Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Minggu, 19 Mei 2024 | 13:42 WIB
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menggelar Health Festival di Jogja Expo Center (JEC) Jl. Raya Janti Jl. Wonocatur, Wonocatur, Banguntapan, Bantul, Minggu (19/5/2024). [Hiskia Andika Weadcaksana/Suarajogja.id]

SuaraJogja.id - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menggelar Health Festival di Jogja Expo Center (JEC) Jl. Raya Janti Jl. Wonocatur, Wonocatur, Banguntapan, Bantul, Minggu (19/5/2024). Acara ini dalam rangka rangkaian peringatan Hari Bakti Dokter Indonesia ke-116 yang dipusatkan di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Hari Bakti Dokter Indonesia sendiri telah digelar mulai tanggal 16 - 20 Mei 2024. Acara kali ini dimeriahkan dengan berbagai kegiatan mulai dari dokter minum jamu bersama, donor darah massal, cek kesehatan gratis, hingga bazaar UMKM.

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Moh. Adib Khumaidi menuturkan peringatan Hari Bakti Dokter Indonesia ini telah digelar sejak 2008 silam. Hari itu diperingati berdamaan dengan Hari Kebangkitan Nasional.

"Kita tahu kebangkitan nasional tidak terlepas dari peran para dokter pada saat itu," kata Adib, ditemui di JEC, Minggu pagi.

Baca Juga: Bakti Sosial Operasi Katarak IDI Wilayah DIY Sasar 21 Pasien di Bantul

Pada peringatan ke-116 IDI ini mengangkat tema 'Sinergi dan Kolaborasi Untuk Negeri'. Rangkaian kegiatan HBDI pada tahun ini diisi dengan beragam acara baik ilmiah maupun kegiatan bakti sosial.

"Di setiap peringatan Hari Bakti Dokter Indonesia maka acara-acara kegiatan selalu dikuatkan terkait dengan masalah komitmen profesi dokter kepada rakyat Indonesia dengan kegiatan-kegiatan sosial, bakti sosial, donor darah dan lainnya," terangnya.

Dalam peringatan kali ini, Adib pun berharap IDI dapat memberikan lebih banyak lagi manfaatan bagi masyarakat luas. Termasuk pihaknya meminta IDI setiap wilayah untuk memiliki desa-desa binaan.

Tujuannya untuk semakin giat menjadi role model atau panutan dalam kesehatan masyarakat. Tidak hanya dari penanganan tetapi juga mulai preventif dan promotif.

"Kita minta kepada setiap wilayah IDI punya deea-desa binaan, itu akan menjadi sebuah role model untuk kesehatan terutama dalam satu upaya kesehatan preventif promotif," kata dia.

Baca Juga: Kunjungan ke Suarajogja, Ketua Umum PB IDI Cerita Soal Blusukan hingga Main Ping pong

Load More