berada di embung, kolam, sawah, telaga, laguna pantai.
Rega mengatakan ada tiga kapanewon yang masuk kriteria pemantaun vektor larva nyamuk. Di antaranya, Playen, Karangmojo, Gedangsari.
"Lokasi tersebut kami pantau secara rutin," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 HP Murah RAM 12 GB dan Memori 256 GB Terbaik Mei 2025
- Stefano Lilipaly Rela Dicoret Patrick Kluivert, Batal Bela Timnas Indonesia
- Dirumorkan Jadi WNI, Pemain Keturunan Indonesia Berbandrol Rp596 M Dibajak Belanda
- 6 Rekomendasi HP Memori 512 GB dengan Chipset Dewa, Terbaik Mei 2025
- Heboh Visa Haji Furoda Belum Terbit, Ivan Gunawan Percaya Diri Tetap Berangkat
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Infinix Rp 2 Jutaan dengan RAM Jumbo, Terbaik Mei 2025
-
3 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan dengan Jeroan Gahar, Terbaik Mei 2025
-
7 Rekomendasi Skincare Terbaik untuk Remaja, Harga sesuai Kantong Pelajar-Mahasiswa
-
7 Skincare Lokal Aman untuk Ibu Hamil, Ramah Kulit Tak Bahayakan Janin
-
5 Perbedaan Sunscreen Wardah UV Shield Airy Smooth dan Essential Gel, Pilih Mana?
Terkini
-
Harga Ikan di Yogyakarta Stabil? Ini Strategi DKP DIY Jaga Pasokan dari Laut Selatan
-
Dari Jadah Tempe Hingga Jathilan Lancur: 8 Warisan Sleman yang Kini Jadi Kebanggaan DIY
-
Ayam Goreng Widuran Solo Tidak Halal: DPD RI Desak Pemerintah Bertindak Tegas
-
Langsung Cair, Bongkar Trik Berburu DANA Kaget Hari Ini
-
Polisi Dalami Kecepatan Mobil di Jalan Palagan, Panggil Dinas Perhubungan hingga Pihak BMW