Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 21 Mei 2024 | 19:02 WIB
Prof. Dr. Ir. Gesang Nugroho, ST., MT., IPM resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM), Selasa (21/5/2024). [Hiskia Andika Weadcaksana/Suarajogja.id]

SuaraJogja.id - Prof. Dr. Ir. Gesang Nugroho, ST., MT., IPM resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM). Pada upacara pengukuhannya, dia menyampaikan pidato pengukuhan berjudul "Membangun Industri Pesawat Tanpa Awak Indonesia."

Prosesi pengukuhan tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Dewan Guru Besar UGM Prof. Dr. Ir. Mochammad Maksum, M.Sc di Balai Senat UGM pada Selasa (21/5/2024).

Gesang memaparkan pada awal perkembangannya, pesawat tanpa awak banyak dimanfaatkan di bidang militer. Pesawat tanpa awak atau drone memiliki kontribusi yang signifikan di sektor militer dengan berbagai manfaat utama.

"Salah satu kegunaannya yaitu untuk pengintaian dan pemantauan, memungkinkan pasukan militer untuk memahami situasi di lapangan tanpa menempatkan personel langsung di wilayah berisiko tinggi," kata Gesang saat pidato pengukuhannya.

Baca Juga: Lewat Event 'Pejuang Run', HIPMI UGM Ajak Anak Muda Menjadi Wirausaha

Selain untuk keperluan militer, pesawat tanpa awak (UAVs) memberikan sejumlah manfaat di sektor sipil. Terutama dalam survei, pemetaan, dan pengembangan wilayah perkotaan.

Kemampuan UAV untuk memetakan area dengan cepat dan efisien, bahkan dengan resolusi tinggi, memberikan kontribusi signifikan dalam perencanaan perkotaan, pengembangan infrastruktur, dan manajemen sumber daya alam.

Di sektor konstruksi, pemanfaatan UAVs membuka peluang pemantauan proyek secara real-time, memastikan ketaatan terhadap jadwal dan anggaran. Tidak hanya itu, mereka juga dapat digunakan untuk inspeksi struktur seperti jembatan atau menara, mengidentifikasi potensi kerusakan tanpa melibatkan inspektur manusia secara langsung.

Pemanfaatan UAV dalam operasi SAR (Search and Rescue) telah menjadi solusi yang efektif dan efisien dalam membantu tim SAR dalam mencari korban bencana atau kecelakaan. Melalui teknologi ini, UAV dapat dilengkapi dengan peralatan seperti sensor termal atau sensor deteksi gas untuk membantu dalam penemuan korban yang terperangkap atau terluka di daerah yang sulit dijangkau.

"Selain itu, UAV dapat dilengkapi dengan kamera dan sensor yang mampu memberikan data visual dan informasi secara real-time kepada tim SAR. Sehingga memungkinkan mereka dapat dengan cepat mengetahui lokasi korban, sehingga dapat dengan segera mencari korban ke area tersebut," tuturnya.

Baca Juga: Misi Kembangkan Diri Lewat Pertukaran Pelajar, Tiga Mahasiswa Fakultas Peternakan UGM Terbang ke Jepang

Pada bidang transportasi, UAVs juga memiliki peran penting dalam pengiriman barang, mengatasi kendala logistik, dan mengurangi biaya transportasi secara keseluruhan. Lebih dari itu, dalam manajemen bencana, UAVs mampu memberikan gambaran yang cepat dan akurat tentang daerah yang terdampak, memberikan dukungan yang berharga dalam upaya penyelamatan dan pemulihan.

"Dengan beragam aplikasinya, pemanfaatan UAVs di bidang sipil mencerminkan kemajuan teknologi drone yang semakin luas merambah dan memberikan kontribusi positif di berbagai sektor dalam kehidupan masyarakat," ucapnya.

Disampaikan Gesang, penggunaan pesawat tanpa awak sendiri sekarang ini sudah semakin luas. Terlebih penggunaan pesawat tanpa awak mempunyai banyak keuntungan.

Mulai dari pemanfaatan teknologi yang dapat menghemat biaya atau lebih ekonomis, meminimalisasi risiko bahaya dan kesehatan, serta fleksibel dan pengoperasiannya lebih sederhana.

Industri pesawat tanpa awak (UAV), kata Gesang, di Indonesia menjanjikan progres yang luar biasa, menggambarkan landskap yang dinamis dan penuh potensi.

Dalam sektor ini, terdapat lebih dari 100 perusahaan (sebagian besar UMKM), melibatkan diri sebagai penyedia jasa, produsen, dan distributor/reseller pesawat tanpa awak. Diperlukan sinergi yang kuat antara akademisi, industri dan pemerintah dalam mewujudkan potensi penuh pesawat tanpa awak.

"Melalui kerjasama erat antara akademisi, industri dan pemerintah, kita dapat membentuk industri UAV yang kokoh dan berkelanjutan di Indonesia. Dengan demikian, UAV bukan hanya menjadi inovasi teknologi, tetapi juga menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi dan pemecahan masalah di berbagai sektor," kata dia.

Load More