SuaraJogja.id - TPST Piyungan yang biasa menampung sampah dari tiga wilayah di DIY dikabarkan bakal ditutup tahun 2024. Hal ini tentu menjadi warning bagi Pemkab Bantul dan Sleman termasuk Wali Kota Jogja untuk menanggulangi sampah yang ada di wilayahnya.
Pemkab Bantul, yang paling dekat dengan TPST Piyungan, menyiapkan rencana untuk membangun industri daur ulang sampah. Hal itu juga untuk menekan produksi sampah yang tiap hari mencapai ratusan ton di Bumi Projotamansari.
Melansir Harianjogja.com---jaringan Suarajogja.id, Senin (30/10/2023), industri daur ulang tersebut salah satu program pencanangan Bantul Bersih Sampah 2025 atau Bantul Bersama. Hal itu juga upaya pemkab untuk menekan pengiriman sampah ke TPST Piyungan.
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih mengaku sampah anorganik yang ada di Bantul, selama ini dikirim ke luar daerah salah satunya Jawa Timur, untuk didaur ulang.
"Seperti kertas, dikirim ke sana. Dijadikan bubur kertas, dicetak lagi dan kembali jadi kertas. Termasuk plastik, dikirim ke wilayah yang ada di Jawa Timur untuk didaur ulang," kata Abdul Halim.
Efisiensi daur ulang yang sejatinya mampu menjadi nilai ekonomi untuk daerah akan dilakukan Pemkab. Industri daur ulang akan dibangun pada 2024.
"Kita tingkatkan nilai tambahnya, karena sudah menjadi komoditi ekonomi. Kalau kita sudah punya industri recycle di Bantul maka kita juga dapat nilai tambahnya," jelas Halim.
Industri daur ulang, nantinya tak hanya dibangun di 1 titik saja. Melainkan ada lebih yang khusus untuk mendaur ulang plastik, kertas dan bahan bernilai lain.
Menyusul alat daur ulang yang akan digunakan Pemkab Bantul, Abdul Halim mengklaim bahwa pihaknya sudah melakukan survei termasuk studi kelayakan. Pemkab sedang menganggarkan untuk target Bantul Bersama itu.
Baca Juga: Menjelang Musim Hujan, Warga Bali Diperingatkan Jangan Sampai Buang Sampah ke Sungai
"Kita baru studi kelayakan, jadi ini harus dihitung secara detail. BC Ratio atau Benefit Coast Ratio hasilnya berapa, tingkat kelayakan dan lainnya," kata dia.
Bersinggungan dengan nilai ekonomi, industri-industri tersebut nantinya akan disiapkan tenaga kerja. Tak hanya itu pertumbuhan ekonomi juga diharapkan berjalan dari sektor ini. Pengelola industri daur ulang ini akan dipegang oleh BUMD Aneka Dharma.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Warisan Leluhur di Tangan Anak Muda: Bagaimana Bantul Bangkitkan Pariwisata Budaya?
-
Bupati Sleman Janji Bonus Atlet Porda 2025 Lebih Besar dari Tahun Lalu
-
Dari Sampah Berubah Berkah: Hotel Tentrem Jogja Sulap Limbah Organik jadi Pupuk Cair
-
Danais DIY Triliunan Sia-Sia? Aliansi Gerakan Nasional Minta UU Keistimewaan Dihapus, Ini Alasannya
-
Diskominfo Sleman Gandeng Polisi Usut Peretasan CCTV Kronggahan Berunsur Provokatif