SuaraJogja.id - Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD membeberkan pertemuannya dengan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri belum lama ini. Sejumlah isu pascapemilu menjadi pembahasan dalam pertemuan tersebut.
Mulai dari hak angket serta menolak kecurangan di Pemilu 2024. Termasuk jalur Mahkamah Konstitusi (MK) yang berpotensi dilakukan untuk menyelesaikan persoalan sengketa hasil pemilu nanti.
Diungkapkan Mahfud, ada beberapa pihak yang memang memberi dukungan kepada Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk mengembalikan reformasi. Tidak terkecuali dalam hal ini untuk bersuara atau bahkan terlibat dengan upaya-upaya pascapemilu 2024 ini.
Kendati demikian, Mahfud menyebut Megawati masih menunggu momentum yang tepat untuk turun tangan. Mantan presiden kelima Indonesia itu akan melihat perkembangan yang berlangsung.
Baca Juga: Partisipasi PSU di Jogja Turun 40 Persen, Dari 23 TPS Hanya Satu yang Naik
"Iya melihat perkembangan karena Bu Mega itu jauh pikirannya masalah ini belum akan selesai hanya dengan angket atau MK, sesudah itu menuju pelantikan Oktober juga mungkin akan banyak dinamika," kata Mahfud ditemui di rumah Butet Kartaredjasa, Bantul, Senin (11/3/2024).
"Sehingga Bu Mega tidak mau buru-buru, bukan tidak mau bersikap, tidak mau buru-buru," imbuhnya.
Disampaikan Mahfud, secara umum Megawati mendukung pihak-pihak terkait untuk melangsungkan berbagai upaya untuk mengungkap kecurangan pemilu. Termasuk dengan hak angket maupun melalui MK.
"Nah urusan angket dan hukum ke MK itu didorong agar dikerjakan sebaik-baiknya dan sungguh-sungguh dan itu bisa dilakukan tanpa harus Bu Mega turun pun langsung karena itu kan urusan sangat teknis," tuturnya.
Dia tidak mengetahui secara pasti kapan Megawati akan turun langsung terlibat dalam sengketa pemilu ini. Namun memang berbagai dukungan dan permintaan kepada Megawati terus digaungkan.
Baca Juga: Soal Kekalahan di Kandang Banteng, Ganjar: Saya Belum Melihat Kekalahannya
"Ya itu orang-orang yang datang itu kan minta agar Bu Mega segera ini, yang datang itu kan banyak, yang melalui media juga banyak, terus yang datang 16 orang guru besar itu agar Bu Mega segera memimpin, segera perbaikan demokrasi," terangnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi HP Samsung Murah Rp2 Jutaan: RAM Gede, Kamera Terbaik
- Cari Mobil Bekas Harga Rp35 Jutaan? Ini Rekomendasi Terbaik, Lengkap dengan Spesifikasinya!
- Dulu Hanya Sultan yang Sanggup, Kini Jadi Mobil Bekas Murah: Ini Deretan Sedan Mewah Kelas Atas
- 8 Mobil Bekas Murah 7 Seater Rp60 Jutaan, Pajaknya Lebih Murah dari Yamaha XMAX
- 5 HP Redmi Murah RAM 8 GB, Harga Sejutaan di Mei 2025
Pilihan
-
10 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Jutaan: Kabin Lapang, Keluaran Tahun Tinggi
-
Puan Tolak Relokasi Warga Gaza, PCO: Pemerintah Cuma Mau Mengobati, Bukan Pindahkan Permanen
-
Wacana 11 Pemain Asing di Liga 1 Dibandingkan dengan Saudi Pro League
-
Dewi Fortuna di Sisi Timnas Indonesia: Lolos ke Piala Dunia 2026?
-
7 Rekomendasi Sunscreen Terbaik, Super Murah Pas buat Kantong Pelajar
Terkini
-
Dua Laga Penentu Nasib PSS Sleman, Bupati Sleman Optimistis Super Elja Tak Terdegradasi
-
Segera Klaim! Ada 3 Link Saldo DANA Kaget, Bisa Buat Traktir Ngopi dan Nongkrong Bareng Teman
-
Banyak yang Salah Kaprah, UGM Pastikan Kasmudjo Dosen Pembimbing Akadamik Jokowi
-
Amankan Beruang Madu hingga Owa dari Rumah Warga Kulon Progo, BKSDA Peringatkan Ancaman Kepunahan
-
Polemik Lempuyangan: Keraton Bantu Mediasi, Kompensasi Penggusuran Tetap Ditolak Warga