SuaraJogja.id - Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM meluncurkan program-program pengelolaan sampah di lingkungan kampus. Bukan hanya berfokus pada pengurangan sampah tetapi sekaligus pada pemanfaatan kembali agar menjadi sumber daya ekonomi yang bernilai.
Dekan FEB UGM, Didi Achjari, dalam keterangannya menuturkan bahwa program-program inovatif pengelolaan sampah itu sebagai bentuk dukungan keberlanjutan. Sehingga dapat menciptakan perubahan positif di lingkungan kampus dan memberi dampak juga ke masyarakat.
Pengelolaan sampah di FEB UGM sendiri dilakukan dengan cara mengolah sampah organik menjadi pupuk. Kemudian dimanfaatkan untuk pembuatan biopori di lingkungan kampus.
Selain itu, FEB UGM turut mendorong pengurangan penggunaan sampah plastik. Melalui dengan penggalakkan penggunaan termos air minum pribadi (tumbler) bagi warganya serta menyediakan air minum isi ulang gratis melalui water fountain.
Baca Juga: UGM Raih Peringkat di QS WUR by Subjects 2024, ke-25 Bidang Ilmu Ini Berhasil Tempati Ranking Dunia
"Kita mendorong kesadaran dan partisipasi mahasiswa, dosen, serta staf profesionalnya untuk mewujudkan ekonomi hijau di kampus. Salah satu inisiatif yang diambil untuk mendukung pembangunan ekonomi hijau dengan menerapkan pengurangan sampah plastik," kata Didi, dikutip Rabu (17/4/2024).
Meski diakui saat ini FEB UGM memang belum sepenuhnya lepas dari penggunaan plastik dalam aktivitas kampusnya. Menurut Didi, sejumlah langkah konkret telah diterapkan untuk mengelola sampah plastik yang dihasilkan.
Salah satunya melalui gerakan memilah sampah menurut jenisnya. Selain itu, langkah inovatif lain yang dilakukan oleh FEB UGM adalah mengelola limbah makanan dari kantin kampus untuk digunakan sebagai pakan ternak unggas dan ikan.
Sementara itu, Dosen Departemen Manajemen, R. Muhammad Fajri, menyebut FEB UGM telah melakukan strategi cukup memadai untuk mengurangi produksi sampah anorganik. Tidak terkecuali dalam mengolah sampah organik itu sendiri.
"Saya kira, pengelolaan sampah organik yang dilakukan sudah memadai dengan mengolah sampah taman dan limbah makanan menjadi pupuk," ujar Fajri.
Baca Juga: Tumpukan Sampah di Kota Jogja kian Tak Terbendung, DLHK Tambah Angkutan Khusus
Terkait sampah anorganik, Fajri menilai positif adanya gerakan penggunaan tumbler yang disarankan di kampus sejak beberapa tahun belakangan. Penggunaan tempat minum isi ulang itu dinilainya cukup efektif mengurangi limbah air minum dalam kemasan.
Berita Terkait
-
Guru Besar UGM Dipecat buntut Terlibat Kasus Kekerasan Seksual
-
Kritik Keterlibatan Ketua KPK di Danantara, PUKAT UGM: kalau Terjadi Korupsi Mau Bagaimana?
-
Profil dan Kekayaan Mia Amiati Iskandar, Eks Kejati Jatim yang Jadi Komisaris Bank Mandiri
-
Taspen dan Bank Mantap Lepas Mudik Bersama ke Wilayah Jawa dan Sumatera
-
Campur Tangan Prabowo Dalam 'Cuci Gudang' Komisaris Bank BUMN Demi Selipkan Pejabat Negara
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman, Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain
-
Minuman Berkemasan Plastik Berukuran Kurang dari 1 Liter Dilarang Diproduksi di Bali
-
Nova Arianto: Ada 'Resep Rahasia' STY Saat Timnas Indonesia U-17 Hajar Korea Selatan
-
Duh! Nova Arianto Punya Ketakutan Sebelum Susun Taktik Timnas Indonesia U-17 Hadapi Yaman
-
Bukan Inter Milan, Dua Klub Italia Ini Terdepan Dapatkan Jay Idzes
Terkini
-
Arus Balik Lebaran 2025: BRI Hadirkan Posko BUMN di Tol dan Bandara untuk Kenyamanan Pemudik
-
Prabowo Didesak Rangkul Pengusaha, Tarif Trump 32 Persen Bisa Picu PHK Massal di Indonesia?
-
Viral, Mobil Digembosi di Jogja Dishub Bertindak Tegas, Ini Alasannya
-
Tanggapi Langkah Tarif Trump, Wali Kota Jogja: Kuatkan Produk Lokal!
-
Masa WFA ASN Diperpanjang, Pemkot Jogja Pastikan Tak Ganggu Pelayanan Masyarakat