SuaraJogja.id - Dekan FMIPA UNY Dadan Rosana mengungkap kondisi terkini MF (21) mahasiswa semester 5 Prodi Pendidikan IPA UNY korban hoaks kekerasan seksual. Setelah sempat terpukul akibat tuduhan tersebut, kini anggota mahasiswa yang juga anggota BEM FMIPA UNY itu sudah kembali berkuliah.
"Sudah (masuk kuliah) kemarin, sudah dalam kondisi baik ya secara psikologis juga baik didukung oleh teman-teman dan dosen-dosen, kemarin malah mampir ke tempat kami untuk ngobrol dan kita berikan motivasi," kata Dadan saat dihubungi, Rabu (15/11/2023).
Disampaikan Dadan, MF memang sempat tidak berkuliah saat informasi hoaks tersebut beredar dan viral di media sosial. Tercatat MF harus absen dua hari untuk tidak mengikuti perkuliahan.
"Kebetulan antara Jumat dan Senin itu ada dua perkuliahan (MF absen). Saya kira itu enggak masalah karena kita sudah meminta kepada teman-teman untuk memberikan materi yang sudah diberikan dan juga kepada dosen kita minta untuk memberikan bantuan agar MF tidak tertinggal di dalam perkuliahan," tuturnya.
Dadan mengungkapkan pihak kampus juga telah melakukan upaya untuk pemulihan nama baik MF. Termasuk dengan menyebarkan berita sesungguhnya melalui media sosial.
Selain itu, pihaknya juga telah mengabarkan kepada internal kampus tentang informasi yang sebenarnya. Dadan memastikan penjelasan itu terus dilakukan ke semua pihak secara proporsional.
"Saya kira kita lakukan upaya-upaya ke arah sana, pelan-pelan ya karena memang kasus semacam ini butuh waktu untuk terus menjelaskan tentang hal yang sebenarnya," ungkapnya.
Pihak BEM sendiri pun, kata Dadan, juga bergerak untuk menyebarkan kebenaran informasi tentang kasus ini ke seluruh BEM seluruh Indonesia. Termasuk usulan upaya untuk pencegahan hal semacam ini kembali terjadi.
Sebelumnya, polisi memastikan bahwa dugaan kekerasan seksual yang dialami mahasiswa baru (maba) oleh salah satu pengurus BEM FMIPA UNY adalah berita bohong atau hoaks. Saat ini satu tersangka berinisial RAN (19) telah diamankan.
Dirreskrimsus Polda DIY Kombes Idham Mahdi mengungkapkan bahwa tersangka RAN ternyata juga merupakan mahasiswa UNY. Hingga saat ini pihaknya masih mendalami status yang bersangkutan.
"(Adik kelas korban) masih kita dalami, satu fakultas," kata Idham di Mapolda DIY, Senin (13/11/2023).
Polisi menyebut motif tersangka menyebar hoaks itu adalah karena sakit hati. Dimulai dari tidak diterimanya yang bersangkutan di salah satu organisasi di kampus beberapa waktu lalu.
"Motifnya adalah sakit hati karena pada saat itu RAN mendaftar di salah satu komunitas mahasiswa dia ditolak dan MF yang diterima," ungkapnya.
Tak hanya itu, tersangka RAN juga sakit hati akibat pernah ditegur oleh korban MF (21). Kejadian itu saat keduanya berada dalam sebuah acara kampus yang sama.
"Kemudian berlanjut RAN menjadi panitia festival politik FMIPA dia ditegur oleh MF melalui japri wa, artinya tentang kegiatan tersebut. Sehingga RAN merasa sakit hati dan dia melakukan mengupload postingan (hoaks kekerasan seksual) tersebut," imbuhnya.
Berita Terkait
-
Sempat Dibekukan Akibat Kasus Dugaan Kekerasan Seksual, Status Keanggotaan MF di BEM FMIPA UNY Dikembalikan
-
Mahasiswa UNY Jadi Tersangka Usai Sebar Hoaks Dugaan Kekerasan Seksual, Kampus Siap Berikan Sanksi
-
Kabar Kekerasan Seksual yang Dilakukan MF Dipastikan Hoaks, UNY: Proses Hukum Harus Ditegakkan
Terpopuler
- Mbah Arifin Setia Tunggu Kekasih di Pinggir Jalan Sejak 70an Hingga Meninggal, Kini Dijadikan Mural
- Di Luar Prediksi, Gelandang Serang Keturunan Pasang Status Timnas Indonesia, Produktif Cetak Gol
- Gibran Ditangkap Bareskrim Polri, Kronologi Jadi Tersangka dan Kasusnya
- Resmi Thailand Bantu Lawan Timnas Indonesia di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanggal 18 Agustus 2025 Cuti Bersama atau Libur Nasional? Simak Aturan Resminya
Pilihan
-
Analisis Pengamat: Kepala Daerah Pro-Jokowi Dukung Bendera One Piece, Sinyal Politik?
-
Aib Super League: Empat Klub Kompak Nunggak Gaji Rp 4,3 Miliar!
-
Jadwal Pekan 1 BRI Super League: Duel Panas dan Ambisi Tim Promosi
-
Fakta-fakta Emas Sungai Eufrat, Tanda Hari Kiamat Sudah Dekat?
-
Usul Ditolak, Suara Dibungkam, Kritik Dilarang, Suporter Manchester United: Satu Kata, Lawan!
Terkini
-
Heboh Mural One Piece di Pos Ronda Sleman jadi Sorotan: Pemuda Ungkap Keresahan Soal Negara
-
Ribuan Seniman "Serbu" Malioboro, Nusantara Menari Hipnotis Yogyakarta
-
Viral Bandar Judol Rugi Akibat Lima Pemain yang Ditangkap di Bantul, Polda DIY Klarifikasi Begini
-
Penyebab Gelombang Tinggi Jogja Terungkap, Bibit Siklon Picu Angin Kencang dan Gelombang Ekstrem
-
Dari Yogyakarta, JKPI Gaungkan Pelestarian Pusaka untuk Kesejahteraan Masyarakat: Bukan Hanya Berdiri, Tapi Bermakna