SuaraJogja.id - Nama Gibran tengah banyak diperbincangkan saat ini. Tak hanya jadi calon wakil presiden (cawapres) yang kontroversial, nama yang tengah viral itu jadi inspirasi sineas film dari Yogyakarta, Arifin Notonegoro membuat serial berjudul 'Tahu Gibran?'.
Dibuat dalam tujuh episode yang tayang di platform digital YouTube, Arifin mengaku memang sengaja 'mendompleng' nama Gibran dalam pembuatan film serialnya. Meski secara eksplisit tak menyebut, dia mempersilahkan masyarakat menilai sendiri film tersebut terkait dengan cawapres Prabowo.
"Memang memilih nama itu kan sebenarnya sudah banyak ngobrol juga, sepertinya ini menarik. Karena juga sosok mungkin kalau mau disangkutkan kan juga masih muda, sama, semangatnya juga sama seperti Gibran di sini," papar Arifin dalam screening film di Yogyakarta, Sabtu (16/12/2023).
Meski memiliki kesamaan nama, menurut Arifin, tokoh Gibran dalam film yang digarapnya selama dua bulan itu memiliki cerita yang berbeda. Gibran dalam filmnya merupakan seorang mahasiswa dari keluarga sederhana yang mencoba berjuang untuk bisa membantu orang tuanya bisa cepat lulus kuliah dengan berjualan tahu.
"Gibran mencoba mencari cara agar dapat membantu orang tuanya membayar biaya kkn (kuliah kerja nyata-red) dengan membuat keripik tahu agar tidak merepotkan bapak ibunya dan sekaligus menjawab kebutuhan ekonomi," jelasnya.
Menggandeng aktor-aktor baru yang notabene-nya bukan aktor murni, film yang dibuat di salah satu desa di Yogyakarta ini memiliki sejumlah pesan sosial yang ingin disampaikan. Bahwa dari tahu, sejumlah persoalan sosial muncul seperti mahalnya biaya operasional sekolah, kelangkaan dan mahalnya bibit tanaman pangan hingga kesulitan anak muda mencari kerja.
"Banyak persoalan yang terjadi saat ini yang disampaikan dalam film ini melalui tokoh-tokohnya," jelasnya.
Sementara produser serial 'Tahu Gibran?', Setiya mengungkapkan, tahu dalam film tersebut memiliki nilai filosofis.
"Tahu merupakan makanan rakyat. Tahu mirip seperti makna demokrasi. Sehingga bisa menggambarkan esensi demokrasi, dari, oleh dan untuk rakyat," jelasnya.
Baca Juga: Gaduh Ade Armando Bakal Pengaruhi Elektabilitas Prabowo-Gibran? Ini Kata Pakar Politik UGM
Tahu, lanjut Setiya juga memiliki makna konotasi mengetahui, mengerti, memahami. Apabila menilik lebih jauh berarti suatu nilai yang semestinya dimiliki semua pihak dalam berdemokrasi.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Saldo DANA Gratis Langsung Cair untuk Nonton Film Bioskop, Klaim di 3 Link Ini!
-
Sebut Desakan Forum Purnawirawan TNI Copot Wapres Gibran Hoaks, AM Hendropriyono: Ada yang Main!
-
Aksi Seru Pierce Brosnan dan Samuel L. Jackson di Film The Unholy Trinity
-
Review Film Joker: Folie a Deux, Film yang Manipulatif dan Tidak Konsisten?
-
Dibintangi Hugh Jackman, Jadwal Rilis Film Three Bags Full Resmi Diundur
Terpopuler
- Ungkap Alasan Dukung Pemakzulan Gibran, Eks KSAL: Dia Enggak Masuk, Saya Ingin yang Terbaik!
- Selamat Datang Pascal Struijk di Timnas Indonesia, Ini Bisa Bikin China Ketar-ketir
- 25 Kode Redeem FF Terbaru 2 Mei 2025: Klaim Token SG2 hingga Skin Senjata Menarik
- Kapan Pinjol Legal Hadir di Indonesia? Jumlahnya Makin Menjamur, Galbay Bisa Dipenjara!
- 6 Rekomendasi HP Mirip iPhone, Mulai Rp 1,1 Jutaan Terbaik Mei 2025
Pilihan
-
Operasi Pekat: Polresta Solo Amankan Ratusan Miras di Tempat Hiburan Malam
-
Hasil Proliga 2025: Tumbangkan Jakarta Pertamina Enduro, Popsivo Polwan ke Grand Final
-
Hasil BRI Liga 1: Persija Jakarta Merana di Markas Borneo FC
-
Hasil BRI Liga 1: Semen Padang Menang Dramatis, Zona Degradasi Makin Panas
-
Kapten PSM Makassar Murka: Sebut Sepak Bola Indonesia Penuh Korupsi
Terkini
-
Jangan Sampai Ketinggalan Daftar Link DANA Kaget Terbaru Hari Ini, Klaim Sekarang
-
Pameran Sing Penting Madhang: PFI Jogja Bongkar Filosofi Makan Lebih dari Sekadar Perut Kenyang
-
Merapi dalam Angka: Suhu Panas Meningkat, Jarak Luncuran Lava Mencapai 2 Km
-
Forum Purnawirawan TNI Minta Gibran Dimakzulkan, Ini Kata Ahli Hukum Tata Negara UGM
-
Angka Perceraian Bikin Geleng-Geleng Kepala, Jogja Siapkan Sekolah Pra Nikah Bagi Calon Pengantin