SuaraJogja.id - Kebun bunga Amarilis di Kalurahan Salam, Kapanewon Patuk, Kabupaten Gunungkidul kembali diserbu pengunjung. Kebun yang berada tepat di pinggir jalan Jogja-Wonosari kembali menunjukkan pesona indahnya. Hamparan luas bunga berwarna oranye mengundang pengunjung untuk berfoto.
Mekarnya bunga Amarilis secara serempak ini sudah sejak pekan lalu. Pengunjung yang datang ke tempat tersebut kian banyak karena memang bunga tersebut hanya mekar kurang lebih dua minggu saja. Setelah itu, bunga tersebut akan kembali kayu dan baru berbunga kembali tahun depan.
Tahun ini, hamparan bunga amarilis di Kalurahan Salam memang kian luas dari tahun-tahun sebelumnya. Sebab, kian banyak warga Salam yang membudidayakan tanaman yang berbunga setahun sekali ini. Hingga hamparan nya pun kian menambah warga tertarik.
Adalah Sukadi, warga yang pertama kali membudidayakan bunga amarilis menjadi kebun. Dia mengaku tertarik mengembangkannya karena hanya ingin halaman rumahnya terlihat indah. Karena selama ini dia kesulitan mempercantik halaman rumahnua.
Baca Juga: Cek Bendungan Sumber PDAM, Bupati Gunungkidul Nekat Masuk ke Sungai Bawah Tanah Sedalam 104 Meter
"Rumah saya kan sederhana. Biar cantik gimana ya? Tapi biayanya murah," ceritanya dikutip Minggu (3/12/2023).
Dia memilih bunga amarilis karena bunga ini sebenarnya awalnya hanya dianggap gulma oleh petani. Dia lantas mengambil gulma-gulma tersebut dari petani-petani yang lain. Sedikit demi sedikit ia menanami halaman rumahnya yang awalnya untuk pertanian tadah hujan menjadi kebun amarilis.
Awalnya dia hanya menanam bunga amarilis di bagian depan rumahnya saja. Dan dia tidak menyangka karena ketika bermekaran, ternyata dilirik oleh para pengendara yang melewati jalan Jogja-Wonosari di depan rumahnya. Mereka mengabadikan diri di tengah bunga-bunga amarilis.
"Hingga tahun 2018 yang lalu, sini sempat viral karena kebun ini rusak karena diinjak-injak pengunjung yang selfi," tambahnya.
Dari kejadian itu ia kemudian masih tetap menginginkan untuk mengembangkan amarilis di Kabupaten Gunungkidul dengan konsep yang berbeda. Yaitu dengan dibuatnya jalan-jalan kecil agar bisa dilalui oleh pengunjung.
Dia pun kini memenuhi seluruh halaman rumahnya dengan bunga amarilis. Selama 11 tahun atau sejak tahun 2002 yang lalu dia sudah berhasil menanam halaman rumahnya seluas 3.500 meter persegi dengan 500 ribu umbi tanaman bunga amarilis.
Berita Terkait
-
Menjelajahi Desa Wisata Nglanggeran: Desa Wisata Terbaik Dunia
-
Dukung Pemprov DKI Bangun Dermaga Baru di PIK, PDIP: Asal Tak Cuma Layani Kalangan Tertentu
-
Isi Waktu Libur Lebaran, Lebih dari 22 Ribu Warga Padati TMII Kamis Ini
-
20 Ribu Warga Berkunjung ke TMII, Air Mancur Goyang dengan Drone Show Digelar Selama Libur Lebaran
-
5000 Pemudik Diberangkatkan ke 23 Kota Dalam Program Mudik Gratis Bareng Pertamina 2025
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Pantang Kalah! Ini Potensi Bencana Timnas Indonesia U-17 Jika Kalah Lawan Yaman
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaik April 2025
-
Kurs Rupiah Selangkah Lagi Rp17.000 per Dolar AS, Donald Trump Biang Keroknya
-
Libur Lebaran Usai, Harga Emas Antam Merosot Rp23.000 Jadi Rp1.758.000/Gram
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman, Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Jadi Binaan BRI, UMKM Unici Songket Silungkang Mampu Tingkatkan Skala Bisnis
-
Arus Balik Lebaran 2025: BRI Hadirkan Posko BUMN di Tol dan Bandara untuk Kenyamanan Pemudik
-
Prabowo Didesak Rangkul Pengusaha, Tarif Trump 32 Persen Bisa Picu PHK Massal di Indonesia?
-
Viral, Mobil Digembosi di Jogja Dishub Bertindak Tegas, Ini Alasannya
-
Tanggapi Langkah Tarif Trump, Wali Kota Jogja: Kuatkan Produk Lokal!