Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Sabtu, 06 Januari 2024 | 11:20 WIB
TKP pembunuhan suami di Gunungkidul terhadap istrinya. [Kontributor/Julianto]

Sesampai di pintu tersebut dia kaget karena mendapati pamannya berdiri menyerahkan secarik kertas dalam keadaan lehernya terluka penuh dengan darah. Dia melihat pamannya berusaha berbicara namun dengan suara terbata-bata. 

Erni kemudian mengulurkan tangannya menerima surat tersebut namun karena ingat anak yang digendongnya, diapun langsung berlari menjauh sembari membuang surat dari pamannya tersebut. Dia khawatir anaknya bakal trauma. 

"Saya takut. Langsung lari suratnya tak lempar, " kata dia. 

Dirinya memilih lari menjauh karena saat itu tengah menggendong anaknya yang masih balita. Dia khawatir anaknya bakal trauma menyaksikan pemandangan mengerikan tersebut. Perempuan ini berlari sembari berteriak histeris meminta pertolongan. 

Baca Juga: Raffi Ahmad Dikritik WALHI terkait Rencana Pembangunan Beach Club di Gunungkidul, Ini Tanggapan Lurah Ngestirejo

Saat itu, Erni mengaku tidak mengetahui posisi korban seperti apa. Ia lebih memilih berlari secepat mungkin menjauh agar anaknya tidak menyaksikan peristiwa lebih mengerikan lagi. Dia kemudian berlari memanggil ketua RT setempat. 

"Saya ke tempat Pak RT, " tambahnya. 

Erni mengaku tidak mengetahui apa yang melatarbelakangi peristiwa pembunuhan tersebut. Namun Kamis (4/1/2023) petang selepas maghrib dirinya masih bertemu dengan korban. Saat itu, dari rumahnya dia melihat korban berdiri di teras rumah.

Kapolsek Semanu, AKP Pudjijono mengatakan saat ini jasad korban sudah berada di RS Bhayangkara untuk menjalani otopsi. Pihaknya juga masih melakukan penyelidikan motif apa yang melatarbelakangi pembunuhan tersebut. Pelaku belum bisa dimintai keterangan karena masih mendapat perawatan intensif di RSUD Wonosari. 

"Kami masih lakukan oenyelidikan, " tutur dia.

Baca Juga: Update Puting Beliung di Gunungkidul: Seorang Tewas, Dua Luka dan Ratusan Rumah Alami Kerusakan

Kontributor : Julianto

Load More