SuaraJogja.id - Sepekan menjelang Lebaran 2024, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) DIY masih saja menemukan 642 produk yang bermasalah dan tidak memenuhi ketentuan. Produk-produk tersebut tidak hanya produk tanpa izin edar (TIE), namun juga rusak bahkan kadaluarsa.
"Hasil intensifikasi pengawasan pangan menjelang hari raya Idul Fitri, pengawasan kosmetik, dan hasil penjajakan digital dalam patroli siber. Kalau tanpa izin edar artinya sudah tidak memenuhi keamanan dan mutu," papar Kepala BBPOM DIY, Bagus Heri Purnomo dikutip, Sabtu (6/4/2024).
Menurut Bagus, dari 642 produk bermasalah, sebanyak 282 produk tidak memiliki ijin edar. Produk tanpa izin edar yang ditemukan berupa bahan tambahan pangan, frozen food, dan minuman teh tarik.
Sedangkan 270 produk ditemukan sudah kadaluarsa. Diantaranya produk biskuit, mie instan, saus, dan susu," jelasnya. Selain itu 90 produk yang dijual mengalami kerusakan seperti susu kental manis, ikan dan susu kaleng.
"Total nilai ekonomis temuan tersebut sebesar Rp 4.302.324," jelasnya.
Bagus menambahkan, temuan produk bermasalah berasal dari lima kabupaten/kota di DIY. Dari Kota Jogja sebanyak satu sarana, Kulon Progo lima sarana dan Gunung Kidul dua sarana. Sedangkan Sleman dan Bantul masing-masing enam sarana bermasalah.
Sementara untuk penjualan secara online di marketplace, BBPOM DIY menemukan 230 produk obat dan makanan tanpa ijin edar dan mengandung bahan berbahaya. Jumlah in terdiri dari 79 produk obat, 83 produk kosmetik, dan 54 obat tradisional. Selain itu tujuh produk pangan dan produk suplemen.
Karenanya BBPOM menyampaikan usulan takedown atau penghapusan penjualan produk-produk tersebut ke Kementerian Kominfo dan ke Asosiasi E-commerce Indonesia.
"Kami juga akan menindak oknum pelaku usaha yang tidak memenuhi ketentuan dalam rangka menjamin peredaran obat dan makanan yang aman dan bermutu," imbuhnya.
Baca Juga: Meriahkan Libur Lebaran di Jogja, 50 Becak Listrik Dioperasikan di Kawasan Sumbu Filosofi
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
Terkini
-
Erix Soekamti, dari Panggung Musik ke Lapangan Padel: Gebrakan Baru untuk Olahraga Jogja?
-
Penganiayaan Santri Putri: Pondok Klaim Sudah Tangani Sesuai Prosedur, Tapi Keluarga Korban Tak Terima
-
Santri Diduga Dianiaya di Ponpes Sleman, Orang Tua Kecewa dan Lapor Polisi Usai Dianggap Bertengkar
-
Koperasi Sleman Siap Saingi Minimarket? Ini Jurus Ampuh Tingkatkan Daya Saing
-
Disperindag Sleman Ungkap Penyebab Harga Beras Naik: Bukan Hanya Soal Stok