Cara ibadah mirip NU
Kepala Bidang Urusan Agama Islam (Urais) Kemenag DIY, Jauhar Mustofa menyebutkan bahwa penentuan Ramadan dan Syawal memang berbeda dari yang lain. Namun tata cara ibadah Jamaah Aolia, mirip seperti NU.
"Cuma dalam hal ini (puasa dan lebaran, mereka sangat berbeda," sebut Jauhar.
Diterima di sekitar Gunungkidul
Jamaah Aolia, memang berbeda dari jamaah muslim lainnya. Kapanewon Panggang sendiri terdapat muslim NU dan juga Muhammadiyah, tapi ketiganya saling menjaga kondusivitas selama melaksanakan puasa termasuk kegiatan keagamaan lainnya.
"Jadi terjaga, mereka saling menghormati. Pemerintah pun menghormati keputusan jamaah. Insyaallah silaturahmi tetap dilakukan," kata Jauhar.
Jarang gunakan pengeras kuasa ketika Idul Fitri
Jamaah Aolia juga menjaga ketertiban ketika melaksanakan ibadah. Tahu lebih dulu menggelar salat Idul Fitri, pihaknya memang tak menggunakan pengeras suara besar.
Jauhar Mustofa juga sudah berkoordasi dengan Pimpinan Jamaah Aolia terhadap aturan tersebut. Mereka tetap menggunakan alat tersebut namun tidak dengan volume besar.
Baca Juga: Berbeda dari Pemerintah, Jamaah Aolia Gunungkidul Gelar Salat Idul Fitri Lebih Dulu
Tidak takbiran malam sebelum salat Idul Fitri
Jamaah Aolia jarang menggelar gema takbir saat malam perayaan Idul Fitri. Bahkan pada perayaan malam Idul Fitri, jamaah hanya melaksanakan salat Isya dan kembali.
Tidak Lakukan Halal bi Halal Tahun Ini
Mbah Benu juga mengaku bahwa Ramadan 1445 H tidak ada kegiatan halal bi halal seperti muslim pada umumnya selepas merayakan Idul Fitri.
Tak ada kepastian mengapa kegiatan silaturahmi massal ini tak dilakukan oleh jamaahnya di Gunungkidul. Meski begitu, mereka nyatanya punya cara untuk tetap berkomunikasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Kunjungan ke UGM, Megawati Ragukan Data Sejarah Penjajahan dan Jumlah Pulau Indonesia
-
Bukan Sekadar Antar Jemput: Bus Sekolah Inklusif Kulon Progo Dilengkapi Pelatihan Bahasa Isyarat
-
Maxride Bikin Bingung, Motor Pribadi Jadi Angkutan Umum? Nasibnya di Tangan Kabupaten/Kota
-
Megawati ke UGM: Soroti Biodiversitas dan Masa Depan Berkelanjutan
-
Alasan Kocak Megawati Soekarnoputri Tolak Kuliah di UGM: 'Nanti Saya Kuper'