SuaraJogja.id - Seorang warga Padukuhan Mojosari Kalurahan Playen Kapanewon Playen Gunungkidul meninggal dunia diduga keracunan makanan. Korban bersama belasan warga lain mengalami keracunan usai menggelar syukuran di rumah kerabatnya di Padukuhan Tompak, Kalurahan Ngawu, Kapanewon Playen, Gunungkidul.
Beredar informasi jika belasan warga Padukuhan Tompak ini mengalami keracunan bayam dari makanan yang mereka komsumsi di rumah salah satu warganya yang kebetulan menggelar syukuran.
Mereka menggelar sambelan bersama dalam rangka syukuran tersebut. Dari 17 orang yang ikut sambelan, 12 diantaranya mengalami keracunan. Mereka terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Ismono membenarkan adanya peristiwa dugaan keracunan tersebut. Ismono mengaku mendapat laporan tentang adanya keracunan tersebut pada Minggu (26/5/2024). Dia mendapat laporan dari Kepala Puskesmas Playen I, tentang dugaan keracunan di Padukuhan Tompak.
Baca Juga: Lagi, Puluhan Warga Semin Alami Keracunan Massal Usai Santap Masakan Hajatan 1.000 Hari
"Saya mendapatkan laporan dari Kepala Puskesmas Playen I bahwa adanya Informasi dugaan keracunan makanan dalam acara syukuran di rumah salah satu warga di padukuhan Tumpak, Ngawu, Playen,"kata Ismono ketika dikonfirmasi, Minggu.
Ismono mengatakan informasi yang dia terima dari Kepala Puskesmas Playen I menyebutkam bahwa pada hari Sabtu, 25 Mei 2024, sekitar pukul 21.35 WIB, anggota piket polsek Playen mendapatkan laporan adanya informasi keracunan makanan syukuran di rumah salah satu warga Padukuhan Tumpak Rt.26/Rw 03 , Ngawu, Playen.
Setelah itu petugas Surveilan Puskesmas Playen I setelah mendapatkan laporan tersebut, maka pada jam 22.35 WIB langsung mendatangi lokasi untuk melakukan penyelidikan epidemiologi. Petugas Puskesmas juga sudah melakukan koordinasi dengan Petugas surveilan Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul.
"Pada hari Senin 27 Mei 2024 besok tim PE dinas Kesehatan akan ke lokasi untuk melalukan penyelidikan epidemiologi," kata dia.
Hanya saja, Karena kejadian sudah berlangsung pada hari Kamis 23 Mei dan baru terlaporkan pada hari Sabtu 25 Mei 2024 maka untuk sampel makanan terpaksa tidak bisa diambil. Dan nanti jika dimungkinan akan dikonfirmasi dengan hasil pemeriksaan sampel laboratorium dari penderita.
Baca Juga: Konsumsi Makanan Saat Pengajian, Puluhan Warga di Pajangan Bantul Alami Keracunan
Dia menambahkan Informasi yang dia terima ada 5 orang terpaksa dilakukan rawat inap masing-masing 3 di RS Behthesda Wonosari dan 2 di RS Nurohmah dan 7 orang rawat jalan. Untuk adanya informasi bahwa ada 1 pasien yang meninggal akan mereka konfirmasi lebih lanjut.
Berita Terkait
-
Cek Fakta, Titiek Puspa Dikabarkan Meninggal
-
Apa Pekerjaan Srikaton Suami Dewi Yull? Adab Izinkan Istri Datangi Pemakaman Ray Sahetapy Dipuji
-
Menjelajahi Desa Wisata Nglanggeran: Desa Wisata Terbaik Dunia
-
Sosok Sri Respatini Istri Ray Sahetapy Sekarang, Pekerjaannya Tak Kalah Mentereng dari Dewi Yull
-
Korban Meninggal Akibat Gempa Myanmar Terus Bertambah, Ini Data Terbaru
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB, Terbaik untuk April 2025
-
Gelombang Kejutan di Industri EV: Raja Motor Listrik Tersandung Skandal Tak Terduga
-
Harga Emas Antam Lompat Tinggi Lagi Rp34.000 Jadi Rp1.846.000/Gram
Terkini
-
IHSG Masih Jeblok Jadi Momentum Berinvestasi? Simak Tips dari Dosen Ekonomi UGM
-
Jogja Hadapi Lonjakan Sampah Pasca Lebaran, Ini Strategi Pemkot Atasi Tumpukan
-
Revitalisasi Stasiun Lempuyangan Diprotes, KAI Ungkap Alasan di Balik Penggusuran Warga
-
Soal Rencana Sekolah Rakyat, Wali Kota Yogyakarta Pertimbangkan Kolaborasi Bersama Tamansiswa
-
Solusi Anti Pesing Malioboro, Wali Kota Jogja Cari Cara Antisipasi Terbaik