SuaraJogja.id - Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta pengelolaan Sumbu Filosofi tak mengabaikan pembangunan kawasan pendukung di sekitarnya.
Sultan HB X saat memberikan arahan tentang Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai warisan budaya dunia di Yogyakarta, Kamis, berharap pemerataan dampak positif keberadaan Sumbu Filosofi Yogyakarta yang telah ditetapkan UNESCO sebagai warisan dunia.
"Kami berharap kabupaten dan kota punya aspirasi, karena bagaimana pun juga, di luar Sumbu Filosofi harus diatur bagaimana wilayah-wilayah itu bisa tumbuh," kata dia.
Sultan HB X tidak ingin hanya mereka yang bersinggungan langsung saja yang mendapatkan dampak positif Sumbu Filosofi, namun seluruh lapisan masyarakat DIY pun turut merasakan, terutama untuk pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga: Jurnalisme Konstruktif Beri Dampak Positif ke Pembaca
"Di dalam kawasan Sumbu Filosofi diperlukan adanya penyangga untuk menguatkan, sehingga ekonomi juga akan tumbuh. Penyangga tentu bukan hanya dari yang di dalam kawasan, oleh karena itu, dampak positifnya juga harus sampai di luar kawasan," Sri Sultan.
Sultan mengatakan "Si Sufi Jogja" atau Satu Aksi Sumbu Filosofi menjadi sebuah organisasi yang mewadahi Pemerintah Kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul, Pemda DIY dan Keraton Yogyakarta dalam mengelola kawasan Sumbu Filosofi yang terbentang dari Panggung Krapyak sampai Tugu Yogyakarta itu.
"Si Sufi Jogja akan bertugas mengonsep pengaturan publik dan program dalam kawasan Sumbu Filosofi, tanpa meninggalkan kawasan pendukung di luar kawasan Sumbu Filosofi," kata dia.
Menurut Sultan, agar pertumbuhan tidak hanya berpusat di satu tempat saja yang menjadi bagian dari Sumbu Filosofi, maka perlu ada program-program di luar wilayah Sumbu Filosofi yang perlu diperhatikan.
"Yang terpenting, ada relevansi dalam satu kawasan kelurahan atau kawasan lain dengan Sumbu Filosofi yang memungkinkan untuk tumbuh," kata Sultan.
Baca Juga: GenBI Mengajar 2023: Edukasi Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah serta Bangga Berbudaya Jogja
Selain untuk mencegah kecemburuan sosial yang akan memberatkan bagi pembangunan berikutnya, Sultan meminta semua harus terlayani dengan sama rata, sesuai dengan karakteristik tertentu pada ragam program yang sesuai dengan tujuh rekomendasi UNESCO.
Sekda DIY Beny Suharsono mengatakan struktur sistem pengelolaan dan koordinasi Sumbu FIlosofi terdiri dari perpaduan sistem tradisional Keraton Yogyakarta dan pemerintahan terkini.
Dia mengatakan tugas Sekretariat Bersama Sumbu Filosofi yang terbentuk adalah mengomunikasikan pengelolaan Warisan Dunia Sumbu Filosofi kepada UNESCO melalui Perwakilan Indonesia untuk UNESCO.
"Mereka juga bertugas menyusun arah kebijakan dan strategi (tahapan, pendanaan) Pengelolaan Warisan Dunia Sumbu Filosofi," ujar Beny.*
Berita Terkait
-
Dukung Mahasiswa Kembangkan Karya, Simak Gelaran Jakarta Doodle Fest Art School Roadshow
-
Geger di Sleman! Pria 29 Tahun Ini Cabuli Puluhan Anak, Termasuk Balita
-
Langsung Kunjungi DPRD DIY, Siswa MAN 2 Bantul Belajar Demokrasi
-
Jaringan Ganja Antar Provinsi Jogja-Medan-Aceh Dibongkar, 1 Kg Lebih Ganja Disita!
-
Dapat Warisan Pendopo Tulungo, Ini Sosok Aksa Uyun Dananjaya Anak Sulung Soimah
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
-
Pegawai Komdigi Manfaatkan Alat AIS Rp250 M untuk Lindungi Judol, Roy Suryo Duga Ada Menteri Ikut 'Bermain'
-
Trump Effect! Wall Street & Bursa Asia Menguat, IHSG Berpotensi Rebound
-
Baru Sebulan Jadi Bos NETV, Manoj Punjabi Mengundurkan Diri
-
Harga Emas Antam Meroket! Naik Rp14.000 per Gram Hari Ini
Terkini
-
Dari Sumur Bor hingga Distribusi Pupuk, Harda-Danang Siapkan Jurus Atasi Krisis Pertanian di Sleman
-
Jagung dan Kacang Ludes, Petani Bantul Kewalahan Hadapi Serangan Monyet
-
AI Ancam Lapangan Kerja?, Layanan Customer Experience justru Buat Peluang Baru
-
Dampak Kemenangan Donald Trump bagi Indonesia: Ancaman Ekonomi dan Tantangan Diplomasi
-
Pengawasan Miras di DIY sangat Lemah, Sosiolog UGM Tawarkan Solusi Ini