Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Sabtu, 18 November 2023 | 19:03 WIB
Para pedagang di TM 1 menggelar dagangan dalam rangkaian Pekan Budaya Teras Malioboro di Yogyakarta, Sabtu (18/11/2023). [Kontributor/Putu Ayu Palupi]

SuaraJogja.id - Teras Malioboro (TM) 1 yang berdiri di eks Bioskop Indra atau tepat berada di seberang Pasar Beringharjo sudah berjalan dua sejak dibuka 26 Januari 2022 lalu. Trafic pengunjung di kawasan Sumbu Filosofi itu pun cukup tinggi.

Berdasar data UPT TM 1, jumlah pengunjung dari awal tahun sampai OKtober 2023 lalu mencapai 2.259.404 orang. Dari angka tersebut, terjadi pergeseran jenis pengunjung. Saat ini banyak remaja dan anak muda yang mengunjung TM 1 alih-alih orang tua.

Karenanya sekitar 1.800 pedagang di TM 1 diminta tidak monoton. Mereka harus melakukan inovasi dalam menjual produknya agar tidak ditinggal pembeli.

"Teras malioboro satu ini kan pusat ekonomi kreatif. Produknya sudah ada tapi ya tidak boleh monoton. Harus kreatif melakukan perubahan dan adaptasi mengikuti perkembangan kedepannya. Pengunjungnya banyak anak muda, kuliner dan produk harus diinovasi, dipelajari lebih menarik," papar Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY, Srie Nurkyatsiwi dalam Pekan Budaya Teras Malioboro 1 di Yogyakarta, Sabtu (18/11/2023).

Baca Juga: Tak Pernah Ditemui Pj Walkot Jogja, Ratusan Pedagang Teras Malioboro 2 Datangi Balkot Minta Kejelasan Nasibnya

Menurut Siwi, inovasi yang dilakukan juga dalam hal tata kelola. Sebab saat ini belum semua jualan pedagang tercatat secara administrasi. Belum banyak kerjasama pedagang dengan perbankan dan non perbankan dalam usahanya. 

Pemanfaatan teknologi dalam berjualan juga belum optimal. Padahal Dinas Koperasi sudah memberikan program free ongkir atau pengiriman gratis dalam penjualan produk-produk pedagang.

"Pemasaran kita kan didukung free ongkir, karenanya kita dorong untuk pemanfaatan teknologi [dalam berjualan]," ujarnya.

Siwi menambahkan, Pemda menggelar Pekan Budaya Teras Malioboro 1 sebagai upaya membuat pedagang naik kelas. Dalam upaya menaikkan pamor PKL ini, tidak hanya kualitas produk yang perlu diperhatikan, tapi upaya kerja sama saling menguntungkan juga perlu dilakukan.

Untuk mewujudkannya, Siwi menekankan pada pentingnya kreativitas, inovasi, dan konsistensi, serta sifat sabar untuk tumbuh dan berkembang. Strategy ini diharapkan mampu mendatangkan traffic yang cukup tinggi diluar akhir pekan yang memang cenderung telah memiliki traffic yang baik dalam rangka mendukung predikat Sumbu Filosofi.

Baca Juga: Dongkrak Hilirisasi Inovasi, UGM Pertemukan Inventor dan Investor

"Teras Malioboro ini pusat ekonomi kreatif. Tentunya kami juga mendorong para tenant-tenant untuk terus beradaptasi dalam mengikuti tren," ujarnya.

Sementara Kepala UPT Balai Layanan Bisnis UMKM DIY Hellen Phornica Pekan Budaya Teras Malioboro sebagai  bentuk dukungan budaya terhadap diakuinya Sumbu Filosofi sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO. Selain itu memperingati Hari Pahlawan.

"Kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi alternatif penelitian tim atas ukuran traffic yang mungkin timbul di luar weekend, agar tercipta stabilitas jumlah kunjungan yang baik setiap pekan," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Load More