SuaraJogja.id - Polisi akhirnya berhasil menguak identitas mayat perempuan yang ditemukan di sebuah kamar kos di Jalan Krasak Kotabaru Yogyakarta Sabtu (24/2/2024) sore lalu. Polisi masih memburu penghuni kos tempat korban ditemukan meninggal bersimbah darah.
Kapolresta Yogyakarta, Kombes Aditya Surya Dharma SIK MH menuturkan korban adalah SD (23) warga Sleman Yogyakarta. Korban ditemukan tewas dengan sejumlah luka di tubuhnya baik luka memar ataupun sayat dan tusukan benda tajam di dalam kamar kos yang selama ini didiami oleh H (30) warga Bandung.
"H adalah salah seorang karyawan sebuah kafe di kawasan Kotabaru Yogyakarta," tuturnya, Senin (26/2/2024).
Korban adalah warga Sleman di mana di dalam kartu identitasnya masih berstatus pelajar atau mahasiswa. Korban dilaporkan hilang oleh keluarganya sejak tanggal 21 Februari 2024 yang lalu. Korban sendiri pamit pergi dengan keluarganya tanggal 20 Februari 2024 pagi sekitar pukul 08.00 WIB.
Korban pergi menggunakan sepeda motor dan pamit dengan keluarga. Namun hendak pergi ke mana, pihak keluarga mengaku tidak mengetahui secara pasti karena memang korban tidak menyebutkannya.
"Tujuan ke mananya masih kita dalami," ujar dia.
Korban ditemukan tewas di kamar kos yang selama ini ditinggali oleh H (30) karyawan sebuah kafe di kawasan Kotabaru, hari Sabtu (24/2/2024) sekira pukul 18.00 WIB. Korban pertama kali ditemukan oleh dua orang karyawan kafe tempat bekerja dari penghuni kos.
Penemuan mayat sendiri bermula ketika dua orang teman penghuni kos yang sengaja datang ke kamar H karena sudah beberapa hari tidak masuk kerja. Karena sudah beberapa hari tidak masuk kerja maka temannya diperintahkan oleh supervisornya manajernya untuk mencari keberadaan orang tersebut.
"Setelah ditengok di kamar kos ternyata ada genangan darah atau bercak darah di bawah pintu kos-kosan. Kemudian tercium bau busuk dari dalam kamar," tutur dia.
Dua temen lelaki asal Bandung tersebut kemudian mendatangi ketua RW. Dan mereka melaporkan peristiwa tersebut ke polisi lalu bersama-sama mendatangi lokasi untuk melihat kejadian yang sebenarnya.
Sesama di lokasi kamar tersebut tetnyata pintu kamar dikunci dari luar. Mereka kemudian membuka pintu kamar kos dan ditemukan sesosok jenazah wanita. Dari hasil otopsi diperkirakan sudah meninggal selama 3 atau 4 hari.
"kemudian di tubuhnya ditemukan beberapa luka akibat senjata tajam dan luka memar, " tambah dia.
Polisi kemudian memeriksa kondisi di dalam kamar dan hanya menemukan tas yang berisi intensitas dari korban. Sementara handphone dan juga sepeda motor yang dibawa oleh korban juga tidak ada di seputaran lokasi kejadian.
Polisi juga tidak menemukan senjata tajam yang digunakan oleh pelaku untuk menghabisi korban. Polisi kini tengah memburu penghuni kos berinisial H yang dimungkinkan mengetahui peristiwa dugaan pembunuhan tersebut.
"H ini penghuni kos. Kami belum menyebutnya sebagai pelaku," tambahnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jeritan Hati Sopir TransJogja: Gaji Tipis, Denda Selangit, dan Ironi di Balik Kemudi
-
Jelang Libur Nataru, Kapolri Pastikan DIY Siap Hadapi Ancaman Bencana La Nina dan Erupsi Merapi
-
Tragis! Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Monjali Sleman, Dua Orang Tewas
-
Kisah Ironis di Jogja: Bantu Ambil Barang Jatuh, Pelaku Malah Kabur Bawa Dompet dan Ponsel
-
Jaga Warga Diminta Jadi Pagar Budaya Penjaga Harmoni Yogyakarta