SuaraJogja.id - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyebutkan persediaan hewan kurban baik ternak sapi, kambing, maupun domba untuk kebutuhan masyarakat pada Hari Raya Idul Adha 1445 H mencukupi.
"Persediaan bisa mencukupi. Setiap tahun kebutuhan ternak untuk kurban di DIY selalu tercukupi," kata Kepala Bidang Peternakan DPKP DIY Erna Rusmiyati di Yogyakarta, Jumat.
Erna mengatakan berdasarkan data triwulan I 2024, populasi sapi siap potong di DIY tercatat sebanyak 294.839 ekor, populasi kambing 455.889 ekor dan domba 148.278 ekor.
Persediaan tersebut, kata dia, jauh lebih banyak dibandingkan rata-rata kebutuhan hewan kurban setiap tahun.
Baca Juga: BPBD Tak Perpanjang Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi di DIY, Ini Alasannya
Pada 2023, dia mencatat realisasi hewan kurban sebanyak 26.072 ekor sapi, 24.714 ekor kambing, dan 27.459 ekor domba yang tersebar di 8.387 tempat penyembelihan di DIY.
Meski stok diperkirakan mencukupi, menurut Erna, DPKP DIY bersama sejumlah lintas sektor terkait bakal menggelar pemantauan untuk memastikan stok ternak cukup dan aman karena setiap tahun kebutuhannya meningkat.
Erna mengatakan pemantauan stok sekaligus pemeriksaan kesehatan ternak bakal menyasar sejumlah pasar induk hewan hingga peternak besar di lima kabupaten/kota pada akhir Mei hingga Juni 2024.
"Dari tahun ke tahun kebutuhan selalu naik. Dari 2022 ke 2023 naik sedikit seiring dengan perekonomian dan kesadaran masyarakat yang meningkat," ujar dia.
Menurut dia, tim dokter hewan dari DPKP DIY serta tim dari Balai Besar Veteriner Wates bakal memeriksa sampel kesehatan hewan ternak untuk mengantisipasi antraks, penyakit mulut dan kuku (PMK) dan "lumpy skin disease" (LSD) atau penyakit kulit berbenjol.
Baca Juga: Belum Ada Asrama Embarkasi di YIA, 3 Ribu Lebih Jemaah Haji dari DIY Berangkat Lewat Solo
Berdasarkan laporan dari kabupaten, menurut dia, saat ini sudah tidak ada kasus ternak terjangkit antraks di DIY setelah terakhir muncul di Gunungkidul pada Maret 2024
Demikian pula dengan penyakit PMK serta LSD, menurut dia, sudah tidak ada laporan lonjakan kasus.
Berita Terkait
-
Separator Ring Road Bakal Dihilangkan, Dishub DIY Minta Ada Kajian
-
Viral Wisatawan Dikepung Debt Collector Saat Liburan di Jogja, Polisi Berikan Penjelasan
-
Tiga Ribu Jemaah Haji dari Yogyakarta Berangkat Tahun Ini, 4 Orang Berumur di Bawah 20 Tahun
-
BPBD Tak Perpanjang Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi di DIY, Ini Alasannya
Terpopuler
- Cerita Pemain Keturunan Indonesia Tristan Gooijer Tiba di Bali: Saya Gak Ngapa-ngapain
- Review dan Harga Skincare GEUT Milik Dokter Tompi: Sunscreen, Moisturizer, dan Serum
- 5 Motor Matic Bekas Murah: Tampang ala Vespa, Harga Mulai Rp3 Jutaan
- Harley-Davidson Siapkan Motor yang Lebih Murah dari Nmax
- Simon Tahamata Dihujat Pendukung RMS: Ia Berpaling Demi Uang!
Pilihan
-
Shayne Pattynama Tulis Prediksi Skor Timnas Lawan China di Sandal
-
7 Rekomendasi HP Kamera 108 MP Terbaik 2025: Layar AMOLED, Harga Rp2 Jutaan
-
Manchester United Hancur Lebur: Gagal Total, Kehabisan Uang, Pemain Buangan Bersinar
-
Srikandi di Bali Melesat Menuju Generasi Next Level Dengan IM3 Platinum
-
30 Juta Euro yang Bikin MU Nyesel! Scott McTominay Kini Legenda Napoli
Terkini
-
Lewat Bola dan Sponsorship di GFL Series 3, BRI Tanamkan Nilai Positif ke Anak Muda
-
Hadiah Digital yang Bangkitkan Solidaritas Sosial, Klaim 3 Link Saldo DANA Kaget Ini
-
Moratorium Hotel Sumbu Filosofi Diberlakukan, PHRI Desak Penertiban 17 Ribu Penginapan Ilegal
-
Kelanjutan Soal Besaran Pungutan Ekspor Kelapa, Mendag Ungkap Hal Ini
-
Kabupaten Sleman Diganjar ANRI Award, Bupati Ungkap Strategi Jitu Pelestarian Arsip