SuaraJogja.id - Community of Design and Architecture (CODA) menggelar festival desain perdana di Yogyakarta bertajuk 'CODA Indonesia 2023, The Thing: An Unseen Impulse. Sejumlah karya kolaborasi dan menarik dapat dinikmati langsung di Gedung Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) Yogyakarta.
CODA sendiri merupakan forum rumpun desainer yang berkreasi di Yogyakarta. Sekaligus menjadi wadah bagi para desainer dari beragam disiplin ilmu untuk berinteraksi, berdiskusi, dan saling bertumbuh bersama.
Ketua Panitia CODA Indonesia 2023, Veronica Patricia menuturkan bahwa inisiatif ini berasal dari kesadaran akan kebutuhan ruang bagi desainer. Guna lebih mewujudkan beragam proses desain, membangun keberadaan, memperkuat apresiasi desain, dan memajukan kolaborasi di antara berbagai keahlian dan latar belakang akademis.
"Perhelatan awal ini menandai langkah bersama kami dalam meramaikan suasana berkarya dan juga menyemarakkan semangat saling menginspirasi antar desainer dan juga mengajak publik untuk bisa mengapresiasi kreativitas dari beragam sudut pandang," kata Veronica, Minggu (19/11/2023).
Lebih lanjut, Eko Cahyo selaku Wakil Ketua CODA Indonesia 2023 menyebut kolaborasi antar disiplin ilmu ini sangat dibutuhkan. Sehingga membuat karya-karya yang dihadirkan pun mempunyai makna tersendiri.
"Karya instalasi yang dipamerkan sangat menarik, menunjukkan hasil kolaborasi antara desainer dari berbagai disiplin ilmu seperti arsitektur, desain interior, seni dan desain produk," ujar Eko.
Disampaikan Eko, CODA Indonesia 2023 tak sekadar menampilkan hasil akhir. Melainkan tentang mengekspresikan proses dan inspirasi di balik setiap karya.
Hal ini diakui sebagai aspek penting dalam dunia desain karena dapat memberikan wawasan lebih dalam. Terlebih mengenai bagaimana suatu produk dibuat dan apa yang mendorong desainer untuk membuat keputusan tertentu.
"Harapan kami adalah CODA dapat merangkul semua pihak dan menjadi pendorong untuk sinergi dan kolaborasi yang lebih menarik di masa depan," ucapnya.
Baca Juga: Berapa Tarif Masuk ke Diorama Arsip Jogja?
CODA Indonesia 2023 disebut tak hanya menjadi pameran karya seni desain. Melainkan juga sebagai tonggak penting dalam mengembangkan ekosistem desain yang lebih berkelanjutan dan dinamis di Yogyakarta.
Sementara itu, Direktur Pusat Desain Industri Nasional (PDIN), Satya Brahmantya, mengungkapkan ada banyak desainer yang terlibat dalam pameran ini. Kehadiran festival ini diharapkan dapat menguatkan ekosistem industri desain yang ada di Jogja.
"Membangun ekosistem ini di Jogja sangat penting, dan meskipun Jogja sudah memiliki ekosistem yang kuat, kegiatan ini pasti akan menambah nilai dan kekayaan ekosistem tersebut," turur Satya.
Dalam edisi festival CODA Indonesia 2023 kali ini, setidainya terdapat lebih dari 10 karya instalasi desain yang dipamerkan. Ada pula pameran karya dari mahasiswa.
Selain itu terdapat pula sejumlah kegiatan menarik mulai dari Design Lecture, sesi berbagi dan beragam talkshow. Bagi yang menarik festival ini sudah diselenggarakan sejak 17 November kemarin hingga berakhir pada 26 November 2023 mendatang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Alarm Diabetes RI! Cukai Minuman Manis Jadi Solusi, Kenapa Masih Terus Ditunda Sejak 2016?
-
Warga Jogja Wajib Tahu! Ini Daftar Wilayah Rawan Banjir dan Longsor saat Musim Hujan
-
Krisis Lahan Kuburan, Yogyakarta Darurat Makam Tumpang: 1 Liang Lahat untuk Banyak Jenazah?
-
Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
-
Peringatan Keras BMKG: Jangan Dekati Pantai Selatan Jogja, Ombak Ganas 4 Meter Mengintai!