SuaraJogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta terus mematangkan program desentralisasi pengolahan sampah di wilayahnya. Targetnya pada pertengahan tahun 2024 Kota Jogja sudah bisa mandiri mengolah sampah.
"Itu nanti di pertengahan tahun ini insya allah bisa mandiri mengelola sampah, desentralisasi sampah bisa kita jalankan," kata Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo, Minggu (14/1/2024).
Disampaikan Singgih, hingga saat ini Kota Jogja masih diberikan kuota membuang sampah ke TPA Piyungan sebanyak 145 ton per hari. Kendati demikian pihaknya tetap bergerak di hulu untuk terus memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait memilah dan mengolah sampah dari sumbernya.
Bank sampah di setiap masyarakat juga akan terus digencarkan. Tak hanya untuk menampung sampah anorganik tapi juga organik dari rumah tangga.
Baca Juga: Wujudkan Desa Mandiri Kelola Sampah, Staf Ahli Gubernur DIY Dorong Agar Bregada Uwuh Diaktifkan
"Bank sampah juga sudah diberi fasilitas baik dari Pemkot, DLH dan CSR dan tahun ini akan juga per keluarahan akan berikan pendanaan untuk pengolahan sampah. Ya saya berharap di level kalurahan nanti ada pengolahan sampah," ucapnya.
Sementara untuk penanganan sampah di hilir, Singgih menuturkan sudah ada beberapa perkembangan. Mulai dari TPST Nitikan yang sudah mampu mengelola sampah sebenyak 30 ton per hari dengan tiga mesin atau modul yang ada.
Nantinya direncanakan mesin pengolahan sampah di TPST Nitikan akan diubah menggunakan listrik. Kemudian ada TPST Karangmiri yang juga sedang dalam proses pembenahan dari sisi akses.
"Karangmiri sekarang kita upgrade lagi, tahun ini ada pembangunan jembatan menuju ke karangmiri karena saat ini akses hanya cukup untuk roda tiga. Sehingga kapasitasnya sangat sedikit. Nanti kalau sudah ada jembatan truk bisa masuk itu kami rencanakan bisa sampai 20 ton per hari, berikut ada listrik di sana teknologi RDF," paparnya.
Selain itu, diungkapkan Singgih, Kota Jogja juga mendapatkan lahan berstatus pinjam pakai di kawasan Piyungan. Tahun ini proses lahan tersebut sudah dilelangkan untuk pembangunan hanggar dan pemasangan peralatan.
Baca Juga: Disinggung Goblok Usai Debat Capres, Anies Baswedan: Matur Nuwun Pak Prabowo
"Jadi akan kita set up dua modul dengan teknologi RDF. Sehingga nanti setiap hari bisa mengolah sampah 40 ton per hari satu sif. Rencana akan kita naikkan dua sif," imbuhnya.
Berita Terkait
-
Cerita Presdir Indocement Gandeng Ahli dari Jerman untuk Ubah Sampah Jadi Bahan Bakar Alternatif
-
Indocement Daur Ulang Sampah Jadi Bahan Bakar Alternatif
-
'Berbagi Bahagia 1.730 Paket Sembako' di Yogyakarta, Aksi Nyata BRI Peduli Masyarakat
-
Dompet Aman, Perut Kenyang: 7 Rekomendasi Bukber Hemat di Jogja
-
Usai Bertemu Pandawara Group, Kini Prabowo Minta AHY Bentuk Satgas Pengolahan Sampah
Terpopuler
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
Pilihan
-
Biasa Blak-blakan, Ahok Takut Bicara soal BBM Oplosan Pertamina: Ada yang Saya Enggak Bisa Ngomong
-
Catat Lur! Kedubes Kerajaan Arab Saudi dan Pemkot Solo Akan Gelar Buka Bersama Sepanjang 2,7 Kilometer
-
BYD M6 dan Denza D9 Jadi Mobil Listrik Terlaris di Indonesia pada Februari
-
Tiga Seksi Tol Akses IKN Ditargetkan Rampung 2027, Ini Rinciannya
-
7 Rekomendasi HP 5G Murah Mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Maret 2025
Terkini
-
Rayakan 270 Tahun Berdirinya DIY, Ratusan Sekolah di Jogja Nabuh Gamelan Serempak
-
Luas Masa Tanam Kedua Turun Drastis, Dinas Pertanian Gunungkidul Sebut Karena Persoalan Air
-
Apresiasi Pemberian Bonus Hari Raya ke Ojol dan Kurir Online, Pakar UGM Soroti Soal Pengawasan Regulasi
-
Polisi Temukan Terduga Pelaku Pembakaran Gerbong KA di Stasiun Yogyakarta, Ini Motifnya
-
Terungkap! Satpam Salah Satu SMA di Sleman Terlibat Jaringan Penyuplai Senpi ke KKB