SuaraJogja.id - Partai Golkar DIY membuka kemungkinan koalisi dengan partai politik (parpol) lain di pemilihan kepala daerah (pilkada) November 2024 mendatang. Bahkan pilihan parpol yang akan diajak koalisi tidak harus sama dengan Pemilu Februari 2024 lalu.
"Kita lebih cair dengan sejumlah pertimbangan dan syarat yang berlaku. Lokalitasnya kan berbeda dengan nasional. Sesuai dengan komunikasi politik saja," papar Wakil Ketua Bidang Organisasi Golkar DIY John S Keban saat dikonfirmasi, Senin (06/05/2025).
Menurut Keban, saat ini ada sejumlah nama yang sudah mengembalikan berkas penjaringan bakal calon walikota ke Partai Golkar. Sebut saja mantan Wawali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi yang diusung PAN, Pj Walikota Yogyakarta Singgih Raharjo, Ketua DPD Partai Golkar Kota Jogja, Agus Mulyono serta anggota DPD DIY, Afnan Hadikusumo.
Namun untuk pilkada Kota Yogyakarta, Keban menyatakan Partai Golkar telah menjalin komunikasi dengan PDIP untuk mengusung calon walikota sementara Muhammad Afnan Hadikusumo alih-alih petahana. Sedangkan calon wakil walikota nantinya berasal dari PDIP.
Untuk pilkada Kulon Progo, Golkar kemungkinan menjajagi Wakil Bupati dari PDIP, Fajar Gegana untuk maju jadi Wakil Walikota. Namun bila Fajar justru lewat partai lain selain PDIP, maka Golkar berencana untuk mengusung calon sendiri dengan target kursi bupati.
"Kalau di Kota Yogyakarta pasti [mengusung] nomor 1 (walikota-red). Di Kulon Progo nomor 2 (wakil bupati-red). Kami akan komunikasikan dengan semua pimpinan partai politik dan semua terbuka," jelasnya.
Sementara untuk Pilkada Bantul, bila Abdul Halim Muslih kembali maju jadi calon bupati, maka Golkar juga bakal merapat ke kubu bupati petahana itu. Namun bila tidak, maka Golkar DIY akan mengusung calon sendiri untuk merebut kursi bupati.
"Kalau Pak Halim maju dan mau koalisi dengan Golkar, maka mungkin kami ambil kursi 2 (wakil bupati). Namun kalau Pak Halim maju lagi dengan Pak Joko (wakil bupati petahana-red), maka Golkar akan merebut 1 (bupati). Ada jagonya juga dan kami sudah siapkan itu," tandasnya.
Keban menambahkan, saat ini Golkar DIY tengah melakukan survei elektabilitas calon kepala daerah yang bakal diusung pada Pilkada 2024 nanti. Survei tersebut nantinya akan dijadikan rujukan bagi partai untuk menentukan calon yang nantinya ikut kontestasi pilkada November 2024. Partai tersebut bahkan menggandeng lembaga khusus untuk melakukan survei terhadap calon kepala daerah yang telah mendaftar pada tahap penjaringan.
Baca Juga: Rencana Pembangunan TPST di Piyungan Belum Berjalan, Pj Wali Kota Jogja Pastikan Terus Komunikasi
"Kami minta lembaga itu melihat sejauh mana nama-nama yang mendaftar tersebut dikenal oleh masyarakat luas," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Sempat Dibantah, Golkar Pastikan Singgih Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Kota Jogja
-
Dapat Kado Sampah dan Surat Protes, Pimpinan DPRD Kota Jogja Dicurhati Warga
-
Antusiasme Pendaftar Panitia Ad-Hoc Pilkada Kota Jogja Tinggi, Keterwakilan Perempuan Melebihi Target
-
Rencana Pembangunan TPST di Piyungan Belum Berjalan, Pj Wali Kota Jogja Pastikan Terus Komunikasi
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik