SuaraJogja.id - Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (Wamen ATR/Waka BPN), Raja Juli Antoni memastikan permasalahan mafia tanah yang menimpa Nirina Zubir tetap berjalan. Hingga saat ini pun permasalah tersebut masih terus berproses.
"Enggak diam di tempat, jalan terus. Itu kan pengadilan, proses pengadilan kita enggak terlibat," kata Raja Juli, ditemui di Ambarrukmo Plaza Yogyakarta, Minggu (14/1/2024).
Raja Juli menyampaikan kasus tersebut masih melalui sejumlah proses. Termasuk pengadilan dan beberapa prosedur lainnya.
Disebutkan Raja Juli, setelah ada keputusan dari pengadilan sesegera mungkin seharusnya Nirina dan keluarga mengajukan pembatalan sertifikat. Namun dalam catatan yang ada pembatalan itu pun sempat tertunda.
Baca Juga: Tepis Isu Soal Dibantu Aparat, Sekjen PSI: Yang Bantu Siapa?
"Nah pembatalan itu juga tertunda. Saya cek baru 17 Oktober [2023]. Oktober, November, Desember ya sekitar dua bulan ini sedang berproses, insya allah ada titik terang," ucapnya.
Dia mengungkapkan dalam minggu ini pihaknya akan menggelar pertemuan virtual dengan Nirina Zubir. Termasuk di sana nanti turut menghadirkan Dirjen terkait, serta Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) dan Kepala Kantor Pertanahan (Kakantah) yang bersangkutan.
Raja Juli meyakini akan ada titik terang dalam permasalahan mafia tanah tersebut. Namun memang harus ada proses dan prosedur hukum yang perlu dilalui.
"Jadi bukan lambat dalam pengertian kita tidak mau eksekusi ya tapi ada proses. Termasuk mbak Nirina-nya sendiri proses pembatalannya juga baru kalau enggak salah 17 Oktober. Kemudian ada pendalaman di Kakantah, diajukan ke Kakanwil," tuturnya.
"Tapi pada prinsipnya Pak Hadi Tjahjanto dan ini adalah perintah dari Pak Jokowi bahwa ini kita akan terus memperkecil ruang gerak mafia tanah," imbuhnya.
Sebelumnya diketahui, Nirina Zubir menolak ajakan Raffi Ahmad untuk mendukung salah satu pasangan calon presiden (capres) 2024. Hal itu disampaikan Nirina secara terbuka melalui unggahan permohonan maaf Instagram pribadinya.
"Dengan berat hati, Na menyatakan mundur dari menyuarakan dukungan kepada paslon capres dan cawapres di tahun 2024," tulis Nirina Zubir dalam keterangan unggahannya pada Kamis (11/1/2024).
Pemain film ini lantas membeberkan alasannya enggan memberikan dukungan terhadap salah satu capres. Tak lain berkaitan dengan masalah mafia tanahnya yang belum rampung sampai sekarang.
"Kenapa? Sampai sekarang masalah tanah yang Na alami BELUM ADA JALAN KELUAR, masalah mafia tanah masih ada," ungkap dia di akun media sosialnya.
Menurutnya, belum ada capres yang maju di pemilu 2024 memiliki komitmen terhadap masalah mafia tanah.
"Sejauh ini belum ada komitmen dari calon capres & cawapres untuk masalah ini," sambungnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- Asisten Pelatih Liverpool: Kakek Saya Dulu KNIL, Saya Orang Maluku tapi...
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Mulan Jameela Sinis Ahmad Dhani Sebut Mantan Istri dengan Panggilan 'Maia Ahmad'
- Pengganti Elkan Baggott Akhirnya Dipanggil Timnas Indonesia, Jona Giesselink Namanya
Pilihan
-
7 Rekomendasi Merek AC Terbaik yang Awet, Berteknologi Tinggi dan Hemat Listrik!
-
Daftar 7 Sepatu Running Lokal Terbaik: Tingkatkan Performa, Nyaman dengan Desain Stylish
-
Aura Farming Anak Coki Viral, Pacu Jalur Kuansing Diklaim Berasal dari Malaysia
-
Breaking News! Markas Persija Jakarta Umumkan Kehadiran Jordi Amat
-
Investor Ditagih Rp1,8 Miliar, Ajaib Sekuritas Ajak 'Damai' Tapi Ditolak
Terkini
-
AgenBRILink SDM Mart Dorong Pengembangan Usaha Masyarakat di Grobogan
-
Kesaksian Warga Soal Cekcok Order Kopi Berujung Ricuh, Driver Ojol Disebut Sempat Telat Berjam-jam
-
Polisi Pastikan Telusuri Provokator Aksi Massa Driver ShopeeFood di Sleman yang Berujung Ricuh
-
Duh! Ricuh dengan Pelanggan di Sleman, Mobil Polisi Dirusak Ratusan Driver ShopeeFood
-
Kronologi Amuk Massa Ojol di Sleman, Dari Pesanan ShopeeFood Telat hingga Perusakan Mobil Polisi