Diminta bertemu malam hari
Pertemuan tersebut sudah tak membuat nyaman korban, pasalnya Eric Hiariej selalu mengajak bertemu pada malam hari sekitar pukul 19.00 - 21.30 WIB.
Kerap diminta bertemu untuk membahas proyek yang sedang diselesaikan, korban akhirnya menerima ajakan tersebut dan bertemu di perpustakaan Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian UGM.
Modus menunjukkan rak buku
Dalam kesempatan itu Eric diungkapkan menunjukkan kepada korban rak buku yang biasa menjadi sumber dalam mengerjakan proyeknya. Pelaku saat itu berdiri sambil mendekati korban.
Saat itulah pelecehan seksual itu terjadi ketika tangan Eric memeluk korban dari samping. Korban pun merasa risih. Tapi hanya bisa menahan tangannya agar tidak liar menyentuh anggota tubuh milik korban.
Korban sempat bertemu berkali-kali dengan Eric
Seusai kejadian itu, korban memang kerap bertemu dengan Eric Hiariej. Namun tidak ada permintaan maaf dan justru hal sebelumnya itu dianggap masih wajar.
Dengan kondisi yang masih trauma dan takut jika aduannya berimbas pada nilai akademik, korban urung untuk segera melaporkan, dan memilih menunda hal tersebut.
Baca Juga: Profil Eric Hiariej, Mantan Dosen yang Dipecat karena Dugaan Kasus Pelecehan Seksual Mahasiswi UGM
Tolak tawaran proyek lain yang diberikan Eric
Korban tak ingin kembali mengalami hal serupa. Beberapa proyek yang ditawarkan oleh Eric usai kejadian itu, ditolak korban. Hal itu untuk memastikan dirinya lepas dari kondisi trauma yang dialaminya.
Dilaporkan dan Eric diberi sanksi untuk tak boleh mengajar
Kasus itu akhirnya dilaporkan oleh korban pada 2016. Fakultas saat itu langsung merespon cepat dan Eric mendapat sanksi yang belum begitu membuat jera.
Ia tidak diperkenankan mengajar hingga membimbing di fakultas tempat korban menemupuh pendidikan. Namun ketidaktegasan kampus saat itu justru masih memberikan kesempatannya mengajar di S3 Ilmu Politik.
Tak memenuhi nilai hasil konseling dari Rifka Annisa
Berita Terkait
-
Profil Eric Hiariej, Mantan Dosen yang Dipecat karena Dugaan Kasus Pelecehan Seksual Mahasiswi UGM
-
UGM Pastikan Tidak Ada Campur Tangan Wamenkumham Eddy Hiariej Terkait Lamanya Proses Pemecatan Dosen Eric Hiariej
-
Kakak Kandung Wamenkumham Dipecat Sebagai Dosen Fisipol UGM karena Tersandung Kasus Pelecehan Seksual
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Rusunawa Gunungkidul Sepi Peminat? Ini Alasan Pemkab Tunda Pembangunan Baru
-
Kominfo Bantul Pasrah Tunggu Arahan Bupati: Efisiensi Anggaran 2026 Hantui Program Kerja?
-
Miris, Siswa SMP di Kulon Progo Kecanduan Judi Online, Sampai Nekat Pinjam NIK Bibi untuk Pinjol
-
Yogyakarta Berhasil Tekan Stunting Drastis, Rahasianya Ada di Pencegahan Dini
-
Tangisan Subuh di Ngemplak: Warga Temukan Bayi Ditinggalkan di Kardus