SuaraJogja.id - Tim Kampanye Nasional (TKN) capres/cawapres nomor urut 2, Prabowo-Gibran memastikan tidak ingin terseret lebih dalam masalah unggahan dinasti politik DIY dari politisi PSI, Ade Armando. Alih-alih mengurusi masalah tersebut, TKN fokus untuk bisa mendulang 70 persen suara dari DIY dalam pilpres mendatang.
"Kita sangat menghormati ngarso dalem (gubernuer diy-red), dan semua yang berlangsung menjadi tradisi kita kerajaan jogja ini sangat berjasa dalam kemerdekaan republik indonesia. Sultan IX bahkan menjadi pendiri bangsa, oleh karena itu [kasus ade armando yang menyentil politik dinasti diy] tidak menjadi perhatian tkn," papar Komandan Relawan TKN Prabowo-Gibran, Haris Rusli Moti disela deklarasi 2.700 relawan Jaringan Nasional for Gibran di Yogyakarta, Minggu (10/12/2023).
Alih-alih memperpanjang masalah Ade Armando yang menjadi tanggungjawab pribadi, menurut Haris, pihaknya berharap semua pihak bisa menjaga situasi yang kondusif menuju Pemilu 2024. Tidak perlu lagi ada isu-isu yang provokatif dan konfrontatif.
"Tim kampanye nasional tidak ada agenda untuk [mengurusi masalah ade armando]," tandasnya.
Baca Juga: Polda DIY Mulai Lakukan Penyelidikan Kasus Dugaan Ujaran Kebencian oleh Ade Armando
Meski sempat ada kasus Ade Armando, Haris optimis bisa mendulang suara di DIY hingga 70 persen. Banyak anak-anak muda di DIY yang menjadi pemilih pemula dalam pemilu mendatang.
Haris berpesan, para relawan bisa menampilkan demokrasi yang rukun dalam perjalanan ke depan. Terlebih ada empat simpul relawan besar dalam tubuh Prabowo-Gibran yang berasal dari Prabowo, Gibran, Jokowi dan partai pendukung.
"Kami selalu tekankan bahwa bangsa Indonesia berlandaskan pada Pancasila, dengan manajemen kebersamaan, gotong-royong, kolaborasi. Tak ada saling bentur. Kita pegang teguh Pancasila sebagai landasan berbangsa dan bernegara. Perbedaan pilihan politik adalah hal biasa," tandasnya.
Hal senada disampaikanKetua Umum DPP Jaringan Nasional For Gibran, Nazaruddin, yang menyatakan kasus dinasti politik Ade Armando yang banyak dibicarakan pihak yang lain disikapi dengan santai. Apalagi ketika berbicara menyangkutkan dengan keistimewaan Yogyakarta, mereka menegaskan hak itu bukanlah bagian dari pendukung Prabowo-Gibran.
"Kalau ada yang menyinggung keistimewaan Jogja, itu bukan dari kelompok Prabowo - Gibran. Keistimewaan Jogja kita rindukan, kita rasakan sendiri karena berada di Jogja. Kita semua tinggal di Jogja merasa terayomi oleh Sultan," paparnya.
Baca Juga: Cium Tangan Sri Sultan HB X, Sekjen PSI Bungkam Saat Ditanya Soal Ade Armando
Sementara Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran DIY, Gandung Pardiman, mengungkapkan, target 70 persen suara diyakini bisa tercapai. Sebab pada Pemilu 2019 lalu, Jokowi bisa mendapat 69,7 persen.
"Di jogja, [pemilih] jokowi 2019 lalu 69,7 persen, maka pengikut setia Pak Jokowi harus kita rangkul bersama. Saya yakin bisa 70 persen di Jogja, tinggal kita tambah 0,3 persen saja," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Gibran Disorot Usai Bagi-bagi Sembako Dengan Tulisan "Bantuan Wapres", Cak Imin: Saya Tidak Tahu
-
Bansos dari Wapres Gibran Dibandingkan dengan Bansos Anies saat Jabat Gubernur: Beda Level!
-
The Economist Kritik Lawatan Prabowo ke Luar Negeri, Istana: Media di Indonesia Jangan Ikut-ikutan
-
Media Asing Kritik Lawatan Prabowo, Istana: The Economist Terperangkap Cara Pandang Barat
-
Adu Kekayaan 8 Presiden Indonesia dari Soekarno hingga Prabowo Subianto, Siapa Paling Tajir?
Terpopuler
- Elkan Baggott Bongkar Sifat Asli Shin Tae-yong: Dia adalah Pelatih yang...
- Segini Kekayaan Prabu Revolusi: Dicopot Meutya Hafid dari Komdigi, Ternyata Komisaris Kilang Pertamina
- Thom Haye: Saya Merasa Sangat Sakit...
- Gagal Dapat Donasi 7 Turunan dari Teh Novi, Agus Salim Ganti Minta Aji Penyiram Air Keras Nafkahi Hidupnya
- Hotman Paris Beri Pandangan untuk Kisruh Donasi Agus Salim, Tegas Tidak Mendukung Pihak Ini
Pilihan
-
Peran Rafael Struick Makin Penting di Klub, Jadi Alasan Tak Dilepas ke Piala AFF 2024?
-
Netizen Soroti Beda Level Bantuan Wapres Gibran vs Ma'ruf Amin: Dulu Tak Pakai...
-
Jejak Sejarah Istana Wakil Presiden: Dulu Rumah Gubernur Jenderal Belanda?
-
Media Asing Kritik Tour Prabowo untuk Mengesankan Trump dan Xi Bertepuk Sebelah Tangan
-
Kronologi NewJeans Keluar dari ADOR, Apakah Bakal Bubar?
Terkini
-
Ikuti Plogging, Ratusan Pelajar Jogja Berlari Sembari Pungut Sampah di Kotabaru
-
Lebih dari 200 Anak di Jogja Alami Kekerasan, Pemda DIY Didesak Terapkan Kurikulum Antikekerasan
-
Prabowo Turunkan Anggaran Makan Bergizi Gratis Jadi Rp10 Ribu, Begini Komentar Titiek Soeharto
-
Sukses Antar Endah Subekti-Joko Menangi Pilkada Gunungkidul, Heri Nugroho Mundur dari Jabatan Ketua DPD Golkar
-
PPATK Ungkap Transaksi Judi Online Anak Muda di Bawah Rp100 Ribu