SuaraJogja.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas ringan hingga lebat dalam dua hari terakhir, mengakibatkan 116 kejadian pohon tumbang dan 18 kejadian gerakan tanah.
"Laporan kejadian sampai hari ini, Sabtu dari Pusdalops ada 116 kejadian pohon tumbang, kemudian 18 gerakan tanah atau longsor dan empat dampak angin kencang dan satu wilayah genangan air," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Bantul Antoni Hutagaol saat dikonfirmasi di Bantul, Sabtu.
Menurut dia, kejadian alam karena dampak cuaca ekstrem hujan yang disertai angin kencang yang mengguyur daerah ini selama dua hari tersebut tersebar di sebanyak 16 dari total 17 kecamatan, yang meliputi 50 dari total 75 kelurahan se-Bantul.
Dia menjelaskan, dari kejadian tersebut berdampak pada kerusakan berbagai fasilitas dan sarana umum seperti rumah 60 titik, akses jalan 45 titik, jaringan listrik 28 titik, tempat usaha dua titik, kandang ternak dua titik, fasilitas pendidikan empat titik, talut tujuh titik, dan lain sebagainya empat titik.
"Tidak ada korban jiwa akibat kejadian tersebut, hanya ada tiga orang yang mengalami luka luka ringan dan langsung mendapatkan perawatan," katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan, dalam penanganan kejadian tersebut, BPBD Bantul bersama unsur yang terlibat seperti Bhabinkamtibmas, Babinsa, Palang Merah Indonesia (PMI) Bantul, forum pengurangan resiko bencana (FPRB), relawan warga dan lembaga terkait melakukan evakuasi.
Dia mengatakan, tidak ada tantangan dan kendala dalam proses evakuasi dan penganan wilayah terdampak kejadian. Saat ini, pihaknya terus melakukan tindak lanjut dan proses pendataan di lapangan.
"Kondisi terakhir saat ini beberapa pohon tumbang masih dalam proses penanganan, dan gerakan tanah masih dalam proses pendataan," katanya.
Atas kejadian tersebut, BPBD Bantul mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dampak cuaca ekstrem, mengingat potensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat masih akan terjadi hingga beberapa hari ke depan.
"Rekomendasinya agar masyarakat selalu meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan. Selalu berkoordinasi dengan pemerintah kelurahan, FPRB, lembaga terkait, dan jejaring relawan untuk meningkatkan kewaspadaan," katanya.
Berita Terkait
-
La Nina Tanda Musim Apa? Waspada Kegiatan di Luar Rumah dan Rawan Bencana
-
Dampak La Nina: Ancaman Banjir dan Longsor Mengintai Indonesia
-
Ulasan Novel Hujan Karya Tere Liye: Menemukan Harapan di Tengah Kesedihan
-
Hujan Lebat, Sejumlah Titik di Jakarta Tergenang Banjir
-
Hujan Deras Guyur Jakarta, 43 RT Kebanjiran
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Daftar Petinggi Ikatan Keluarga Minangkabau (IKM), Viral Usai Video Razia RM Padang
- Penampilan Happy Asmara Saat Manggung Jadi Omongan Warganet: Semakin Hari Kelihatan Perutnya...
- Kecurigaan Diam-diam Paula Verhoeven sebelum Digugat Cerai Baim Wong: Kadang Chat Siapa Sih?
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
Pilihan
-
Harga Emas Antam Hari Ini Terpeleset Jatuh Rp30.000, Jadi Rp1.513.000/Gram
-
Meski Diupayakan, Menhub Tak Jamin Harga Tiket Pesawat Turun Jelang Nataru
-
Derbi Keturunan! Julian Oerip Cetak Gol Saat AZ Bantai Samuel Silalahi di UEFA Youth League
-
Tersangka Kasus Judol Bisa Kerja Padahal Tak Lulus Seleksi, SOP Komdigi Kini Diusut Polisi
-
Kondisi Sepak Bola NTT, Dapil Anita Jacoba Gah yang Kritik Naturalisasi Timnas Indonesia
Terkini
-
Diduga Lakukan Politik Uang Jelang Pilkada, Singgih dan Istri Dilaporkan ke Bawaslu Kota Yogyakarta
-
Diminta Tak Tergesa-gesa, DPRD Kota Jogja Minta Wacana Buang Sampah Berbayar Dikaji Lagi
-
DLH Wacanakan Buang Sampah Berbayar di Kota Jogja, Caranya Bagaimana?
-
Perintis Kuliner Mangut Lele Mbah Marto Ijoyo Meninggal Dunia
-
Beberkan Urgensi Wacana Buang Sampah Berbayar, DLH Kota Jogja: Agar Masyarakat Bertanggungjawab