SuaraJogja.id - Beberapa waktu lalu kisah driver ojol di Jogja yang apes karena kena tipu orderan fiktif ramai jadi sorotan kala diunggah di akun media sosial @merapi_uncover.
Nyatanya risiko yang sangat merugikan itu kerap dialami para driver ojol di Jogja.
Hal itu salah satunya dialami driver ojek online, Sutrisno (51). Warga asli Jogja ini mengaku sudah lima kali mendapatkan orderan fiktif.
Sutrisno sendiri sudah mulai menjadi driver ojek online sejak tahun 2018 menjelaskan bahwa orderan fiktif yang merepotkan itu sebetulnya orderan makanan.
Karena, jika orderan jasa mengantar itu jika dicancel tidak akan berpengaruh apapun kepada driver.
Tapi, kalau orderan fiktif berupa jasa mengantar makanan, sangat merugikan dan merepotkan driver ojek online.
"Sudah pernah dapet lima kali orderan fiktif dari jasa pengantaran makanan. Kalau jasa mengantar pergi itu enggak berpengaruh sih, karena bisa di cancel dan ga akan merugikan driver juga. Tapi kalau jasa mengantar makanan, itu repot. Untungnya kalau dari Grab, itu bisa klaim kerugian tersebut dan nanti akan diganti uangnya," ucapnya kepada Suarajogja.id, Selasa (31/10/2023).
Ia mengaku selain merugikan dalam hal waktu, tenaga serta uang, orderan fiktif tersebut juga merepotkan karena jika driver ingin uangnya kembali (diganti oleh pihak ojek online), maka harus memberikan makanan tersebut kepada panti asuhan.
Melalui panti asuhan itu, nanti prosedurnya harus foto dengan pengurus panti asuhan, dan dijadikan bukti bahwa memang makanan tersebut sudah diterima oleh pihak panti asuhan.
Baca Juga: Tukang Parkir Ngamuk Hendak Pukul Driver Ojol Pakai Martil di Medan Ditangkap
Jika sudah, maka biasanya uang makanan itu akan diganti oleh pihak ojek online beserta dengan ongkos pengantarannya juga.
"Tapi syaratnya harus memberikan makanan tadi ke panti asuhan, terus foto dengan pengurus pantinya, dijadikan bukti. Klaimnya full sih, biasanya biaya kirim juga balik.", ujar Sutrisno.
Sutrisno sendiri mengaku jika ia mendapatkan orderan fiktif, tak jarang membuat mood-nya menjadi turun.
Karena sudah lelah mengantri, menghabiskan waktu, kena panas sinar matahari selama perjalanan, dan lain sebagainya.
Pengalaman serupa yang pernah dialami Hana (40). Perempuan asli Jakarta ini mengaku baru saja mendapatkan orderan fiktif dari jasa mengantar makanan.
Kejadian tersebut baru saja terjadi kira-kira tiga minggu yang lalu. Hana sudah mencoba untuk menelepon pembelinya, namun tidak diangkat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
Terkini
-
Bantul Rombak Pejabat Tinggi! Ini Alasan dan Janji Bupati Soal Pelayanan Publik
-
Strategi Jitu Jogja Dongkrak Wisata Saat Sepi Pengunjung, Ini Rahasianya
-
Setahun Prabowo-Gibran: Kedaulatan Energi Nol Besar! Pengamat: Kebijakan Setengah Hati
-
DANA Kaget Gratis untuk Warga Jogja, Jangan Sampai Ketinggalan, Ini 3 Link Aktifnya
-
DIY Siaga, BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem dan Bencana Susulan Mengintai