SuaraJogja.id - Lagi, dukuh mata keranjang di wilayah Gunungkidul dipaksa untuk berhenti karena dituding selingkuh. Kali ini, Lurah Patuk, Kapanewon Patuk, Gunungkidul diminta untuk memberhentikan bawahannya dengan tidak hormat yakni Dukuh Sumbertetes, Pudjijono karena telah bertindak asusila dengan salah satu warganya.
Senin (27/11/2023) pagi, belasan warga Padukuhan Sumbertetes, Kalurahan Patuk, Kapanewon Patuk, Gunungkidul mendatangi kantor Kalurahan Patuk. Mereka meminta lurah Patuk, Catur Bowo untuk memecat dukuh Sumbertetes, Pudjiono.
"Kami sudah tidak mau dipimpin oleh Dukuh yang cabul," tutur salah satu warga Padukuhan Sumbertetes, Sugito, Senin.
Warga menuding, dukuh telah melakukan perselingkuhan dengan warganya sendiri, bahkan telah berhubungan layaknya suami istri. Perempuan yang diajak berselingkuh tersebut adalah pendatang dari Kulon Progo.
Sebenarnya, warga memang tidak memiliki bukti perselingkuhan tersebut, hanya saja tuntutan tersebut mereka layangkan karena ada pengakuan dari kedua belah pihak, baik Dukuh ataupun perempuan yang menjadi selingkuhannya.
"Itu sudah ada pengakuan kedua belah pihak. Bahkan sudah berhubungan badan dan itu dilakukan di rumah dukuh. Kami ada rekamannya," kata dia, di sela aksi demonstrasi.
Sang perempuan juga sudah mengakui jika telah melakukan hubungan suami istri di tempat dukuh tersebut. Keduanya telah berselingkuh selama 5 bulan lamanya namun dalam pengakuan baru sekali melakukan hubungan layaknya suami istri.
Ketika dalam musyawarah warga dan dalam aksi demonstrasi tersebut, Dukuh Pudjijono juga sudah bersedia mengundurkan diri. Namun warga justru menolaknya karena menginginkan agar dukuh tersebut diproses secara hukum.
"Kami melaporkan aksi perselingkuhan ini ke polisi," ungkapnya.
Warga menolak pengunduran diri oleh dukuh mereka. Warga menginginkan agar lurah memberhentikan dukuh tersebut dengan tidak hormat karena perbuatan yang dilakukan oleh dukuh adalah tindakan tidak terpuji.
Koordinator warga, Gunawan menambahkan sebenarnya bukan hanya perselingkuhan, namun dukuh tersebut dianggap mata keranjang. Karena banyak ibu muda di Padukuhan tersebut yang sering digoda oleh dukuh Pudjijono.
Gunawan mengatakan perselingkuhan tersebut terungkap justru karena ulah dukuh itu sendiri. Di mana dukuh tersebut mengarang cerita jika perempuan yang menjadi kekasih gelapnya tersebut telah berselingkuh dengan orang lain.
Cerita tersebut dikarang oleh Dukuh Pudjijono karena cemburu jika kekasih gelapnya tengah dekat dengan lelaki lain yang bukan suaminya. Cerita tersebut kemudian diungkapkan ke keluarga kekasih gelapnya termasuk ke suami perempuan idamannya tersebut.
"Jadi awalnya dukuh berusaha mendamaikan keluarga selingkuhannya dengan warga yang lain. Dan dua keluarga tersebut sudah berdamai," ungkapnya.
Hanya saja, dukuh itu mendatangi rumah selingkuhannya dan kepada suami kekasih gelapnya tersebut menceritakan jika wanita itu telah berselingkuh dengan orang lain. Hal ini membuatnya curiga karena tanpa sebab yang jelas, justru dukuh mengungkap adanya perselingkuhan dari kekasih gelapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 5 Sepatu Lari Rp300 Ribuan di Sports Station, Promo Akhir Tahun
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
BRI Sahabat Disabilitas Dorong Kemandirian Difabel di Sektor UMKM
-
PORTA by Ambarrukmo Sajikan Kehangatan Natal dan Tahun Baru Bertemakan "Starry Christmas"
-
Pakar UGM: Prioritaskan Kebutuhan Dasar dan Dukungan Psikososial Penyintas Banjir Sumatera
-
Natal dan Tahun Baru di Ambang Ketidakpastian: Sopir Bajaj Yogyakarta Terjepit Aturan Abu-Abu
-
Wali Kota Yogyakarta Wanti-Wanti Soal Korupsi: Sistem Canggih Tak Ada Gunanya