Hal ini karena tidak lepas dari banyaknya pangkalan yang menjual dengan cara berkeliling dengan masuk ke area penjualan pangkalan lain. Perang harga juga ditetapkan oleh pangkalan yang menjual secara berkeliling tersebut.
Para pemilik pangkalan meminta kepada pemerintah dan Pertamina untuk mengerem laju pemberian ijin baru terhadap pangkalan atau agen baru. Sehingga stok gas elpiji di pasaran tidak melonjak sesuai dengan kuota sebelumnya.
"Ini kamii tidak bisa menjual, lha kok pangkalan dan agen baru terus nambah. Kami bisa gulung tikar kalau kayak gini,"kata dia.
Kabid Perdagangan Dinas Perdagangan Kabupaten Gunungkidul, Asar Janjang Riyanti mengakui jika kondisi penjualan gas elpiji 3 kilogram sedang lesu. Namun hal tersebut bukan karena penambahan kuota untuk Gunungkidul, tetapi memang karena kondisi perekonomian dan cuaca yang sedang tidak berpihak.
Baca Juga: Lagi, Dukuh di Gunungkidul Didemo karena Tuduhan Selingkuh
"Daya beli masyarakat menurun serta cuaca sangat terik. Masyarakat banyak yang kembali ke kayu bakar,"ujarnya
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- 6 Mobil Bekas 7 Seater Termurah: Nyaman untuk Keluarga, Harga di Bawah Rp 70 Juta
Pilihan
-
Diogo Jota Tewas di Jalanan Paling Berbahaya: Diduga Pakai Mobil Sewaan
-
Riau Bangga! Tarian Anak Pacu Jalur Viral Dunia, Ditiru Bintang PSG hingga Pemain AC Milan
-
Baru Jabat 4 Bulan, Erick Thohir Copot Dirut Bulog Novi Helmy Prasetya dan Disuruh Balik ke TNI
-
Resmi! Ramadhan Sananta Gabung ke Klub Brunei Darussalam DPMM FC, Main di Liga Malaysia
-
CORE Indonesia: Ada Ancaman Inflasi dan Anjloknya Daya Beli Orang RI
Terkini
-
Kelana Kebun Warna: The 101 Yogyakarta Hadirkan Pameran Seni Plastik yang Unik dan Menyentuh
-
BRI Dukung UMKM Sanrah Food Berkembang dari Warung ke Ekspor Global
-
Langgar Aturan Imigrasi, 14 WNA Dideportasi Imigrasi Yogyakarta
-
Setya Novanto Bebas Lebih Cepat? MA Pangkas Hukuman Korupsi e-KTP, Pakar Geram!
-
Solo-Jogja Makin Lancar: Tol Klaten-Prambanan Beroperasi Penuh, Ini yang Perlu Anda Siapkan