Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Selasa, 09 Januari 2024 | 15:40 WIB
Caten puteri mengikuti prosesi Siraman sebelum Dhaup Ageng di Puro Pakualaman, Selasa (09/01/2024). (dok humas diy)

Setelah rambutnya kering, calon pengantin wanita mulai dirias dengan membuat cengkorongan paes. Caten puteri juga diberi pakaian kain batik bermotif Indra Widagda Jatmika yang merupakan varian motif Indra Widagda dengan paduan motif tradisional ‘nitik’. 

Hal senada dilakukan pada caten putera yang berganti busana di KD Gedhong Ijem usai Siraman. Caten putera mengenakan nyamping batik bermotif Indra Widagda Jatmika yang merupakan varian motif Indra Widagda dengan paduan motif tradisional ‘nitik’. 

"Kain motif Indra Widagda Jatmika mengandung harapan akan hadirnya ketenangan dan keharmonisan di hati kedua calon pengantin," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Baca Juga: Bukan Keluarga Bangsawan, Calon Mantu Kadipaten Pakualaman Jalani Prosesi Nyengker Jelang Dhaup Ageng

Load More