SuaraJogja.id - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY menyebut tingkat keterisian atau okupansi hotel di wilayahnya saat libur Lebaran tahun ini tidak mencapai target. Okupansi hotel saat Lebaran bahkan lebih rendah ketimbang ketika periode Natal dan Tahun Baru (nataru) kemarin.
"Selama libur Lebaran, kalau dirata-rata hanya 85 persen. Masih tinggi libur natal dan tahun baru, bisa 90 persen lebih," kata Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono, Selasa (16/4/2024).
PHRI DIY sendiri menargetkan okupansi pada saat libur Lebaran tahun ini mencapai 90 persen. Diungkapkan Deddy, ada sejumlah kendala yang membuat okupansi hotel kali ini tidak sesuai target.
Salah satunya terkait jumlah kamar yang kini semakin bertambah di Jogja. Meskipun tidak signifikan tapi jumlah penmabahan itu agak berpengaruh.
Baca Juga: Pemkot Jogja Pastikan Tidak Ada WFH Lebaran Bagi ASN, Besok Masuk!
"Banyak hotel dan resort, penginapan baru yang ada. Jadi data PHRI itu kan hanya data dari anggota kita. Jadi yang belum anggota itu kan juga terisi tapi kan tidak masuk dalam hitungan kami. Kayak vila yang belum gabung, penginapan di desa yang belum gabung, kita tidak bisa monitor," terangnya.
Selain itu, penundaan perjapanan dari masyarakat saat liburan kali ini turut berpengaruh. Hal itu berkaitan pula dengan potensi kemacetan di jalan yang hendak dihindari.
Daya beli masyarakat yang menurun turut membuat tingkat okupansi ikut berkurang. Berdampak pula pada lama tinggal para wisatawan yang berkunjung ke Jogja.
"Lama tinggal masih sama belum bisa mendongkrak, masih dua koma sekian," imbuhnya.
Dari sisi event atau acara sendiri, kata Deddy juga belum cukup maksimal. Menurutnya Jogja masih minim event khususnya saat momen libur panjang Lebaran kemarin.
Ia menyarankan kepada pemerintah daerah untuk turut ikut andil menggelar berbagai event yang menarik bagi masyarakat. Terlebih saat menjelang dan sewaktu Lebaran.
"Eventnya bukan untuk masyarakat kita tapi untuk wisatawan. Itu akan menambah lama tinggal. Ya ini belum (maksimal) karena waktunya enggak tepat," ucapnya.
Berita Terkait
-
Kronologi 'Nyuwun Sewu' Keraton Jogja Gugat PT KAI Seribu Perak
-
Candi Sojiwan, Candi Bercorak Buddha yang Tersembunyi di Prambanan
-
Makna Nuwun Sewu dan Kaitannya dengan Denda Rp1000 Keraton Jogja untuk PT KAI
-
Viral Warga Jogja Antre Mengular Demi Buang Sampah, Warganet: Sampahnya Ditimbang dan Bayar Per Kg
-
Jelajah Rasa Betawi yang Asli: 6 Kuliner Wajib Coba di Setu Babakan
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
276 Kegiatan Kampanye Tercatat di Kaltim, Reses DPRD Jadi Sorotan Bawaslu
-
Kerja Sambil Liburan di Australia Bisa Dapat Gaji Berapa? Yuk, Simak Syarat WHV Terbaru
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Pembunuhan Tokoh Adat di Paser: LBH Samarinda Sebut Pelanggaran HAM Serius
Terkini
-
Akademisi UGM: Program Transmigrasi di Papua Masih Dibutuhkan
-
Satpol PP Kota Yogyakarta Terjunkan 100 Personel Amankan Kampanye Terbuka
-
DPD Golkar Gunungkidul Pecat Kader AMPI karena Dukung Paslon Selain Endah-Joko
-
Geger, Remaja Diduga Klitih Diamankan Warga di JJLS Gunungkidul
-
Peringati Hari Pahlawan, The 101 Yogyakarta Tugu dan Museum Benteng Vredeburg Hadirkan Pameran Seni Peaceful Harmony