SuaraJogja.id - Jengah dengan janji-janji pemerintah yang kunjung menindaklanjuti keluhan warga yang selalu terisolir setiap musim penghujan membuat warga Padukuhan Kedungwanglu Kalurahan Banyusoca Kapanewon Playen Gunungkidul mengancam bakal golput alias tidak menggunakan hak pilihnya ketika Pemilu ataupun Pilkada nanti.
Salah satu warga Kedungwanglu, Sofyan Effendi menuturkan, setiap musim penghujan, ratusan Kepala Keluarga di padukuhannya tinggal selalu saja terisolir. Sebab, dua jembatan crossway penghubung dusun ini dengan wilayah lain selalu terendam banjir ketika hujan berlangsung lama.
Seperti saat ini, hujan deras yang melanda kawasan Gunungkidul sepanjang 3 hari terakhir ini membuat ratusan warga Padukuhan terisolir. Sejak Jumat (19/1/2024) dinihari, dua jembatan yang menjadi akses mereka dengan dusun lain terendam air dan tidak bisa dilalui.
"Ya otomatis kami tidak bisa kerja atau sekolah,"ujarnya.
Baca Juga: WALHI Yogyakarta Temukan Tiga Pembangunan Resort di Gunungkidul yang Berpotensi Langgar RTRW DIY
Pemerintah sebenarnya sudah beberapa kali mengunjungi wilayah mereka dan berjanji akan memperbaiki jembatan crossway yang selalu terendam air ketika musim penghujan tersebut. Namun hingga saat ini sama sekali belum ada perhatian dari pemerintah.
Oleh karenanya warga sudah Jengah dengan janji pemerintah tersebut dan tidak akan menggunakan hak pilih mereka ketika pemilu nanti. Setiap calon yang mereka dukung ternyata tidak pernah menepati janji untuk memperbaiki wilayah padukuhan kedungwanglu.
"Wis memeng mas. Jeleh ro janji pemerintah (jengah dengan janji pemerintah), " ungkapnya.
Salah satu warga Kedungwanglu, Munadzar Abror menuturkan, hujan deras yang melanda kawasan Gunungkidul membuat debit air sungai Oya, sungai terpanjang dan terbesar di Gunungkidul meningkat drastis. Selain itu, debit air sungai Prembutan juga melonjak melompati jembatan crossway.
"Dua Jembatan crossway itu akses kami. sekarang sudah tidak bisa dilewati karena sungai Prembutan banjir,"tutur dia, Jumat pagi ketika dikonfimasi melalui nomor pribadinya.
Sejak Kamis sore kemarin, debit air semakin meningkat dan sudah di atas mata kaki orang dewasa. Dan Jumat dinihari, selepas subuh tadi jembatan crossway sudah tidak bisa dilalui karena ketinggian air dari atas jembatan sudah sebatas dada orang dewasa.
Warga tidak berani melintas karena airnya yang cukup deras. Karena jika nekat untuk melintasi jembatan tersebut maka dikhawatirkan akan terseret arus sungai perebutan yang cukup deras. Beberapa tahun yang lalu ada warga yang sempat terseret bersama sepeda motornya akibat nekat melintas di atas jembatan crossway tersebut saat banjir.
"Kami ndak berani melintas. Mudah-mudahan segera mereda, " tambahnya.
Dia mengatakan sebenarnya ada dua crossway di atas sungai Prambutan yang menghubungkan padukuhan dengan wilayah lain memang sering tak bisa dilalui akibat diterjang banjir. Dan peristiwa tersebut sudah terjadi berulang kali namun belum ada tindakan dari pemerintah.
Kondisi ini sudah sejak dulu mereka alami. Dan selalu berulang, kami mohon perhatian dari pemerintah. Sehinggga ratusan warga tidak bisa beraktivitas untuk bekerja ataupun untuk pergi ke sekolah. Mereka tidak berani mengambil resiko untuk menerjang banjir karena khawatir bisa terisolir.
"Yang lebih menyedihkan lagi ada salah seorang warga yang menderita penyakit jantung serta syaraf kejepit yang tidak bisa kontrol ke rumah sakit karena tak berani melintas, "tambahnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
Pilihan
-
Usai Terganjal Kasus, Apakah Ajaib Sekuritas Aman Buat Investor?
-
Bocor! Jordi Amat Pakai Jersey Persija
-
Sri Mulyani Ungkap Masa Depan Ekspor RI Jika Negosiasi Tarif dengan AS Buntu
-
Olahraga Padel Kena Pajak 10 Persen, Kantor Sri Mulyani Buka Suara
-
Sering Kesetrum Jadi Kemungkinan Alasan Ade Armando Dapat Jatah Komisaris PLN Nusantara Power
Terkini
-
Duh! Dua SMP Negeri di Sleman Terdampak Proyek Jalan Tol, Tak Ada Relokasi
-
Cuan Jumat Berkah! Tersedia 3 Link Saldo DANA Kaget, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan
-
Pendapatan SDGs BRI Capai 65,46%, Wujudkan Komitmen Berkelanjutan
-
Kelana Kebun Warna: The 101 Yogyakarta Hadirkan Pameran Seni Plastik yang Unik dan Menyentuh
-
BRI Dukung UMKM Sanrah Food Berkembang dari Warung ke Ekspor Global