SuaraJogja.id - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggulirkan aplikasi pengukur koneksi internet Signal Monitoring atau Sigmon di Yogyakarta, Kamis (23/11/2023). Aplikasi ini digunakan salah satunya untuk mendeteksi area blank area atau daerah yang tidak mendapatkan sinyal dari menara telekomunikasi.
"Jogja menjadi kota kedua setelah jakarta untuk sosialisasi sigmon ini. Rencana sosialisasi dilakukan 514 kabupaten/kota, minggu depan ke bali," papar Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kominfo, Wayan Toni Supriyanto disela acara, Kamis.
Menurut Wayan, warga Yogyakarta bisa mengunduh Sigmon melalui Appstore ataupun Playstore. Aplikasi itu nantinya bisa secara otomatis mendeteksi sinyal di sekitar untuk mengetahui kawasan blankspot ataupun sebaliknya.
Hasilnya langsung dilaporkan di dashboard Kominfo secara online. Dari situ, Kominfo bisa melaporkannya ke perusahaan telekomunikasi untuk mengatasi masalah tersebut.
Aplikasi tersebut juga dapat menjadi informasi para pemangku kebijakan untuk mengatasi masalah sinyal internet di daerah masing-masing. Warga pun bisa melakukan aduan bila sinyal internet mengalami gangguan di daerahnya.
"Sebenarnya kita sudah coverage daerah pemukiman sinyal 4G mencapai 98 persen, artinya daerah pemukiman yang ada pelanggan. Masalahnya kan ada daerah yang pemukimannya sedikit dan memang belum ada sinyalnya seperti di daerah 3T [tertinggal, terdepan dan terluar], Memang masih banyak yang blankspot tapi itu biasanya di perkebunan dan secara kontur alam tidak bisa ditembus. Solusinya ya menambah bts dan solusi teknologi," ungkap dia.
Sementara Direktur Pengendalian Pos dan Informatika Kominfo, Dany Suwardany mengungkapkan jonektivitas dan infrastruktur digital memiliki peranan penting dalam percepatan transformasi digital. Karenanya diperlukan pemerataan infrastruktur digital serta konektivitas yang berkualitas melalui Sigmon.
"Kami juga melakukan monitoring infrastruktur dan kualitas layanan telekomunikasi, pos dan penyiaran guna terwujudnya percepatan transformasi digital tersebut," jelasnya.
Dany menambahkan, berdasarkan data yang dimiliki Pusat Monitoring Telekomunikasi (PMT), cakupan layanan mobile broadband 4G di Indonesia mencapai sekitar 96,84 persen area, khususnya di pemukiman. Sedangkan baru 2,50 persrn area pemukiman telah terlayani 5G.
Baca Juga: Tingkatkan Perekonomian Nasional, Sekda DIY Instruksikan OPD Genjot Belanja Produk Dalam Negeri
Sedangkan untuk layanan fixed broadband didukung oleh kabel laut sepanjang 116.133 km dan kabel serat optik di darat sepanjang 688.600,52 km. Selain itu sebanyak 1.867.733 titik optical distribution point (ODP).
"Kami memonitoring terhadap koridor servis dari penyelenggara telekomunikasi khususnya seluler, nanti manfaatnya tentu ke masyarakat karena disitulah kami bisa melihat dan evaluasi terhadap kehandalan sistem mereka. Kalau dia lemah kan bisa diingatkan, itu fungsi kami sebagai regulator," tandasnya.
Ketua TPM, Indra Apriadi menambahkan, mereka melakukan pengukuran kualitas layanan operator seluler. Hal ini dalam rangka penilaian kepatuhan terhadap pemenuhan standar kualitas layanan sesuai ketentuan yang berlaku.
"Pengukuran kualitas layanan tersebut dilakukan dengan metode sampling di beberapa kota besar di Indonesia, dimana pengukuran dilakukan berdasarkan parameter-parameter yang telah ditetapkan," kata dia.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 10 Rekomendasi Skincare Wardah untuk Atasi Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Pakar Soroti Peluang Kerja Luar Negeri, Kabar Gembira atau Cermin Gagalnya Ciptakan Loker?
-
Menko Airlangga Sentil Bandara YIA Masih Lengang: Kapasitas 20 Juta, Baru Terisi 4 Juta
-
Wisatawan Kena Scam Pemandu Wisata Palsu, Keraton Jogja Angkat Bicara
-
Forum Driver Ojol Yogyakarta Bertolak ke Jakarta Ikuti Aksi Nasional 20 November
-
Riset Harus Turun ke Masyarakat: Kolaborasi Indonesia-Australia Genjot Inovasi Hadapi Krisis Iklim