SuaraJogja.id - Sejarah panjang Yogyakarta dalam kurun waktu 430 tahun sejak berdirinya Kerajaan Mataram hingga Era Keistimewaan dapat dilihat dan diamati melalui arsip-arsip yang ada di Diorama Arsip Jogja.
Bertempat di Lantai 2 Gedung Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY, Diorama Asrip Jogja merupakan museum yang menyajikan arsip-arsip mengenai cerita sejarah Yogyakarta dalam bentuk minatur tiga dimensi.
Selain itu, arsip-arsip cerita tersebut semakin menarik lantaran dilengkapi dengan berbagai teknologi terkini seperti hologram, fogscreen, dan Augmented Reality (AR). Pengunjung yang datang akan disuguhi sajian yang informatif, edukatif, tapi juga menghibur.
Cara Masuk ke Diorama Arsip Jogja
Bagi Anda yang ingin berkunjung ke Diorama Arsip Jogja, dapat mengakses laman https://arsipjogja.id. Di sana, Anda bisa langsung reservasi waktu dan tanggal kunjungan secara individu maupun kelompok.
Anda harus datang tepat waktu agar tidak tertinggal sesi tour di Diorama Arsip Jogja. Pasalnya, pengunjung yang terlambat lebih dari 15 menit dari jadwal reservasi, tidak diperkenankan masuk dan harus melakukan reservasi ulang.
Perlu diketahui, tempat wisata edukasi ini buka setiap hari Selasa - Minggu pukul 09.00 - 16.00 WIB, tutup setiap hari Senin dan Hari Libur Nasional.
Tarif Masuk ke Diorama Arsip Jogja
Tarif untuk masuk ke Diorama Arsip Jogja bervariasi. Mulai dari Rp20.000 untuk pelajar/mahasiswa, Rp30.000 untuk umum, Rp100.000 untuk wisatawan asing, dan Rp250.000 untuk liputan khusus.
Baca Juga: Posting Liburan Di Bali, Brangkas Warga Umbulharjo Dibobol Teman Anaknya
Isi Diorama Arsip Jogja
Diorama Arsip Jogja dibagi menjadi 18 ruangan dengan storyline sejarah Yogyakarta yang berbeda-beda. Meliputi Kebangkitan dan Kejayaan Mataram, Prahara dan Intervensi VOC, Kasultanan Yogyakarta, Geger Sepehi, Puro Pakualaman, Perang Jawa, Lokomotif Perubahan, Kebangkitan Elite-Elite Lokal.
Lalu Selokan Mataram, Yogyakarta Itu Kota Revolusi, Penataan Pemerintah DIY, Yogyakarta Kota Pendidikan, Yogyakarta Kota Kebudayaan, Yogyakarta Kota Pariwisata, Pisowanan Ageng 1998, Yogyakarta dan Kebencanaan, hingga yang terakhir Keistimewaan Yogyakarta.
Berita Terkait
-
Kunjungi Kantor Imigrasi Yogyakarta, Dirjen Imigrasi Beri Penguatan hingga Tinjau Layanan Publik
-
Komentari Pencopotan Baliho, Ganjar Pranowo Bersyukur Warga Tawarkan Rumahnya
-
Mengenal Sejarah Yogyakarta, Lewat Wisata Edukasi di Diorama Arsip Jogja
-
Kegiatan Wisata Arsip V, Belajar Sejarah Yogyakarta Bareng DPAD DIY
-
Eddy Hiariej Terciduk Hadiri Pengukuhan Guru Besar di UGM, Didekati Wartawan justru Kabur
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Mengulik Festival Angkringan Yogyakarta 2025, Dorong Transformasi Digital Pasar dan UMKM Lokal
-
Ironi Distribusi Sapi: Peternak NTT Merugi, Konsumen Jawa Bayar Mahal, Kapal Ternak Jadi Kunci?
-
Rejeki Nomplok Akhir Pekan! 4 Link DANA Kaget Siap Diserbu, Berpeluang Cuan Rp259 Ribu
-
Petani Gunungkidul Sumringah, Pupuk Subsidi Lebih Murah, Pemkab Tetap Lakukan Pengawasan
-
Makan Bergizi Gratis Bikin Harga Bahan Pokok di Yogyakarta Meroket? Ini Kata Disperindag