SuaraJogja.id - Belum genap sepekan diresmikan oleh Gubernur DIY, Sri Sultan HB X, ruas jalan Tawang - Ngalang, Kabupaten Gunungkidul terancam putus. Jembatan Bobung yang berada di dusun Bobung, Kalurahan Putat, Kapanewon Patuk mulai retak-retak mulai dari atas hingga dasar jembatan.
Dari pantauan Suarajogja.id, Senin (22/1/2024), kerusakan terjadi pada talud yang berada di sisi barat dan selatan jembatan. Talud yang dibangun sudah terlihat turun dari permukaan awal, dan terdapat keretakan di sisi tersebut dari atas hingga dasar jembatan. Bahkan permukaan turun tersebut sudah melanda badan utama jalan.
Sejak Minggu (21/1/2024) sore, relawan jalan di kawasan tersebut mulai menutup ruas Dusun Kepi hingga Bobung. Semua kendaraan tidak diperkenankan untuk melintas karena dikawatirkan akan memperparah kondisi kerusakan tersebut. Di samping itu penutupan jalan ini juga menghindarkan pengguna dari bahaya yang lebih besar.
Aris, salah satu warga Bobung ketika ditemui di lokasi mengatakan munculnya keretakan jalan tersebut terjadi usai hujan yang berlangsung selama dua hari dua malam berturut-turut. Banyaknya limpasan air dari atas serta derasnya arus sungai di bawahnya mengakibatkan bagian bawah jembatan tergerus.
Baca Juga: Tenda Peresmian Jembatan Kedung Kandang Oleh Sri Sultan HB X Roboh Diterpa Hujan dan Angin Kencang
"Kalau sisi barat jembatan itu kan memang rawan, wong dibikinnya pas puncak musim kemarau. jadi tanahnya tidak padat. Kalau sisi timur sepertinya malah aman, dibuatnya kan pas musim hujan jadi tanahnya kuat," tutur dia Senin.
Dia mengaku sebenarnya tidak kaget dengan kondisi tersebut karena awalnya sudah menduga bakal terjadi hal seperti itu mengingat pembangunannya dilakukan di musim kemarau di mana kondisi tanah masih kering sehingga daya rekatnya kurang.
Terlebih saat pembangunan kemarin terkesan kejar tayang karena dikerjakan 24 jam penuh tanpa henti.
Kendati demikian, dia berharap agar kerusakan tersebut segera ditangani oleh pihak yang berwenang. Karena meski masih tergolong baru, ternyata ruas jalan Tawang-Ngalang ini sangat diminati pengguna jalan. Bahkan sudah membuka perekonomian masyarakat sekitar.
"Sejak jalan baru beroperasi itu banyak warung yang buka. Ekonominya jadi hidup," kata dia.
Hingga berita ini ditulis, Kepala Bina Marga DInasi PUPESDM DIY, Kwaryanti Ampeyanti Putri belum bisa dikonfirmasi. Pesan yang dikirim belum direspon dan upaya menghubungi yang bersangkutan juga belum mendapat tanggapan.
Sebelumnya dalam peresmian ruas jalan pada hari Kamis (18/1/2024) yang lalu, Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional, Rin Marlia menyebut jika terjadi kerusakan selama masa 90 hari masih menjadi tanggungjawab dari pihak kontraktor pengerjaan proyek. Sehingga segala bentuk kerusakan ataupun kekurangan masih ditanggung kontraktor.
Untuk diketahui, Gubernur DIY Sri Sultan HB X baru saja meresmikan jalan baru Gading Playen-Tawang Nglanggeran Gunungkidul, Kamis (18/1/2023). Ruas jalan baru ini merupakan bagian dari penghubung kawasan wisata candi Kabupaten Sleman dengan kawasan karst Gunungkidul.
Jalan baru Gunungkidul-Sleman ini menjadi harapan pemerintah DIY dan Gunungkidul untuk meningkatkan perekonomian wilayah utara di Bumi Handayani dan sisi tenggara Kabupaten Sleman. Selain tersambung exit tol Bokoharjo, jalan baru ini bakal menghubungkan 11 destinasi wisata di Gunungkidul ataupun Sleman.
"Ya ini harapan baru untuk mewujudkan visi kita DIY menghadap ke selatan. Karena nantinya juga akan terhubung JJLS," kata Sultan.
Candi Prambanan, Candi Kalasan, Candi Boko, Candi Ijo, Tebing Breksi, Air Terjun Banyunibo, Bukit Teletubies, Obelix Hill, Gunung Api Purba Nglanggeran, Kedung Kandang, Desa Wisata Bobung, Kampung Emas Plumbungan hingga Batur Hill menjadi destinasi yang akan dilewati jalan baru Sleman-Gunungkidul ini.
Sultan mengatakan jalan baru ini merupakan akses yang strategis karena memiliki akses keluar dari tol Bokorharjo di Prambanan, Sleman. Dan jalan baru ini juga mengurangi beban yang ada di Piyungan-Wonosari yang selama ini sudah sangat padat terutama di akhir pekan.
Visi DIY yang ingin menghadap ke selatan atau ke arah Samudera sudah mulai bisa terlihat wujudnya. Di mana jalur jalan lintas selatan (JJLS) sebentar lagi tersambung dengan dibangunnya jembatan di Pandansimo. Hal ini menjadi kekuatan baru untuk menumbuhkan perekonomian masyarakart.
"Keterbatasan lahan pertanian sehingga membuat kita mengharapkan lautan sebagai penopang perekonomian DIY nantinya, " ujarnya.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Melancong ke Jembatan Terindah di Jambi, Gentala Arasy
-
Serem! Video Ulat Jati 'Kuasai' Jalanan Gunungkidul, Benarkah Musim Ulat Tiba?
-
Kelasnya Pernikahan Putri Andika Perkasa dan Putra Marsekal Yuyu Sutisna, Raja Asli Jadi Saksi
-
Viral! Pemotor 'Bersenjata' di Gunungkidul Dikira Klitih, Ternyata Musuhnya Ulat Jati
-
Sri Sultan HB X Bicara Soal Sengketa Tanah Kasultanan dengan PT KAI: Status HGB Dipersoalkan
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Logistik Pilkada Sleman sudah Siap, Distribusi Aman Antisipasi Hujan Ekstrem
-
Seharga Rp7,4 Miliar, Dua Bus Listrik Trans Jogja Siap Beroperasi, Intip Penampakannya
-
Skandal Kredit Fiktif BRI Rp3,4 Miliar Berlanjut, Mantri di Patuk Gunungkidul Mulai Diperiksa
-
Pakar Ekonomi UMY Minta Pemerintah Kaji Ulang Terkait Rencana Kenaikan PPN 12 %
-
DIY Perpanjang Status Siaga Darurat Bencana hingga 2 Januari 2025