SuaraJogja.id - Kasus penyebaran Antraks di Kabupaten Kulon Progo memang sudah kerap kali terjadi. Terakhir pada pertengahan medio 2023 lalu, kasus Antraks menjadi perhatian nasional, pasalnya tak hanya DIY, tapi seluruh wilayah Indonesia terjadi musim penularan yang sama.
Kasus yang masif tersebut bahkan sampai memakan korban jiwa di DIY. Pemda langsung tegas membatasi distribusi keluar atau masuknya ternak. Meski kasus saat ini sudah reda, Pemkab Kulon Progo tetap melakukan vaksinasi terhadap ternak milik warga di kabupaten setempat.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo, Trenggono Trimulyo mengungkapkan bahwa upaya Pemkab pada keberlangsungan hidup masyarakat peternak sapi menjadi perhatiannya.
"Jadi upaya kami terus melangsungkan dan melindungi ternak di wilayah ini. Termasuk di wilayah Girimulyo dengan menggelar vaksinasi massal," kata dia dikutip Selasa (31/10/2023).
Sasaran vaksinasi hewan ternak saat ini memang berada di Kapanewon Girimulyo. Vaksinasi sendiri akan terus dilakukan di sejumlah wilayah lainnya. Tak hanya vaksinasi, Pemkab juga memberi edukasi serta sosialisasi jika memang ada salah satu ternaknya terserang Antraks.
"Harapan kami dengan upaya ini, populasi ternak di Kulon Progo lebih terlindungi. Juga membantu peternak mengembangkan usaha mereka," kata dia.
Lebih lanjut, vaksinasi ini juga sebagai dukungan Pemkab Kulon Progo yang terus berupaya memajukan wilayahnya. Kulon Progo masih didominasi oleh masyarakt agraria, dengan demikian potensi ini yang terus didorong untuk maju.
Terpisah, salah satu peternak, Tukimin mendukung penuh dengan kegiatan vaksinasi oleh Pemkab Kulon Progo. Pasalnya perhatian untuk kesehatan ternak memang tak bisa hanya peternak yang menangani. Bantuan dari pemerintah juga sangat memudahkan masyarakat dalam mengembangkan ternak mereka.
Sudah menjadi budaya di Kulon Progo bahwa memelihara sapi atau hewan ternak sejenisnya seperti kambing atau domba, menjadi aset berharga. Hal itu juga yang terkadang menjadi temuan baru dalam masifnya kasus Antraks yang sampai memakan korban jiwa dari manusia.
Baca Juga: Gegara Mencopot Kaca Jendela, Lelaki Asal Kulon Progo Tewas Dianiaya Adik Ipar
Meski demikian, penanggulangan Antraks sudah menjadi target Pemkab Kulon Progo menuju 2024. Setidaknya kasus Antraks bisa lebih ditekan dan tidak meledak seperti periode sebelumnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ole Romeny Menolak Absen di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanpa Naturalisasi, Jebolan Ajax Amsterdam Bisa Gantikan Ole Romeny di Timnas Indonesia
- Makna Satir Pengibaran Bendera One Piece di HUT RI ke-80, Ini Arti Sebenarnya Jolly Roger Luffy
- Ditemani Kader PSI, Mulyono Teman Kuliah Jokowi Akhirnya Muncul, Akui Bernama Asli Wakidi?
- Jelajah Rasa Nusantara dengan Promo Spesial BRImo di Signature Partner BRI
Pilihan
-
6 Smartwatch Murah untuk Gaji UMR, Pilihan Terbaik Para Perintis 2025
-
3 Film Jadi Simbol Perlawanan Terhadap Negara: Lebih dari Sekadar Hiburan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
-
Tarif Trump 19% Berlaku 7 Agustus, RI & Thailand Kena 'Diskon' Sama, Singapura Paling Murah!
-
Pemerintah Dunia dan Tenryuubito: Antagonis One Piece yang Pungut Pajak Seenaknya
Terkini
-
Analisis Tajam Sabrang Letto: Kasus Tom Lembong Jadi Pertaruhan: Wasit Tak Adil!
-
Target PAD Pariwisata Bantul Terlalu Ambisius? Ini Strategi Dinas untuk Mengejarnya
-
Marak Pembangunan Abaikan Lingkungan, Lanskap Ekosistem DIY Kian Terancam
-
Status Kedaruratan Ditingkatkan Pasca Kasus Leptospirosis, Pemkot Jogja Sediakan Pemeriksaan Gratis
-
Bosan Kerja Kantoran? Pemuda Ini Buktikan Keripik Pisang Bisa Jadi Bisnis Menguntungkan di Kulon Progo