Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Minggu, 05 Mei 2024 | 11:39 WIB
Pimpinan Komisi B DPRD Kota Yogyakarta, Krisma Eka Putra memperlihatkan kado sampah yang diterimanya. [kontributor/putu ayu palupi]

SuaraJogja.id - Pimpinan Komisi B DPRD Kota Yogyakarta, Krisma Eka Putra tiba-tiba mendapatkan kado spesial dari warga. Krisma yang merayakan hari ulang tahunnya, 30 April 2024 kemarin dikirimi bungkusan kado yang isinya sampah.

Tak hanya sampah, Krisma mengaku juga mendapatkan surat yang diselipkan di dalam kado. Surat yang kemudian beredar luas di media sosial (medsos) tersebut berisikan tentang kritik terhadap kondisi darurat sampah di Kota Yogyakarta.

"Saya dapat kado tanggal 30 [april] meski ultah saya sebenarnya 23 april [2024] lalu. Saat saya buka isinya sampah dan surat yang isinya tentang kritik tata kelola sampah di kota jogja," papar Krisma di Yogyakarta, Sabtu (04/05/2024).

Alih-alih marah menerima kado sampah tersebut, Krisma mengiyakan masalah sampah di Kota Yogyakarta. Padahal desentralisasi sampah di kabupaten/kota sudah mulai diterapkan per 1 Mei 2024.

Baca Juga: Diduga Hendak Terlibat Tawuran Bawa Celurit, Dua Remaja di Kota Jogja Dicokok Polisi

Sementara masalah TPS Piyungan yang penuh sudah terjadi sejak 2012 silam. TPS tersebut tidak bisa lagi menampung sampah, salah satunya dari Kota Yogyakarta.

Karenanya surat protes yang mengekspresikan ketidakpuasan terhadap langkah-langkah yang diambil oleh Pemerintah Kota Yogyakarta dalam menangani masalah sampah pun diterimanya dengan lapang dada. Dia justru menganggapnya sebagai bentuk aspirasi yang harus diperhatikan untuk memperbaiki tata kelola sampah yang lebih baik di Kota Yogyakarta.

"Saya anggap kado ini sebagai bentuk aspirasi dari masyarakat yang harus dihargai dan ditindaklanjuti. Saya paham sekali keresahan warga," paparnya. 

Krisma berjanji bekerja lebih keras untuk mencari solusi yang tepat dalam mengelola masalah sampah di Kota Yogyakarta. Pemkot pun diharapkan bekerja keras mengatasi masalah tersebut agar tak semakin memburuk.

"Kami terus melakukan perubahan yang positif," imbuhnya.

Baca Juga: Kawasan Hunian di Jalur Kereta Berkembang, KRL Jogja-Solo Bakal Sampai Madiun

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Load More