SuaraJogja.id - Kepala Bidang Ketersediaan, Pengawas, dan Pengendalian Perdagangan Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Sri Riswanti mengatakan bansos menjadi salah satu penyebab kenaikan harga beras di wilayahnya. Selain sejumlah faktor lain seperti fenomena el nino.
"Kalau itu (bansos) tidak bisa dipungkiri karena memang ada kemudian kebutuhan yang tiba-tiba dan dalam jumlah banyak secara bersamaan pasti secara ketersediaan pasar itu berpengaruh," kata Sri ditemui di Balai Kota Jogja, Selasa (20/2/2024).
Disebutkan Sri memang tidak serta merta bansos yang digelontorkan pemerintah itu menjadi sebab kenaikan harga beras. Ada faktor cuaca hingga kemunduran panen yang juga harus diperhatikan.
"Tetapi kalau dikatakan akibat adanya bansos dan sebagainya ya itu mungkin salah satunya ya, tetapi kalau melihat secara global dan yang bisa kita pertanggungjawabkan memang kalau di angka pasokan berkurang karena panen yang mundur," imbuhnya.
Pihaknya tidak memungkiri bahwa fenomena el nino memberikan dampak bagi ketersediaan beras di wilayah Kota Jogja. Pasalnya kondisi tersebut yang kemudian membuat panen para petani mundur.
"Ya karena pasokan dan ketersediaan kita kan menurun, yang diakibatkan karena panen yang mundur. Jadi kan dampak dari el nino itu," ucapnya.
Sri menuturkan pada tahun-tahun sebelumnya tanpa fenomena el nino para petani sudah bisa panen pada bulan Februari. Namun hal itu tidak dapat dilakukan pada tahun ini.
"Kalau tidak ada el nino, biasanya tahun-tahun lalu itu bulan Februari itu sudah panen dan Maret sudah panen raya. Nah ini karena ada el nino panen kita mundur," terangnya.
"Jadi Maret awal minggu kedua itu baru ada yang panen sedikti daerah-daerah tertentu yang nanamnya awal, baru nanti puncak panen raya itu di awal April," imbuhnya.
Pihaknya pun tidak dapat memastikan hingga kapan kenaikan harga beras ini akan berlangsung. Ia berharap dalam beberapa waktu ke depan para petani sudah dapat panen.
Adapaun penopang neraca ketersediaan beras di Kota Jogja sendiri memang ada di Bulog. Ditambah dari kabupaten sekitar mulai dari Klaten, Boyolali, Bantul, serta Sleman.
"Nah kita berharap nanti di bulan-bulan itu pasokan sudah banyak masuk ke kota Jogja," ucapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Taktik Jitu Anti Bokek: Jadikan Saldo DANA Kaget Rp249 Ribu Modal Nongkrong Akhir Pekan
-
Setelah Tragedi Sidoarjo, Ponpes di Bantul Jadi Sorotan! Kemenag Lakukan Ini
-
DANA Kaget Banjir Rejeki: Tips & Trik Jitu Klaim Saldo Gratis Hingga Jutaan Rupiah di Sini
-
Waspadai Kendal Tornado FC, PSS Sleman Janjikan Tampil Trengginas di Kandang
-
Efisiensi Anggaran "Memangkas" Kebudayaan? Komikus Yogyakarta Angkat Bicara Lewat Karya