SuaraJogja.id - Tim SAR Gabungan menghentikan operasi SAR pencarian seorang pria yang diduga nekat melompat ke Kali Code pada Rabu (10/4/2024) lalu. Hingga hari ketujuh, korban belum dapat ditemukan.
Humas Basarnas Yogyakarta Pipit Eriyanto menuturkan hari ini memasuki pencarian hari ketujuh terhadap korban hanyut tersebut. Pencarian sejak pagi hingga sore tadi tetap masih dilakukan dengan pemantauan dari darat dan udara.
Namun hingga pukul 17.00 WIB sore tadi korban tak kunjung ditemukan. Oleh karena itu diputuskan untuk menghentikan pencarian tersebut
"Hasil operasi hari ketujuh pukul 17.00 WIB operasi SAR korban belum ditemukan. Operasi SAR kondisi membahayakan manusia satu orang tenggelam di Sungai Code dinyatakan diusulkan untuk ditutup," kata Pipit, dalam keterangannya, Selasa (16/4/2024).
Terkait dengan penemuan jenazah di Sungai Opak Jembatan Kretek beberapa waktu lalu, disampaikan Pipit, belum dapat teridentifikasi. Saat ini jenazah tersebut masih di Rumah Sakit Bhayangkara.
Sehingga belum dapat dipastikan jenazah itu merupakan korban yang loncat dari jembatan atau bukan. Saat ini status jenazah masih Mr. X atau tidak diketahui.
"Terkait identifkasi jenazah yang ditemukan di Jembatan Kretek bisa dikonfirmasi ke pihak kepolisian, yang jelas untuk pencarian operasi SAR sudah resmi ditutup dan dihentikan," ujarnya.
Dengan ditutupnya operasi SAR ini, seluruh unsur yang terlibat kembali ke kesatuan masing-masing.
Diketahui sebelumnya seorang pria berinisial B (53) warga Gemblakan Bawah, Suryatmajan, Danurejan, Kota Jogja dilaporkan hanyut di aliran Kali Code Yogyakarta. Hingga saat ini proses pencarian masih terus dilakukan oleh tim SAR Gabungan.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Jogja Nurhidayat menuturkan pria tersebut sengaja melompat dari atas Jembatan Jambu Gemblakan ke aliran Kali Code. Peristiwa itu terjadi pada Rabu (10/4/2024) malam sekira pukul 18.00 WIB kemarin.
"Jadi info sementara (korban) sengaja terjun dari Jembatan Jambu (Gemblakan)," kata Nurhidayat dikonfirmasi, Kamis (11/4/2024),
Peristiwa ini awalnya diketahui oleh seorang saksi warga sekitar yang melihat korban sempat mondar-mandir dan duduk di pagar Jembatan Jambu Gemblakan.
Tidak lama kemudian terdengar suara terjebur. Namun saksi mengecek di atas jembatan korban sudah tidak ada.
Sekira pukul 18.10 ada saksi lain warga yang sedang menjaring di jembatan merah. Saat itu warga sempat melihat dan menarik tangan korban namun terlepas.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Sri Mulyani Berencana Naikkan Iuran BPJS Kesehatan 4 Bulan Lagi
-
Viral Noel Ebenezer Sebut Prabowo Ancaman Demokrasi dan Kemanusiaan
-
Naturalisasi PSSI Belum Rampung, Miliano Jonathans Dipanggil Timnas Belanda
-
Angka Kemiskinan Turun di Bawah 9%, Menkeu: Pertama Kali dalam Sejarah
-
Berapa Anggaran Snack Pejabat? Tak Habis Dimakan, Tapi Habisi Uang Negara
Terkini
-
Waspada Warga Jogja! Proyek Tol Jogja-Solo Masuki Ring Road Utara, Pemasangan Girder Dimulai
-
Protes Kenaikan Tunjangan, Aktivis Jogja Kirim Korek Kuping dan Penghapus ke DPR RI
-
Sleman Diterjang Cuaca Ekstrem: Joglo Rata dengan Tanah, Kerugian Ratusan Juta!
-
Erix Soekamti, dari Panggung Musik ke Lapangan Padel: Gebrakan Baru untuk Olahraga Jogja?
-
Penganiayaan Santri Putri: Pondok Klaim Sudah Tangani Sesuai Prosedur, Tapi Keluarga Korban Tak Terima