SuaraJogja.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej sebagai tersangka atas dugaan kasus suap dan gratifikasi.
Bagaimana dengan status Eddy Hiariej sebagai Guru Besar Fakultas Hukum UGM? Apakah akan dicabut buntut dari penetapan tersangka itu?
Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Ova Emilia mengatakan bahwa universitas tidak akan gegabah untuk memutuskan status guru besar Eddy Hiariej. Pihaknya masih menunggu putusan pidana itu hingga berkekuatan hukum tetap atau inkrah.
"Nunggu putusan [inkrah], kita kan institusi, kita enggak ngikutin itu. Ya selama ini, masih ini [belum inkrah] ya belum ada putusan apapun tetap masih," kata Ova ditemui di Balairung UGM, Kamis (16/11/2023).
Baca Juga: Eddy Hiariej Terciduk Hadiri Pengukuhan Guru Besar di UGM, Didekati Wartawan justru Kabur
Ova menilai kasus yang menjerat Eddy Hiariej berkaitan dengan pribadi. Sehingga tidak berpengaruh dengan status guru besar yang bersangkutan.
"Enggak [terpengaruh] saya kira. Kasus itu kan kasus sebagai orang sebagai pribadi dan sudah ada pihak-pihak yang melakukan pertimbangan pengkajian tentang hal itu. Jadi ini suatu hal yang berbeda," ungkapnya.
Disinggung mengenai kehadiran Eddy Hiariej dalam acara pengukuhan guru besar di Balai Senat UGM hari ini, kata Ova, Wamenkumham itu masih hadir sebagai guru besar.
"Ya hadir sebagai guru besar, karena kan memang masih menjadi anggota senat to," tuturnya.
Sekretaris UGM Andi Sandi, menambahkan bahwa status guru besar itu tidak serta merta dicabut. Namun tetap harus melalui sejumlah prosedur terlebih dulu.
Baca Juga: Wamenkumham Tersangkut Kasus Gratifikasi, UGM Serahkan ke KPK
"Jadi secara spesifik tidak serta merta itu dicabut. Ada kemungkinan di sana tapi harus ada prosedur yang dilewati," ujar Andi.
Berita Terkait
-
KPK Belum Ambil Motor Sitaan, Royal Enfield Ridwan Kamil Berstatus Pinjam Pakai
-
Terungkap! Alasan KPK Periksa Febri Diansyah Terkait Kasus Suap PAW yang Jerat Hasto
-
KPK Ungkap Alasan Belum Tahan Anwar Sadad Cs di Kasus Dana Hibah Jatim
-
Mahfud MD: UGM Bukan yang Memalsukan Ijazah Jokowi, Tak Perlu Terlibat
-
Geledah Rumah La Nyalla dan Lokasi Lain di Kasus Dana Hibah Jatim, KPK Sita Sejumlah Barang Bukti
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
Terkini
-
Omzet Ratusan Juta dari Usaha Sederhana Kisah Sukses Purna PMI di Godean Ini Bikin Menteri Terinspirasi
-
Waspada Jebakan Kerja di Luar Negeri, Menteri Ungkap Modus PMI Unprosedural Incar Anak Muda
-
Dana Hibah Pariwisata Sleman Dikorupsi? Bupati Harda Kiswaya Beri Klarifikasi Usai Diperiksa Kejari
-
Empat Kali Lurah di Sleman Tersandung Kasus Tanah Kas Desa, Pengawasan Makin Diperketat
-
Guru Besar UGM: Hapus Kuota Impor AS? Petani Lokal Bisa Mati Kutu