Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Jum'at, 19 April 2024 | 17:43 WIB
Sampah berserakan di ruas Jalan Brigjen Katamso, Kota Yogyakarta, Jumat (19/04/2024). [Kontributor/Putu Ayu Palupi]

SuaraJogja.id - Pemandangan miris terlihat di sejumlah ruas jalan utama Kota Yogyakarta. Sampah-sampah berserakan hingga masuk ke badan jalan.

Sebut saja sampah yang menumpuk di Jalan Brigjen Katamso. Padahal kawasan sekolah tersebut merupakan salah satu ruas jalan yang dilewati pengendara kendaraan roda dua dan empat serta para pejalan kaki.

Pemandangan serupa juga terlihat di samping Masjid Syuhada di Jalan I Dewa Nyoman Oka. Meski ada spanduk larangan membuang sampah, justru di kawasan itu penuh dengan tumpukan sampah.

Begitu pula sampah yang berserakan di persimpangan Jalan Poncowinatan menuju Jalan Magelang. Padahal ruas jalan utama tersebut seringkali dipadati kendaraan menuju perempatan Pingit.

Baca Juga: Didominasi Merokok Tak pada Tempatnya, Petugas Catat 1.211 Pelanggaran di Kawasan Malioboro Sepanjang Libur Lebaran

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY, Kusno Wibowo saat dikonfimasi, Jumat (19/04/2024) mengakui persoalan itu. Padahal Pemda DIY sudah membuka TPST Piyungan untuk menampung sampah dari kabupaten/kota.

"Kami menyadari kami lewat ke beberapa titik di pinggir-pinggir jalan [sampah] masih menumpuk. Ini mestinya menjadi bagian dari [tugas] teman-teman di kota [jogja] untuk bisa dieksekusi [sampahnya] karena kami sudah ada pelayanan mulai hari ini ke [tpst] piyungan," paparnya.

Menurut Kusno, dimungkinkan tumpukan sampah muncul di berbagai ruas jalan akibat petugas kebersihan yang tidak  mengambilnya pasca lebaran 2024 untuk dikirim ke depo-depo. Apalagi sejumlah depo di Kota Yogyakarta sengaja dikosongkan dengan alasan untuk menampung sampah wisatawan dan pemudik selama lebaran.

Padahal sebelum libur Lebaran, petugas kebersihan masih menjaga depo-depo. Sehingga warga bisa membuang sampah di depo alih-alih dibuang ke sembarang tempat.

"Kalau melihat tumpukan-tumpukan [sampah] di pinggir-pinggir jalan itu yang kami lihat sebelum liburan lebaran itu masih ditunggui dari penjaga-penjaga [kebersihan] di kota jogja. Namun setelah lebaran kami kok tidak melihat lagi yang terjdi kok tumpukan-tumpukan [sampah] tadi yang belum dieksekusi," paparnya.

Baca Juga: DLH Gunungkidul Kerahkan 48 Armada Angkut Sampah Pasca Lebaran Sebanyak 158 Ton

Karenanya Kusno meminta Pemkot Yogyakarta segera mengeksekusi sampah-sampah yang berserakan di berbagai titik. Apalagi kuota sampah dari Kota Yogyakarta untuk dikirim ke TPST Piyungan mulai 19-30 April 2024 mendatang secara kumulatif hanya 438 ton.

Begitu pula sampah di Bantul yang hanya bisa dikirim ke TPST Piyungan sebesar 303 ton. Sedangkan dari Sleman diberi kuota 399 ton selama dua minggu kedepan. Sebelumnya selama libur Lebaran, kuota sampah yang bisa diangkut ke TPST Piyungan sebanyak 350 ton.

"Kita masih ada spot kuota yang menampung namun tidak seperti yang kemarin [lebaran], mungkin separonya aja. Jami pun sampai 30 april [2024] hanya layanannya lima hari," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Load More