Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 20 Maret 2024 | 19:23 WIB
Suasana masyarakat yang berburu takjil di Pasar Ramadan Karangmalang UGM, Rabu (20/3/2024). [Suarajogja.id/Hiskia Andika Weadcaksana]

SuaraJogja.id - Kekinian media sosial tengah diramaikan dengan konten guyonan persaingan untuk membeli takjil atau war takjil antara umat Islam dan non muslim. Ternyata hal itu bukan isapan jempol belaka. 

Fenomena ini ditemukan di Pasar Ramadan Karangmalang atau yang biasa sebelum puasa dikenal dengan Sunmor UGM. Puluhan stan makanan dan minuman hadir di sepanjang jalan mulai dari Jembatan Karangmalang hingga Simpang Empat Selokan Mataram.

Adi (20) seorang mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta ini terlihat sudah berkeliling menyusuri kawasan sekitar kampus UGM dan UNY itu sejak sore. Ia mengaku memang berniat mencari jajanan sekaligus untuk makan malam nanti.

"Ini tadi sebenarnya dari kuliah kan kebetulan di sini ada pasar ramadan dan kos juga deket. Jadi sekalian pulang pasti lewat dan nyari-nyari makanan juga," kata Adi, ditemui di Pasar Ramadan Karangmalang, Rabu (20/3/2024).

Baca Juga: Sejumlah Guru Besar dan Tokoh kembali Bersuara Lewat Kampus Menggugat: Tegakkan Etika dan Konstitusi

Ditanya mengenai fenomena yang tengah ramai di medsos yakni berburu atau war takjil, Adi bilang sempat mengikuti informasi itu. Ia sendiri santai dengan konten tersebut. Adi sendiri kebetulan beragama non muslim.

Menurutnya itu guyonan yang menyenangkan. Selain bakal berdampak positif kepada para pedagang yang berjualan, war takjil ini juga semakin memeriahkan suasana ramadan.

"Sebenernya war sih enggak ya, cuma paling aku jajan duluan aja karena kalau mepet buka puasa pasti bakal antre semua," ucapnya.

"Maaf kawan-kawan yang puasa, aku jajan duluan," candanya sambil terkekeh.

Suasana masyarakat yang berburu takjil di Pasar Ramadan Karangmalang UGM, Rabu (20/3/2024). [Suarajogja.id/Hiskia Andika Weadcaksana]

Sementara itu, Neysa (25) mengaku justru terhibur dengan konten-konten ramadan war takjil itu. Ia menilai hal itu akan semakin mempererat toleransi antar umat beragama.

Baca Juga: Zainal Arifin Mochtar Bicara Kesempatan Pascapemilu, Kebangkitan Oposisi hingga Pengadilan Rakyat

"Aku malah ngeliatnya seneng sih. Lagian temen-temenku juga banyak yang Kristen, atau Katolik tapi juga tetep nyari takjil juga sama-sama. Jadi ya seru aja. Saling tolerasni kan malah adem ya," ujar Nesya.

Seperti diketahui, sebelumnya viral juga banyak warga non muslim yang ramai-ramai berburu takjil buka puasa. Bahkan sempat beredar video seorang pendeta mengajak umat Kristiani untuk war takjil.

Pada video yang diunggah akun X @kikir, tampak seorang Pendeta dari Gereja Tiberias berkhotbah soal takjil di bulan Ramadan.

Pendeta yang diketahui merupakan Steve Marcel itu menyebut bahwa agama yang dianutnya memang toleran. Namun berbeda jika bicara soal takjil.

“Agama kita toleran. Tapi soal takjil, kita duluan,” ujar sang pendeta.

Guyonan pendeta tersebut lantas ditanggapi riuh para jemaat yang hadir.

Pendeta Steve bahkan berguyon soal dirinya dan jemaatnya yang siap membeli takjil sejak pukul 3 sore. 

“Jam 3 (sore) mereka masih lemas. Kita sudah stand by,” guyonnya.

Load More