Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Minggu, 25 Februari 2024 | 10:51 WIB
CEO Rajawali Indonesia, Anas Syahrul Alimi menyampaikan PJF 2024 di Candi Prambanan, Jumat (23/02/2024) petang. [Kontributor/Putu Ayu Palupi]

SuaraJogja.id - Prambanan Jazz Festival (PJF) akan kembali digelar tahun ini. Memasuki satu dekade atau sepuluh tahun, festival yang digawangi Rajawali Indonesia itu akan diselenggarakan pada 5-7 Juli 2024 mendatang.

Menjadi salah satu ikon festival musik di Indonesia selama sepuluh tahun terakhir, PJF akan menghadirkan sejarah panjang perjalanan gelaran musik tersebut, termasuk jatuh bangunnya PJF. Sebut saja saat insiden mic mati penyanyi Afgan Syahreza yang viral di sosial media ataupun 

"Kami belajar banyak dari kejadian tahun 2017 itu, di mana manajemen waktu tampil menjadi evaluasi utama. Tapi 2018 sampai sekarang, kami tidak telat semenitpun," papar CEO Rajawali Indonesia, Anas Syahrul Alimi di Candi Prambanan, Jumat (23/02/2024) petang.

Bertajuk Satu Dekade Bersama, PJF tahun ini menghadirkan artis mancanegara yang namanya masih dirahasiakan. Anas tengah merampungkan kontrak untuk mendatangkan seorang musisi peraih Grammy Award ke panggung PJF 2024. Musisi peraih Grammy tersebut dijadwalkan akan tampil pada hari kedua PJF.

Baca Juga: Metalhead Jogja Suarakan Kekhawatiran Rusaknya Demokrasi Jelang Pemilu Lewat Musik

"Clue-nya ya, dia peraih Grammy, peraih Oscar, dan pernah konser di Malaysia bulan Januari 2023 itu penontonnya 63 ribu [orang] di Stadion Abdul Jalil," jelasnya.

Selain itu sejumlah arti internasional lain seperti seperti Queen at The Opera dan Javier Parisi. Tak ketinggal musisi Indonesia seperti Kunto Aji, Maliq & D'Essentials, Mocca, Nadin Amizah, Gigi, Indra Lesmana, Tulus, Sal Priadi, Kahitna, Yura Yunita hingga The Panbers dan JKT 48. 

Mendatangkan puluhan ribu penonton setiap tahunnya, Anas bermimpi Candi Prambanan memiliki amphiteater terbuka dengan kapasitas 20 ribu penonton ke depan. Selain itu makin banyak artis luar negeri yang tampil dengan latar indah sejarah Candi Prambanan yang hanya dimiliki bangsa ini.

Dengan demikian PJF tak sekedar jadi ajang festival musik. Namun kehadiran puluhan ribu penonton membuat festival itu jadi salah satu pariwisata musik dari Yogyakarta.

"Ini impian EO lokal, karena luar biasa sekali kita punya latar panggung paling indah di dunia, Candi Prambanan dan Borobudur. Sangat luar biasa ketika Metallica, Pink Floyd atau artis besar lainnya bermain di sini. Semoga kita bisa menjadi Music Tourism, yang membuat orang datang dan berwisata, membawa multiple effect bagi banyak hal," imbuhnya.

Baca Juga: Momotaro Festival 2023 Sukses Merayakan Harmonisasi Budaya Jepang dan Indonesia

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Load More